"Apa maksud lo ngomong kaya gitu?" tanya Ify.
"Yaa, gue mau minta maaf deh, soal sikap Rio yang tadi. Dia emang gitu, agak ketus kalo ngomong. Salah-salah pasti ada orang yang tersinggung" jawab Ray.
"Kenapa harus lo yang minta maaf. emang dia ngga bisa minta maaf sendiri? Cemen amat sih!" cecar Ify.
"SStt, jangan gede-gede ngomongnya dong Fy." Ucap Ray.
"biarin. Biar dia denger" nyolot Ify kambuh.
"Yeee elo Fy, sikap lo itu, bisa ngebuat lo berantem tiap hari sama Rio" ucap Ray sambil geleng-geleng
"Ya... gue ga peduli, emang lo pikir gue takut sama dia gitu?" tanya Ify
"Nah, lho, lo kumat tuh Fy.." ucap Ray sambil geleng-geleng lagi. Tiba-tiba Cakka masuk kelas, dia langsung duduk ditempat duduknya.
"Fy, sorry ya, gara-gara gue lo jadi berantem sama Rio" Cakka menatap Ify dengan penuh penyesalan.
"ga usah merasa bersalah gitu kali, yang salah kan dia, ngomong ga make otak!" tegas Ify (nah, sbenernya siapa yang ngomong make otak? bukannya make mulut?).
"yah, tapi kan.."
"udah-udah. Berenti ngebahes ntu, capek gue!"
* * *
Begitu pulang sekolah, Ify langsung menghempaskan tubuhnya disofa. Capek banget nih hari. Well, hari pertama sekolah, harusnya dia seneng-seneng, nyari temen sebanyak-banyaknya... eh ini malah dapet musuh. Untung cuma satu. Si RIO doang. Tapi udah cukup buat Ify jengkel stengah mati. Terbukti, Nyolotnya Ify kumat. Dan kayaknya tambah parah.....
Ify menuup matanya, pengen tidur. Malas ke kamarnya yang ada dilantai dua.
"Hari ini Ku dendangkaaaaaaan, laguuu yang ingin kunyanyiikaaaaaaaaaan, terkenang semua kenangaaaaan, yang tlah ku alamiiiii" Ozy nyanyi-nyanyi make volume super extra ultra gede. Bikin Ify yang baru mau tidur kebangun.
"Ozyyyy! Lo pulang sekolah langsung ribut aja!" Ucap Ify
"Hari Kuuu Indaaaaaaahhhh" Ozy nyanyi lagi. Tapi ga nyambung banget,,,, tadi nyanyi apa, sekarang apa :p Ify nutup kuping. Hidupnya ga sejahtera hari ini.
"Dieeeeeeeeeeeem! Sakit nih kuping gue!" ucap Ify. Ozy mendekati kakaknya. Ditaruhnya kedua tangannya di pipi Ify. Kemudian menariknya ke arah yang berlawanan, berusaha membentuk senyum.
"Nah, lo harus senyum dong Fy, ini kan hari yang cerah untuk jiwa yang sepiiiiiiiii (makin ga jelas si Ozy)" Ozy nyanyi-nyanyi lagi. Ify menyentak tangan Ozy.
"Sepi apanya? model pelawak gitu juga.." Ucap Ify sambil imukin IOzy pake bantal (ini adalah hobi Ify-nimpukin Ozy pake bantal)
"Heh! Hobi amat sih lo nimpuk gue make bantal? Ozyyy jugaaa manusiaaaaaaaaaaa" Ozy sok Rocker, nyanyi-nyanyi dideket kuping Ify.
"Aduhhh udah Ozy!! Stoppp!! Lama-lama akuu bosan bila kamu, nyanyi-nyanyi mulu!! " ify ikutan nyanyi.
"Nah, lo ikutan nyanyi tuh... Suara lo jelek ahh, mending suara gue, kaya charlie ST12" Ozy narsis mode on
"Yeee. Suara gue tuh kaya Agnes Monica tauuu." Ify nyolot mode on.
