Hari ini ify dateng dari bandung, dia pindah dari rumah neneknya ke rumah orang tuanya yang udah pindah duluan tiga tahun lalu. Dia
dijemput pak tomy, papanya dari bandung.
Di rumah ify.
“ kak ify....” sambut deva, adiknya dari depan pintu.
“ dedep tayong...” seru ify.
“ kak! Loe jangan manggil gue kaya gitu lagi dong! Malu gue, loe nggak liat gue udah seganteng ini ?!”
“ bodo! Dedep tayong......i miss you!!” seru ify makin kenceng sambil cubit pipi deva. Ray yang berdiri dibelakang deva ngikik puas.
“ apa loe?! Kagak usah ketawa!” bentak deva ke ray.
Ify membulatkan matanya tanda penasaran sama ray.
“ oh iya, kak ify, ini ray, anak tetangga sebelah, ray ini kakak gue, kak ify. ” Deva ngenalin ray ke ify dan sebaliknya. Ify sama ray salaman.
” hallo kakak cantik, gue muhammad raynald prasetya, biasa dipanggil ray, gue cowo paling imut, ganteng, dan keren tiada tara, rumah gue disebelah no !”
” ceilah..narsis amat idup loe! Pake gombal segala lagi?!” ucap ify heran.
“ ray, siapin kuping loe! Suara kakak gue cempreng tapi nggak nyadar, cerewetnya minta ampun.” Kata deva yang disambut toyoran ify.
“ sakit kak!” omel deva sambil nyengir.
” loe rese! Bawain koper gue ke kamar!”
” ogah! Loe pikir gue babu loe?!”
” gue capek, aturan loe sebagai adik yang baik bantuin gue!”
” tenang kak! Biar gue yang bawain!” ray menengahi.
“ makasih ganteng..” ucap ify.
“ nggak usah pake muji kak, loe nggak bilang juga gue tetep ganteng !” denger ucapan ray, deva menyunggingkan bibirnya.
Ify jalan duluan ke kamarnya yang dilantai dua, ray ikutin ify sementara deva lanjutin nonton tv.
Di kamar ify.
” taro mana kak?”
” taro pojokan sono!” suruh ify sambil duduk di tempat tidur menghadap cendela yang langung
bisa ngeliat rumah ray. ” itu rumah loe ray?”
” he’emh!” jawab ray sambil ngangguk.
” tinggal sama siapa loe?”
” sama papa-mama sama kakak gue, tapi papa-mama gue sering keluar kota, soalnya bisnis mereka kebanyakan di sana. ”
” o..”
” gue balik dulu ya?! Laper!”
“ iya, thanks ya..”
“ sama-sama.”
Tinggal ify sendiri di kamarnya.
“ heu..jakarta gerah amat ya?! Mandi ah..” gumam ify.
Ify ambil handuknya dan pergi ke kamar mandi. Beberapa saat kemudian..
“ huah...seger!!” kata ify yang masih kembenan handuk.
Ify keringin rambutnya tepat didepan cendela yang dia lupa tutup kordennya.
Di kamar rio.
Rio baru pulang dari sekolah buat rapat persiapan mos dua hari lagi. Pas lewat cendela kamarnya dia terkaget-kaget seneng liat seorang cewe cantik yang Cuma pake handuk lagi keringin rambutnya dengan korden yang lupa ditutup. Rio terdiam dan terpaku liatin ify.
Kamar ify.
Nggak sengaja handuk yang dipakai ify ngeringin rambut jatuh ke belakang. Ify balik badan mau ngambil tapi dia liat rio yang masih
terdiam dan terpaku. Dia lupa kalau Cuma pake handuk. Buru- buru ify buka sedikit cendelanya.
” heh siapa loe?” bentak ify super jutek ke rio.” ngapain loe liatin gue kaya gitu?”
” eh!” rio sadar dari lamunannya.
” malah belaga bego! Ngapain loe liatin gue kaya gitu?”
” aduh neng..cantik-cantik galak amat?!” goda rio.” makasih ya!”
” dasar aneh! Diomelin malah bilang makasih.”
” mata gue dapet vitamin A!”
