Tuesday, June 14, 2011

Cinta Si Nyolot Dan Mr. Perfect Part7 (repost)

Rio lagi asik-asiknya main basket bareng, Kak Iel, Kak Rico, Kak Kiki, Alvin, dan Cakka (Ihh gila cakep-ckep semua :p). Jadi, Rio, Alvin, sama Cakka lawan Kak Iel,Kak Rico, dan Kak Kiki. Berhubung yang lagi main cakep-cakep Plus mainnya juga keren, banyak deh yang nonton. Salah satunya, Ify. seperti biasa, pas lagi jalan kekantin, kalo ngeliat orang lagi main basket, biasanya dia mampir dulu.

Liat-liat siapa tau ada kak Iel nya. Emang betul ada Kak Iel, tapi ada juga tuh, si Rio Rese. Ify mencari tempat yang bagus buat nonton. Dibawah pohon tentunya, biar adem.

"Ihhh, Rio ganteng banget sih..." ucap seseorang. Denger nama Si Rese itu, bikin Ify langsung baik. Awanya, dia pikir 3 cewek sinting itu. ternyata bukan. Ify cuma bisa geleng-geleng. Ternyata masih ada juga fans Rio selain 3 cewek centil itu.

"Iya, gila, udah pinter main gitar, pinter pelajaran, pinter basket.. perfect banget sih.." timpal yang lain. Ify cuma bisa geleng-geleng.

'Kagak tau sikapnya sih.. nyebelintau! Heran, kok banyak sih yang ngefans sama dia?' batin Ify, dua cewek dibelakangnya itu terusss ngomongin Rio. Bikin Ify gak konsen nontonnya. Pengen sih, negur tuh orang berdua, tapi gak enak sama mereka ntar...

"eh,yang didepan kita ini yang waktu itu digendong Rio kan?" bisik salah satu cewek ke cewek yang satu.

"Eh, Iya deh... ngapain dia disini? nonton Rio juga?" balas yang satu. Meskipun bisik-bisik, tapi karna dua cewek ini berdiri dibelakang Ify, ya Ify denger lah.. apa lagi mereka ngebahas soal kejadan waktu itu.

"jangan-jangan bener lagi dia ceweknya Rio" Ify menaikan alis.

'idihh sembarangan. Enak aja bikin berita!' batin Ify jengkel.

"ah? masa sih?? jangan-jangan dia nih yang ngdeketin Rio..." ucapan kali ini bikin Ify panas.

'Hah?? ngedeketin si rese itu? gue gak salah denger tuh?? aihh amit-amit!!!' batin Ify.

"Iya nih, jangan-jangan waktu itu juga dia pura-pura pingsan lagi" Kali ini, Ify udah gak bisa nahan lagi.

'kenapa sih? Fans-fansnya si rese itu sama aja kayak dia? rese banget! yang satu tukang labrak, yang ini tukang gosip!' batin Ify, dia kemudian berbalik.

"ngomong apa lo berdua tadi?" tanya Ify jengkel.

"Opps, lo denger ya?" tanya salah satu cewek itu blo'on.

"Nggak, telinga gue cuma nangkap suara-suara gak mengenakan. Bilang apa tadi lo?" tanya Ify lagi.

"Gue pikir lo denger, tau-taunya budek" jawab ceewek itu, yang bikin darah Ify naik sampe ubun-ubun.

"Elo...." Ify menggeram kesal.

"Tadi gue bilang..." belum sempat cwek itu ngelanjutin dia udah terpku sambil menatap beakang Ify. Ify heran, kemudian berbalik dan....

"udah bel. Jangan ngegosip mulu" ucap Rio... Si Rese yang bikin Ify kena masalah mulu.

"Urusan lo?" balas Ify ketus.

"Udah-udah, jangan pada berantem, ntar jadi perang dunia ke dua, eh ketiga, eh keempat, yang ketiga kan yang pas dikantin.." ucap Cakka gak jelas. Ify melotot ke Cakka.