"udah, udah stopp dulu ya kakakkuuu yang jelek. Aku mau jalan-jalan bareng Widi Vierra nih. Kasian, udah lama dia nungguinnya...." Ucap Ozy sambil ngibrit kekamarnya. Aslinya mau ngabur dari Ify. Kalo ngomong tambah banyak sama Ify... bisa hancur dia ditimpukin terus.. hehehehe
* * *
Alvin melemparkan tas sekolahnya ketempat tidur. Diliriknya laci dimeja belajarnya. Alvin mendekati tempat itu Dibukanya laci itu. Menarik sesuatu dari dalamnya. Sebuah pigura foto yang sengaja dia taruh terbalik. Dia memegang pigura foto itu sambil berjalan ke tempat tidurnya, kemudian duduk disitu. Dibaliknya pigura foto itu.
Tampak difoto itu, 2 anak, yang satu cewe, yang satu cowo.berumur sekitar 7 tahun. mereka berdua tersenyum begitu lepas. Khas anak-anak. Alvin menghela napas.
"bertahun-tahun gue nunggu lo kembali. Tapi kenapa setelah lo kembali gue jadi kaya gini? Kenapa juga lo bersikap kaya lo nggak ngenal gue. Apa lo udah lupa gue? Udah lupa "kita"? Gue tau gue salah. Maafin gue. Apa ini cara lo ngebales gue?" Alvin ngomong sendiri sambil menatap lekat-lekat foto itu.
"seandainya, gue bisa kembali kesaat itu..." desah Alvin. Dia kemudian menaruh kembali pigura foto itu. Tapi bukan didaam laci. Dia naruh diatas meja belajarnya.
"andai, kita bisa kaya dulu lagi.."
* * *
Sivia duduk-duduk disofa rumahnya. Sampai dia denger pintu depan kebuka. Via menengok. Ternyata Acha. Adiknya, udah pulang dari sekolah.
"siang kak" sapa Acha. Via mengangguk.
"Gimana skolah barunya Cha?" tanya Via. Acha duduk disamping Via.
"Asik kak! dikelas aku anaknya lucu-lucu dan ramah-ramah. ada pelawak hehehe" jawab Acha sambil ketawa.
"Pelawak?" Via mengangkat alis
"Ya gitu deh kak, narsis-narsis banget, jail-jail banget.. lucu deh, temen sebangku aku jadi bulan-bulanan kejian mereka... hihihi" ucap Acha sambil tertawa kecil. Via cuma geleng-geleng. Dia pikir adiknya sekelas sama Sule atau Aziz gagap gitu... hehehehe.
"Kakak sendiri gimana?" tanya Acha.
"yah, gitu deh, ada yang cuek abis, ada yang lembut kaya sinden, ada yang nyolot, ada yang tomboy, ada yang manis kaya cewe... mmm apalagi yah? pokoknya kaya rujak deh!" jawab Sivia. Mereka berdua kemudian ketawa bareng.
"Eh cha, kakak ke kamar dulu ya!" pamit Via sambil berlari kecil kekamarnya.
Sivia menatap foto yang saat ini dia pegang. Penasaran banget sama foto itu. minggu lalu, pas lagi beresin barang, dia nemu foto itu. Fotonya bersama seorang anak cowok. sekitar umur 7 tahunan lah... Jujur, dia nggak ingt sama foto itu, dia nggak inget siapa cowok ini. Sesuatu yang aneh menurut Sivia. Dia inget semua temen SDnya. Kecuali yang satu ini. Dan hal ini cukup mengusik via. Tiap hari dia kepikiran fotoini terus. makanya akhir-akhir ini dia sring ngelamun.
"Lo siapa sih? tiap hari mampir mulu diotak gue?" ucap via.
"Ahhh sebodo deh.. lo siapa kek, kaga peduli dah..." ucap Sivia lagi, sambil menaruh foto itu di tempat tidurnya. kemudian tidur.
* * *
"Gimana skolah barunya kak?" tanya Keke sambil melahap nasinya.
"Kalo lagi makan jangan ngobrol" ucap Rio ga memperdulikan pertanyaan adiknya. Keke langsung manyun.
"Aku kan cuma nanya.." Ucap keke. Rio menatap adiknya. Lucu juga liat Keke kaya gitu. Adiknya emang kaya begitu, manja banget.
"sekolah aku ya biasa aja.." jawab Rio. Keke menatap kakaknya.
"Temen-temen kakak gimana?" tanya Keke lag. Seneng dia direspon kakaknya. Mendengar pertanyaan Keke, Rio teringat Ify, si nyolot yang satu itu. Yang ngomong seenak udelnya itu.