” maksud loe?” ify bener-bener nggak ngerti. Akhirnya rio Cuma acungin jempolnya sambil naik turunin alis, bola matanya menjurus ke handuk ify ditambah senyum nakal. Ify ngikutin tujuan bola mata rio.
“ HWA....” teriak ify panik sambil tarik korden kamarnya.” dasar cowo mesum, nggak tau diri!” ify komat-kamit merutuki rio.
Di kamar rio.
Rio ngakak dengan puasnya sambil guling-guling dikasur.
“ kak..kak rio..loe kenapa?” tanya ray panik denger ketawa rio yang nyebar sampai kamarnya.
“ bwahhhaa...nggak..hha...” jawab rio disela ketawanya.
“ loe udah sedeng kak?”
“ hemh...” rio menghentikan tawanya.” Enak aja loe bilang gue sedeng! Gue masih waras bego!”
“ terus kenapa loe ketawa sampe segitunya?”
” loe nggak boleh tau! Urusan pria dewasa!” ray manyun.
“ loe pikir gue anak kecil?!”
“ nggak! Cuma belom cukup umur aja!”
“...” ray komat-kamit merutuki rio.
” kagak usah ngambek! Kaya perawan loe! Eh, siapa cewe yang dirumah deva ?”
” kakaknya, kak ify, kenapa? Loe naksir sama dia?”
” kagak! Cantik sih iya, tapi galak sama polosnya minta ampun.” jawab rio sambil buka dasi biru dari kerah seragamnya.
” tumben loe bisa bilang cewe cantik?! Untung deh!”
“ maksud loe?!”
“ ya untung! Tandanya loe masih normal, gue kan takut kalo loe...MAHO !” kata ray dengan penekanan di kata yang di capslock.
“ sialan loe! Gue normal seratus persen dodol!”
“ hhe..abis gue belom pernah denger loe jalan atau suka sama cewe, kagak laku loe ?”
“ enak aja omongan loe! Gue Cuma belum nemuin cewe yang tepat buat gue. ”
“ sama kak ify aja no! Cantik saratus persen!”
” ogah! Galaknya minta ampun!”
” gue molor disini ya?! Kamar gue berantakan, belom gue beresin.” nggak lama ray tertidur pulas.
” dasar kebo! Mending gue ikutan aja.” Rio ikut tidur.
Keesokan paginya.
Pagi-pagi banget alvin udah nyamperin rio dirumahnya buat main basket. Setelah nunggu rio siap-siap mereka berdua jalan ke lapangan basket komplek mereka. Pas lewat depan rumah ify, rio liat ify lagi nyiramin bunga.
” vin, tunggu bentar!” suruh rio sambil ngasih bola basket yang dia pegang ke alvin. Rio nyamperin ify.
” hei..” sapa rio sambil berdiri disamping ify.
” loe?!” ceplos ify kaget sambil melotot.” heh! Cowo mesum! Ngapain loe kesini?”
” enak aja cowo mesum! Mesum dari mana coba?!”
” loe tu udah ngintipin gue! Kalo kemaren gue nggak sadar pasti loe udah liat semuanya? !”
” ye..itu salah loe! Salah sendiri ganti baju nggak liat-liat!”
“ dasar cowo mesum!!”
“ nama gue bukan cowo mesum! Nama gue mario! M-a-r-i-o.”
“ peduli amat gue sama loe!”
” ya sebagai tetangga yang baik loe harus peduli sama gue! Oke, i..py !”
” ify! Dari mana loe tau nama gue?”
“ ada deh..gue cabut dulu ya!? Nice to meet you, i..py!”
“ IFY!!!” teriak ify jengkel.
“ dadah...” rio berlalu sambil melambaikan tangannya dan terusin acaranya sama alvin.
“ siapa yo? Kok gue belum liat dia?” tanya alvin sambil ngdrible bola.
“ kakaknya deva, dia baru pindah kemaren.”
“ o..tumben loe mau nyamperin cewe?”
“ au! Seneng aja gue gangguin dia!” jawab rio sambil angkat bahunya.
“ ciah..naksir kali loe?! Gue liat dia cantik kok yo.”
“ naksir? Sama dia? Idih..Ogah deh!” rio bergidik.” Galaknya kaya mak lampir!”
