Part 14 : Zev The Annoyer
Oops… Ify tahu juga kalau Rio yang selama ini ngirimin dia surat kaleng! Kayaknyaa… hubungan mereka berdua bakalan makin akrab nih! Gimana juga sama Zevana, fans Rio yang ga ada matinya ngejar-ngejar Rio?
****
Ify terkekeh. Lalu tertawa pelan. Lama kelamaan, tawanya makin keras. Rio yang melihat tawa Ify yang heboh merasa heran.
“Euh… Kok elo ketawa?” tanya Rio tiba-tiba, tawa Ify semakin keras.
“Yaiyalah gua ketawa! Masa gua bisa sih ngga nyadar kalo selama ini elo pengirimnya?” jawab Ify yang sudah bisa mengendalikan tawanya. Rio ikut tersenyum. Tapi canggung. Bagaimanapun juga, rahasianya sudah terbongkar secepat ini!
“Ah udah deh. Gua juga capek ketawa. Elo nggak pulang, Yo?” tanya Ify, melipat kembali surat itu dan memasukkannya di saku.
“Pulang sih… Kebetulan hari ini aku bawa motor. Baru bisa naik motor sih. Hehehe” jawab Rio, masih canggung. Ify tersenyum mendengar perkataan Rio yang terakhir.
“Boleh… nebeng?” tanya Ify lagi, tapi pelan. Rio tercengang mendengar pertanyaan Ify, tanpa pikir panjang, Rio mengangguk mantap.
“Boleh! Yuk!” ajak Rio, melangkah keluar kelas beriringan dengan Ify. Ify merasa beruntung karena hari ini sopirnya tidak bisa menjemput. Pulang bareng Rio? Wow. Bukan hanya karena Rio yang baru-baru ini disadari Ify sebagai cowok ganteng saja. Tapi juga karena Rio adalah pengirim surat-surat kaleng itu. Senyum tak henti-hentinya menghiasi wajah Ify.
“Naik, Fy!” ajak Rio, Ify seketika sadar dari lamunannya. Ternyata ia sudah di parkiran. Dan Rio sudah siap untuk memboncengnya.
Ify tersenyum, pelan-pelan ia naik ke motor Rio. Ia duduk menyamping karena memakai rok. Kedua tangannya memegang baju Rio. Ia masih merasa malu kalau harus memeluk pinggang Rio.
Rio yang merasakan Ify memegang bagian belakang bajunya tersenyum senang.
“Gua pelan-pelan kok Fy, bawa motornya. Tenang aja” ujar Rio yang seakan mengerti pikiran Ify. Senyum Ify makin merekah. Ia senang dengan sikap Rio yang perhatian.
“Iya, Yo”
Dan mereka berdua pulang. Bersama-sama. Dengan motor. Diterpa angin sore yang lembut. Jalan raya pun sudah lengang. Ify merasa tidak usah sampai rumah pun tidak apa-apa.
***
“… Gitu ceritanya Vin!” ujar Rio, mengakhiri cerita panjangnya tentang dirinya yang ketahuan Ify sebagai pengirim surat-surat kaleng. Ini memang waktunya pelajaran terakhir, tetapi karena gurunya tidak ada, anak-anak kelas 8E kebanyakan mengobrol di kelas.
Alvin menggeleng-gelengkan kepalanya saat mendengar cerita Rio yang nyaris seperti sinetron.
“Elo pulang berdua lagi sama Ify? Enak banget deh lo. Gua juga mau pulang sama Sivia” ujar Alvin lesu. Rio terkekeh lantas menepuk pundak sahabatnya itu.
“Sabaaar… semua a…” belum sempat Rio menyelesaikan perkataannya tiba-tiba Zevana dataaaang…
“RIOOOO”
Ugh. Perasaan Rio seperti dijungkir balikkan. Baru saja ia tersenyum senang karena Ify, Zevana yang nekat ini sudah datang!
“Pergi yuk Vin” ajak Rio sambil berbisik. Alvin menurut dan cepat-cepat keluar kelas. Rio juga cepat-cepat melangkah keluar.
“Eiiitt.. Rio mau kemanaaa?? Disini ajaa” ujar Zevana genit sambil menahan Rio. Tangan Rio dipegangnya. Sedangkan Alvin sudah lolos, ia sudah berada di depan kelas.
“Err… lepasin Zev” pinta Rio, berusaha melepaskan tangannya dari cengkeraman Zevana yang kuat.
"Disini aja! Temenin aku dooong” rayu Zevana genit. Tak tanggung-tanggung, kedua tangan Rio dicengkeramnya. Posisi mereka berhadap-hadapan. Membuat siapa saja yang melihat mereka pasti berpikir macam-macam.
Rio berpikir keras agar bisa melepaskan diri dari Zevana. Tiba-tiba, Ify dan Sivia yang baru kembali dari toilet masuk ke kelas. Rio kaget melihat Ify yang masuk tiba-tiba. Ify lebih kaget melihat Rio dan Zevana yang berpegang-pegangan tangan. Sivia hanya melongo, tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Alvin yang berada di depan kelas menepuk dahinya dengan kesal.
TENG… TENG… TENG…
Bel tanda pulang sekolah sudah berdentang. Ify tidak mempedulikan Rio dan Zevana lagi. Ia buru-buru meraih tasnya dan pergi begitu saja. Sivia mengikuti Ify.
Rio melepaskan cengkeraman Zevana dengan kasar. Lalu mengambil ranselnya.
“Pergi lo!” hardik Rio kasar pada Zevana, Alvin buru-buru masuk kelas dan mengambil tasnya.
Rio dan Alvin cepat-cepat pergi ke gerbang sekolah agar tidak dikejar-kejar Zevana lagi.
“Ify kayaknya cemburu deh Yo” ujar Alvin saat mereka sudah sampai di gerbang. Hari ini Rio tidak membawa motor. Ia akan pulang bersama Alvin.
"Serius lo?” tanya Rio senang tapi agak ragu.
Tapi saat melihat anggukan mantap dari Alvin, Rio tersenyum senang. Ify cemburu? Itu tandanya Ify ada perasaan“khusus”! Berguna juga Zevana The Annoyer itu!
*****
-author: ditaa
-facebook: Anindita Putri
No comments:
Post a Comment