"Biasa aja" jawab Rio pendek. Nggak mungkin dia jawab "Gue ketemu cewe yang nyolotnya setengah idup, yang bawelnya setengah mati." ntar Keke pasti tmbah banyak nanya. Keke mengangguk.
"Tadi dikelas aku ada anak baru loh... dia sebangku maah sama aku.." keke muai bercerita. Rio diam aja. Ngebiarin adiknya ngomong.
* * *
Ify berjalan masuk kekelasnya. Kelasnya udah lumayan penuh, ya udah setengah bagian lah..
"Pagi Ik, Liv" sapa Ify.
"Pagi Fy!" jawab mereka kompak. Ify melirik ke tempat duduk si Perfect Rese. Tuh anak belum datang.
'Perfect? Perfect kok telat' batin Ify. Sebenernya ini belum jam buat masuk juga, masih 15 menitan lah. Ify melirik teman sebangku Rio. Si Limbad Alvin. Dan..... lagi-lagi Alvin lagi ngeliatin Sivia dengan tatapan aneh. Tatapan yang ga bisa Ify mengerti. Ify berjalan kebangkunya.
"Pagi Ni, Va" sapa Ify ke Agni dan Nova.
"pagi Fy!" awab mereka berdua kompak. Tapi suarnya Nova itu lohh, melengking. huehuehue. Ify duduk disamping Via, dia melirik Alvin. Avin yang nyadar kalo ketangkap basah sama Ify, langsung buang muka. Ify menaikan alis.
'kenapa tuh anak?' batin Ify. Dia Memanggil Svia.
"Vi, Via" panggilnya. Lebih mirip bisik-bisik.
"Kenapa FY?" tanya Via, mengalihkan perhatian dari HPnya.
"Gue mau nanya deh. Lo punya hubungan apa sama ALvin?" tanya Ify sambil menunjuk Alvin make dagu. Sivia mengangkat alis.
"Maksud lo?" tanya Via ga ngerti.
"Yaa, apa lo kena sama Alvin? Dulu gitu?" tanya Ofy. Via menggeleng.
"Boro-boro deh. ketemu dia ja baru kemarin. Nemu spesis kaya dia aja baru kali ini" jawab Sivia. Ify termenung. Trus? Si Alvin kenapa dong? Ahh sebodo deh! bukan urusan gue'batin Ify
* * *
Ify berjalan kekantin. Tapi nyuri-nyuri pandang ke lapangan basket. Berharap bisa ngeliat kak gabriel. Dan.. yah, dugaannya tepat! Kak Gabriel lagi main basket disitu. Sumpah keren banget gayanya. Pas mau ngeshoot.... ada yang nahan bolanya. Alias Shoot Block. Cowok itu dengan cekatan ngambil bola itu dan melakukan dunk. dan.. masuk. tentu aja... wajah cowok itu nggak keliatan.
"Kerennn" Puji Ify sambil geleng-geleng. Maklum orang yang ga ngerti basket kaya Ify tentu aja terkagum-kagum. tapi begitu cowok itu berbalik...
"Hah? Rio Rese?" Pekik Ify. Gak percaya! sumpah! Gayanya dia tadi tuh keren banget! Ify geleng-geleng.
'Apaan sih gue? Bisa-bisanya terpesona sama orang kayak gitu? Ihh' batin Ify. kemudian ngacir masuk kelas lagi. angsung ga nafsu makan (Apa hubungannya fy?). Ify duduk ditempat duduknya.
"Uhhh. Kok kayanya dia lebih jago dari kak Gabriel?" ucap Ify. Dia kemudian geleng-geleng.
"Apa gara-gara itu dia dibilang Perfect?" ucapnya pelan. Pelajarn dimulai lagi. Kali ini peajarn Matematika, yang ngajar Pak Duta. Pelajaran FAvorit Ify dari dulu. Makanya dia semangat banget ngerjain Soal yang Pak duta kasih.
"Nah, sekarang, siapa yang mau ngerjain atihn ini di papan?" tanya Pak Duta.
"Saya Pak!" jawab Ify dan... Rio. Ify menatap Rio tajam. seolah-oah bilang Gue-duluan-woy! Tapi Rio gak peduli, Pak duta emang belum nentuin, tapi dengan santainya dia maju kedepan dan ngerjain soal itu. Ify melongo.