“ inget yo! Mulutmu harimaumu.”
“ kagak berlaku buat yang ini!”
“ suka-suka loe aja lah!”
Di lapangan basket.
Gabriel sama cakka udah nunggu rio alvin.
“ woe, loe pada kesini lewat monas ya?! Lama amat!” seru gabriel jengkel.
“ sory, tadi gue ada urusan penting.” Jawab rio sambil ikut main.
“ buruan main!” cakka menengahi.
Setelah beberapa jam main sampai matahari berada diatas mereka, d ’orions mutusin berhenti main. Mereka istirahat di bawah pohon dipinggir lapangan.
” huah..capek gue.” keluh gabriel sambil senderan di batang pohon.” Gimana mos besok yo?”
“ ya kaya yang udah kita rencanakan.”
“ adek kelas kita cantik-cantik nggak ya?” tanya cakka ke siapa aja yang mau jawab.
“ itu mulu yang loe pikirin! Jangan dimainin dulu! Mereka masih transisi dari smp ke sma. ” jawab alvin.
” hha..nggak papa lagi! Itung-itung penataran!” cakka ngeles.
“ mudah-mudahan nggak ada yang serese alvin! Keder idup gue!” gabriel mengganti topik.
“ amin!” jawab alvin.
“ yah..ni bocah! Nggak tau aturan bangga!”
“ biarin! Ini hidup gue, nggak ada yang bisa ngatur gue, gue kasian sama guru-guru kalo ada lagi murid kaya gue, kasian harus ngehukum apa lagi. ”
“ tenang! Rekor loe nggak bakal ada yang sanggup nandingin.”
“ gue kangen sama omelan bu winda, mau ngapain lagi ya gue?”
” gue tunggu ide kreatif loe selanjutnya!” kata rio becanda. Mereka berempat ketawa sama-sama.
Keesokan harinya.
Pagi-pagi banget ify udah dandan kaya orang gila, rambut dikepang banyak dan ujungnya diiket pake ravia warna-warni terus dibagi dua dan dikucir, terus dipakein topi bola warna kuning yang dilubangi buat tempat kuciran. Celana item dan kaos putih. Dia pake kaos kaki dengan warna yang berbeda, yang kiri warna merah yang kanan warna putih. Nggak lupa pake tagname. Setelah mengabsen semua bekal mosnya dan memastikan nggak ada yang ketinggalan ify berangkat.
SMA Putra Bangsa.
Rio udah berdiri dibagian depan lapangan sekolah mengawasi siswa baru yang baru dateng. Tatapannya tertuju pada ify yang baru berangkat.
’ masuk sini juga tu bocah!’ pikirnya sambil tersenyum simpul.
Ify yang masih nggak ngeh dengan keberadaan rio deketin dua orang anak yang lagi ngobrol.
” hei..permisi, maaf ganggu! Kelas Xb juga ya?” tanya ify ramah sama mereka, ify tau kalau mereka sekelas gara-gara warna topi yang
mereka pakai, setiap kelas memakai topi bola berbeda warna.
“ iya..” jawab mereka berdua sambil senyum.
“ nggak ganggu kan? Boleh gabung nggak? Gue ify.” Ify ngulurin tangannya.
“ gue sivia, loe bisa panggil gue via aja.” Sivia jabat uluran tangan ify.
” gue shilla.” gantian shilla yang menjabat tangan ify.
“ SEMUA KUMPUL!!!!” teriak rio dengan galaknya.
“ eh, kumpul yuk! Buruan!” ajak sivia dengan paniknya. Semua siswa baru baris perkelas.
” ma..mario?!” ceplos ify kaget ngeliat rio udah berdiri tegak dengan seragam identitas kebanggan sma putra bangsa, salah satu faktor yang bikin ify pengen masuk sma ini. Seragam dengan kemeja soft blue polos dengan dasi biru polos yang beberapa tingkat lebih tua dari warna kemeja, yang cewe pakai dasi silang dan yang cowo pakai dasi biasa, lengkap bawahan biru kotak-kotak.
BRUG..tiba-tiba bahu ify ditabrak seseorang.
” aduh..” rintih ify pelan.
” maaf, gue nggak sengaja.” ucap cewe yang nabrak ify tulus.