"udahlah, ngapain ngurusin cwe nyolot ini" ucap Rio, kemudian berjalan

"Idihhh bukannya elo yang datang-datang langsung nasihatin gue?" ucap Ify keki.

"Udah, udah, balik ke kelas yuk" ajak Cakka ke Ify. Ify menurut. Malas juga dia disitu lama-lama sama fans Rio rese itu. Ify berjalan disamping Cakka, sedangkan Rio didepan Cakka dan Ify, Alvin? dibelakang Cakka sama Ify. sepanjang jalan kekelas, cuma Cakka sama Ify yang ngobrol.

"yang tadi itu temen-temen lo?" tanya Cakka membuka percakapan.

"Nggak. Gue aja gak tau mereka siapa." jawab Ify.

"Lah? terus? kalian ngomongin apa? sampai lo nggakdengar bel?" tanya Cakka heran. Ify menunjuk Rio dengan dagunya.

"Tuh, Fansnya Si Rese" jawab Ify. Rio berbalik. kemudian berhenti.

"Apa maksud lo?" tanya Rio. Ify yang tepat dibelakang Rio sampai hampir nabrak Rio. Orang, Rio nya berenti mendadak.

"Apaan?" tanya Ify ga ngerti

"siapa yang lo maksud rese?" tanya Rio lagi.

"Udah tau nanya, ya lo lah!" awab Ify santai. Rio diem, kembali melnjutkan jalannya.

'Dasar aneh!' batin Ify.

"emang lo ada urusan apa Fy sama fans-fans Rio?" cakka kebanyakan nanya.

"Nggak" jawab Ify pendek.

"Oh, gue tau. Lo pasti mau mencalonkan diri jadi ketua fans-fans Rio kan?" tebak Cakka asal-asalan.

"Idihhh. sinting kali lo ya. Enak aja, amit-amit cabang bayi deh, mana mau gue bekerja sama, sama fans-fans dia yang rese-rese itu. Mana Yang didolain juga rese lagi." ucap Ify Rio pura-pura gak denger.

"Yah.. kan siapa tau Fy, Fansnya Rio kan banyak tuh, pasti perlu ketua" ucap Cakka.

"huh, ketuanya psti matanya buta, telingany budek. Masa ngefans sama orang kayak dia! (Aku ngefans sama Rio oh Ify, tapi bisa liet sama ga budek :p).

* * *

Hari ini, pelajaran sejarah. di kelasnya Ozy, seperti biasa, semua pelajaran, bisa jadi bahan lawakan..... :p

"Nah, siapa yang bisa menjawab??" tanya Pak excel.

"Nyopon aja pak! Mukanya kayak manusia pra sejarah!" teriak Ozy.

"heh! lo evolusi dari kutu loncat! Diem lo!" Nyopon marah. Yah, dimulailah kegiaan anak-anak 9-4.

"Ehm, ehm, Saya tidak sedang berbicar tentang evolusi ataupun manusia purba! Kita kan membahas tentang perjuangan mencapai kemerdekaan!" tegas Pak Excel.

"Ohhh gitu! Di kelas kita ada pahlawan loh pak.." celetuk Ozy yang meang raj awak ini.

"Maksud kamu Ozy?" tanya Pak Excel OZy menunjuk Deva yang duduk disebelahnya.

"Ini pak, I Gusti Ngurah Deva ekada Saputra! (Aslinya I Gusti Ngurah Ray, samaAnak agung Ngurah deva ekada saputra, matching juga :p)" Ucap Ozy sambil nunjuk Deva. Sekelas kompak ketawa. Ada-ada aja si Ozy!

"sudah-sudah! Ozy, jangan main-main lagi!" ucap Pak Excel. Dari dulu, kalau dapat kelas yang ada Ozy-nya... dijamin deh, guru-gur bakalan mikir 999999999999 kali buat ngajar dikelas itu.