"IDihhh dasar manusia planet mars! kaga tau malu banget sih! Nggak disuruh juga asal maju aja!" umpat Ify kesel. Sumpah rese banget. Begitu Rio kembali ke tempat duduknya, Ify langsung ngeliat Rio make tatapan kekinya dia. Rio juga menatap Ify. Tapi dengan senyum penuh kemenangan. Ify langsung manyun.
"dasar rese. ga mau ngalah sama cewe" ucap ify.
Rio duduk ditempat duduknya sambil tersenyum puas. Entah kenapa, dia suka ekspresi Ify kalo lagi kesel (rio gimana sih, ckckck)
"Ify" panggil Pak Duta.
"iya pak" jawab Ify.
"Kamu kerjakan nomor dua saja" perintah Pak duta. Ify mengangguk. seneng sih, tapi tetep aja keki sama Rio Rese itu. Seharusnya Ify yang maju pertama.
Ify menaruh buku-bukunya kedalam tas, udah jam pulang.
"vin, jadi nggak?" tanya Rio gak meduliin Ify.
"Jadi apaan?" tanya Alvin balik.
"Ke club basket, minta formulir" jawab Rio. Alvin mengangguk.
Ify tertegun 'Rio ikut basket?? Ihh. bisa tambah enek gue. Ntar kalo ngeliat Kak Gabriel, pasti ada dia-nya. Ih. males banget dah. Tapi... tuh anak hebat juga.. udah pinter, jago basket...Eh? kok jadi muji-muji dia? ihhh' batin Ify kemudian geleng-geleng. Rio yang dari tadi ngeliatin Ify cuma ngangket alis.
'emang dasar cewe aneh. mikirin apa dia sampe geleng-geleng gitu?' batin Rio.
Ify menyelempangkan tasnya. "Via, ke gerbang bareng yuk" ajak Ify.
"Duluan aja deh Fy, gue masih nyalin catetan" jawab Via, sambil fokus nyattet. nih anak emang deh. Kerjaannya ngelamun mulu dari tadi.
"Ya udah. Ni, bareng ke gerbang yuk!" ajak Ify ke Agni. Agni mengangguk.
"let's go!" jawabnya.
"Udah mau pulang Fy?" sapa ray basa-basi
"Nggak. Gue mau ngejagain skolah dulu. Besok baru pulang." jawab Ify asal. Ray ketawa.
"Ada-ada aja lo Fy." ucap Ray sambil geleng-geleng.
"Ya elo, udah tau gue mau pulang.pake nanya lagi." jawab Ify.
"Ya, siapa tau lo mau mampir ke rumah Agni dulu. Kan cakka bisa ikutan.." ucap Ray sambil melirik Cakka yang sibuk sama BBnya. Yang dilirik mendongak.
"Apaan sih lo Ray?" ucap Cakka.
"Cih, kalo dia mau bertamu ke rumah gue, gue bakalan nyuruh satpam kompleks siap siaga, dia kan teroris. Patut dicurigai" ucap Agni.
"Elo...." cakka geram.
"Napa? gue cantik? Oh.Makasih" sambung Agni PD.
"Nggak Lo kaya... Monyet.." jawab CaKka, yang langsung dapat hadiah jitakan dari Agni
"dasar Kaca!! Eh, CAKKAAAAA"
* * *
Ify berdiri didepan sekolah. Nunggu jemputan. Yang ditunggu gak dateng-dateng. Udah stengah jam. Kaki Ify udah pegel.Tiba-tiba HPnya berbunyi.
"Halo Mang, kok aku belum dijemput?" tanya Ify, begitu tau kalo yang nelpon adalah sopirnya.
"Aduh neng, mobil mogok neng.." jawab dari seberang. Ify melengos.
"Trus?" tanya Ify.
"non pulang sendiri bisa kan?"
"iya.. ya udah.."Ifyy berjalan ke arah Halte. Tiba-tiba ada sepeda motor yang berhenti didepannya. Menghentikan langkah Ify.
"Heh? Mau bunuh gue lo?" Maki Ify kesel. Si pengendara motor membuka helmnya.
"kamu galak banget ya" ucap si pengendara motor.
*****
-author: Chiaa^^
-facebook: Chiiaa Rify Haling :D ketemu juga akhirnyaa ha ha
No comments:
Post a Comment