” iya..” jawab ify pelan.
” yang masih mau ngobrol maju kedepan menggantikan saya!” seru rio memotong obrolan ify dan agni. Mereka sekarang vokus sama rio.
” oke, sudah semua? Hari ini adalah hari pertama kalian di sma ini, sekarang kami, panitia akan memperkenalkan diri, dengarkan
baik-baik !” rio memberi instruksi ke teman-temannya untuk maju kedepan. ” perkenalan dimulai dari saya, nama saya mario stevano aditya haling, nama panggilan saya rio, jabatan saya adalah ketua osis sma putra bangsa. ”
Perkenalan berlanjut dengan tampang panitia yang memang udah diset biar sengak dan garang..
” saya gabriel stivent damanik, panggilan gabriel, saya waketos!”
“ cakka kawekas nuraga, bisa dipanggil cakka.”
“ alvin jonathan sindunata, alvin.”
Setelah itu semua panitia mengenalkan diri. Semua panitia sudah memperkenalkan diri, rio kembali berbicara.
“ dan kalian harus memanggil kami kakak! Mengerti?” semua hening, takut jawab.
” woe! Kalian denger nggak? Kalau ada orang bertanya dijawab! Tidak sopan kalian !” bentak rio.” JAWAB!”
” MENGERTI KAK...”
” kalian pagi-pagi sudah bikin emosi! dan satu lagi kewajiban kalian, kalian harus berterima kasih bila kakak-kakak panitia menyuruh kalian untuk melakukan apapun! Mengerti ?”
” mengerti kak..” jawab peserta mos ragu.
” yang keras! Lenje-lenje amat kalian!” bentak gabriel dari belakang barisan.
” MENGERTI KAK...”
” bagus! Didalam mos kita, panitia telah membuat undang-undang dan kita semua tak terkecuali panitia harus menaatinya. ” rio
diam dan menatap adik kelasnya satu persatu. ” undang-undang osis sma putra bangsa pasal 1, semua yang dikatakan dan dilakukan panitia selalu benar !” Terlihat wajah-wajah celangap.
” pasal kedua, bila panitia melakukan kesalahan maka kembali ke pasal satu !”
Wajah cengo menghiasi rupa-rupa siswa baru sma putra bangsa dan semua panitia tersenyum simpul.
” dan tugas wajib kalian selama tiga hari kedepan adalah mengumpulkan tanda tangan kakak-kakak panitia sebanyak-banyaknya, minimal 20 tanda tangan dan di halaman terakhir harus ada tanda tangan saya! ada yang mau ditanyakan?”
” TIDAK...”
” bagus! acara hari ini saya kembalikan ke pembawa acara.”
Acara mos hari ini Cuma perkenalan sekolah dan guru yang disela istirahat.
Jam istirahat.
Smp nusantara jaya. Smp ray, deva dan ozy. Mereka bertiga lagi istirahat sambil makan mie ayam di kantin.
“ grr...pedes amat ni mie!” kata deva sambil ngibasin tangannya didepan lidah yang dia julurin. Satu tangannya grayangan nyaut es jeruk pesenan ray. Setelah itu dia minum sampe abis. ” Lega...”
“ lega nenek loe satpam?! Minum gue tu!” omel ray.
“ hhe..maap, pedes!”
“ gimana nggak pedes?! Loe pake sambel 2tronton gitu.” Sela ozy
“ lebay loe! Eh, apa dosa kita ya punya wali kaya pak duta yang gualaknya kagak ketulungan ?”
“ apa dosa gue sekelas sama kalian lagi?” kata ray memelas.
” halah..ley tayong..tar kangen ga da kita?” goda deva sambil senyum-senyum najis.
” iya, kamu kok gitu sih, honey..” tambah ozy sambil noel dagu ray.
” hoek..hoek..najong dah loe pada! Amit-amit jabang beibeh, mending gue sama miss kecebong dari pada sama loe berdua !”
“ cie...olivia ni sekarang?!”
“ Ieuh..oliv? ga deh! Makasih, udah kecil, galak, jutek, kagak ada manis-manisnya, kaya kecebong lagi !” ozy sama deva Cuma bergidik ngeri sambil ngasih isyarat biar ray balik badan. “ loe berdua kenapa?” tanya ray heran. Deva sama ozy yang masih ngeri nunjuk belakang ray dengan ragu-ragu.