"Tau tuh, si metal sok banget, kayak namanya ada sangkut paut sama Pahlawan aja.." celetuk nyopon.

"Yeee sirik aja lo Ponpon!" bales OZy.

"sudah-sudah.." pak excel muali capek. emang udah jatah dia, kalo ngajar di kelas ini sering dibikin-bikin. Pak Excel kan guru paling muda, nggak ada yang takut....

"Yeee, lo yang sirik, nama lo kan pasaran.." baes Nyopon gak meduliin pak Excel (tuh kan..)

"Eh, udah-udah, gue tau, sebenrnya lo berdua sirik sma nama gue yang keren, panjang, mirip pahlwan lagi, udah ngaku aja" dedep ikutan nimbrung, ditambah kenarsisan tingkat tinggi dia.

"setan bali diem!" Bentak OZy dan Nyopon bareng.

"Setan kecil, diem!" Ucap PAk Excel yang udah disamping OZy dan Nyopon. Kemudian menjewer kuping mereka.

"Aduh, aduh ampun Setan Ndut.." Ucap OZy, sekelas ketawa lagi.

"Kamu OZyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy" Pak Excel meledak, jadi apa, penuis kaga tau lagi deh :p

* * *

Sivia duduk dikamarnya. Dia ngebuka kertas yang kemarin dia temuin.

"Isinya apa ya kira-kira??" batin Via sambil membuka kertas itu perlahan-lahan. Tulisan dkertas itu udah gak terlalu jelas...

"Hari ini Via seneng banget. Via bisa main-main Sama............"

"aduh, apaan nih?? kok nggak kebaca?" Ucap Via. Ya iyaah, orang tuh kertas udah usuh banget.

"Ahh lanjoot"

"Dia baikkk banget sama Via, Dia ngasih Via gelang. Gelangnya bagus banget deh, warnanya hijau, kayak warna kesukaan Via, Via bakaan selalu make gelang ini. Supaya selalu inget dia, sahabat Via.."

"Gelang hijau?? Warna kesukaan??" Via bingung. Seinget dia, dia nggak punya gelang ijo. Warna kesukaan dia emang ijo. Tapi dulu, sekarang dia lebih suka Pink. Via berusaha menginat-ngingat.

"Hmmmm, lupa deh... Ah, udah ah, ntar aja, Online dulu ahhh" Ucap Via sambil mengambil laptop-nya.

* * *

Hari ini, pelajaran sejarah, gurunya Bu Maria. Galakkkk banget. Kalau ketahuan gak bawa buku, bakaln dimarahin habis-habisan.

"keluarkan buku cetak kalian" Perintah Bu Maria dingin. Semua anak mengeluarkan buku cetak mereka. Via juga, dia mengubek-ubek tasnya.

"eh?" Via kebingungan. Mampus deh! udah 25 kali ngobrak-ngabrik tasnya, tapi buku Sejarahnya gak ada! Mampus deh,,, bakalan diusir nih!! VIa langsung gelisah. Tadi pagi, gara-gara bangun telat, dia lupa naruh buku cetak Sejarahnya. Gara-gara Online semalam, trus banyak temennya yang dari Bandung yang OL juga, jadi OL nya sampe jam 12. Ify memperhatikan temennya yang keliatan gelisah.

"Napa Vi?" tanya Ify heran.

"Gue lupa bawa buku cetak sejarah Fy..." jawab Via lemah. Ify melotot.

"Kok bisa??" Ify heran.

"Panjang ceritanya.." Ucap Via sambil menghela napas. ALvin memperhatikan Via. Dia tau Via lupa bawa buku. Keliatan banget paniknya dia.

"Sivia," panggil Alvin pelan. Via berbalik. "

"napa?" tanya Via, heran, Si ALvin manggil Dia.

"Nggak bawa buku sejarah kan lo? Nih.." Alvin menyodorkan buku cetaknya ke Via. Via melotot.

"lo punya dua?" tanya Via memastikan. Alvin menggeleng.