“ belakang loe.” Kata ozy pelan. Ray balik badan.
” heh! Kecoa! ngapain loe ngomongin gue?! Dasar, udah cungkring, gondrong, pendek, tengil, idup lagi, sekarat loe kalo nggak cari masalah sama gue ?!” bentak olivia yang sejak ray ngatain dia tadi udah berdiri dibelakang ray.
” ngapain loe ngatain gue?”
” loe yang ngatain gue duluan!”
” suka-suka gue dong! Mulut-mulut gue!”
” tapi omongan loe menyinggung gue! Gue tuntut loe dengan pidana tindakan yang tidak menyenangkan dan pencemaran nama baik. ”
” ahha? Loe pikir gue takut?! Zy, dev, cabut!” ray ninggalin kantin dengan muka ditekuk diikuti deva dan ozy.
Emang udah lama ray sama olivia musuhan, mereka musuhan dalam banyak bidang, di pelajaran atau diluar kaya tadi, dibidang pelajaran, setiap semester mereka rebutan jadi juara umum. Ray manggil olivia kecebong dan olivia manggil ray kecoa.
Kantin smp putra bangsa.
Cakka sibuk mengibas-ibaskan tangannya yang sebenernya nggak pegel-pegel amat. Sambil sesekali nyuap bakso pesenannya.
” napa loe cak?” tanya gabriel heran.
“ pegel tangan gue, baru hari pertama aja udah banyak yang minta tanda tangan gue. ”
“ gaya loe! Berapa orang yang udah minta tanda tangan ke elo? Segitunya banget. ” Samber rio.
“ banyak, no cewe-cewe kelas satu pada ngerubutin gue.”
“ ngapain? Pengen gebukin loe?!” kata alvin sambil benerin dasinya.
” enak aja! Kayanya member c-luvers disekolah ini bakal bertambah banyak. ” cakka kegran.
” suka-suka loe ajalah! Loe beliin gue permen aja sono, abis suara indah gue kebanyakan teriak-teriak. ” jawab cakka.
” ogah! Loe pikir gue pembokat loe?! Makanya slow aja kaya di pulau, santai aja kaya di pantai, nggak usah pake teriak-teriak !”
“ namanya mendidik mental, jangan sampe adek-adek kelas kita itu punya mental tempe. ” Jawab rio diplomatis.
“ yo, tadi gue liat tetangga baru loe itu masuk sini ya?” tanya alvin mengganti topik.
“ yo’i.”
“ siapa vin?” sela cakka.
“ itu, kakaknya deva.”
” cantik kagak?”
” cantik, tapi kayanya loe harus langkahin dulu mayat rio kalo mau dapetin dia. ”
” maksud loe?” rio melotot.
” loe pikir aja sendiri!”
” o..gebetan loe yo?” goda gabriel.
“ bukan! Ambil sono kalo mau!”
“ yang bener? Nggak nyesel?”
“ kagak!”
“ oke, gue cari tu cewe, namanya siapa?” kata cakka semangat.
“ jangan!” ceplos rio tiba-tiba.’ngomong apaan sih gue?!’ pikir rio bingung sendiri.
“ cie...rio..” sorak alvin, cakka, sama gabriel.
“ apaan sih?!” omel rio.
” loe jatuh cinta ya yo?” desak gabriel.
“ apaan?! nggak! Gue Cuma nggak mau cakka mainin cewe lagi.” Rio ngeles.
“ biasanya juga loe fine-fine aja! Loe naksir kan sama tu cewe?” cakka semakin mendesak.
” nggak! Sama ify? Ogah gue! Udah galak, jutek, bawel, cerewet lagi !”
” o..namanya ify! tapi jangan-jangan...” kata cakka pura-pura ngeri.
” jangan-jangan apaan cak?” tanya gabriel.
“ jangan-jangan loe naksir sama gue ya yo?” tanya cakka becanda.
“ bah..bah..bah...ggrrr....AMIT-AMIT!” jawab rio sambil bergidik ala orang sakau.
No comments:
Post a Comment