"Trus kenapa lo kasih ke Gue?" tanya Via. Alvin ga ngejawab, dia kembali mentap ke depan. Via dan Ify gak percaya! Via mau ngembaliin, tapi... Bu MAria udah didepan mereka.

"Mana buku kalian?" tanya Bu Maria dingin. Ify menyodorkan bukunya. Vi awalnya ragu-ragu, tapi karna ALvin menangguk, disodorin juga tuh buku.

"Hmmm" Bu MAria berbalik. Ke Alvin dan Rio.

"mana buku kalian?" Rio menyodrkan bukunya, tapi Alvin diem aja. Rio menatap sohibnya itu. Bu Maria juga.

"Kamu, Hmm, Alvin, mana buku kamu?" tanya Bu Maria galak.

"Saya, nggak bawa Bu" jawab Alvin datar. Bu Maria menatap ALvin.

"Kamu tidak bawa?? Semudah itu?? bukankah sudah saya tegaskan, kalau pelajaran saya, semua harus membawa Buku yang sudah ada?? kenapa tidak dibawa????' cerocos Bu Maria panjang lebar. Avin gak ngerespons. dia diem aja.

"Kamu Alvin, keluar dari kelas sekarang! pergi ke lapangan dan keliling lapangan sepuluh kali! kan saya suruh satpam untuk memantau kamu!" perintah Bu Maria. Semua mata terpana (duilehh). Terutama Via. Dia mengigit bibir. Merasa bersalah. Harusnya dia yang dihukum. Dia pengen ngasih tau yang sebenrnya.......

Tapi Alvin tampak santai, well, bukan santai, tapi tetep kayak biasa. Nyantai-nyantai aja. Dia keluar dari kelas, Via mengigit bibir. Betul betul ngerasa bersalah...

'Maafin gue Vin, seharusnya lo nggak ngebantuin gue..' batin Via.

Ify lebih heran lagi. Nggak mungkin Alvin nggak ada apa-apanya sama Via, tapi rela ngebantuin Via.

* * *

Begitu be istirahat berbunyi, Via buru-buru keluar kelas, disusul Ify. Via mencari-cari Alvin. Ternyata dia ada dipinggir lapangan. Dengan wajah penuh keringat.

"Vin!" panggil Via sambil berlari kecil menghampiri Alvin.

"Maaf ya.." ucap Via sambil menunduk.

"Ga apa-apa" Jawab Alvin datar sambil terus mengelap keringatnya. Wajahnya merah, pasti dia capek banget deh, lapangan kan gede.

"Lo haus? gue beliin minum yah?" tanya Via. Avin ga ngerespons, tapi Via langsung jaan kekantin. Ify menghampiri Alvin.

"Makasih Vin.." Ucap Ify sambil duduk disamping Alvin.

"Buat?" tanya Avin pendek.

"lo udah ngebantuin temen gue. Makasih banget" jawab Ify. Alvin hanya menatap kosong kedepan.

"Vin, mungkin pertanyaan gue ini udah basi buat lo, plis lo jangan boong lagi. Gue udah ngerasa ada yang beda sama sikap lo ke Via. Pertanyaan gue, apa lo suka sama Via?" tanya Ify. Alvin berbalik ke Ify.

"Gue cuma ngebantuin dia. Just it" jawab Alvin, nggak nunjukin ekspresi apa-apa.

"Bener? gue rasa ada yang lo sembunyiin.." Ify masih tetep Curiga

"Kalo pun ada yang gue sembunyyiin, itu bukan urusan lo" jawab Alvin dingin. Ify menghela napas.

"okey, terserah deh, apa mau lo, yang penting lo ga ngapa-ngapain Via" ucap Ify nyerah.

'Gue gak mungkin ngapa-ngapain dia. Karna... gue sayang sama dia' batin Alvin.

*****

-author: Chiia^^
+facebook: Chiiaa Rify Haling

No comments:

Post a Comment