Ify melotot ngeliat apa yang dipasang di papan pengumuman itu. Disitu, ada 3 foto. Foto pertama, Foto dia bareng Kak iel waktu Ify jatoh dan ditolongin kak Iel (masih pada inget gak?), Trus foto kedua dia lagi ngobrol bareng Alvin, pas Alvin senyum yang di cafe itu. Mana Alvin seyumnya lepas banget.. manusia kayak gitu senyumnya langka banget. Trus,,, yang terakhir, bareng Rio, pas gandengan kemarin. Yang paling bikin keki, dibawahnya dittaruh tulisan
"ALYSSA SAUFIKA a.k.a IFY PLAYGIRL SEJATI"
Siapa yang gak panas coba? Ify mengigit bibir. Dia nggak tau musti gimana lagi. Dia berbalik, kemudian menunduk, gak sanggup dia ngeliat puluhan pasang mata yang menatap dia sinis. Apalagi pas lewat kelas 10-4, kelas fans-fansnya Rio.
"cih, muka doang yang alim! taunya!" Ucap salah satu dari tiga cewek sinting gelo lahir batin itu.
"gila! Semua yang cakep-cakep dia embat! yang udah punya pacar juga lagi!" sambung yang satu. "fotonya yang sama Alvin bagus banget lagi... dia melet Alvin kali yah, sampe mau senyum manis kayak gitu." Ify mendengus kesal buat kata-kata yang satu ini. Gak masuk akal. Dasar cewek bego! Maki Ify dalam hati.
"urat malu nya udah putus kali ya" mereka bertiga tertawa sinis bersamaan. Ify gak berusaha untuk ngebales. Semuanya salah paham! Ify gak ada hubungan apa-apa sama tiga orang itu! Pas masuk kelas, Ify langsung disamperin sama via.
"ify...." sapa Via. Ify hanya mengangguk pelan. gak bersemangat. Dia kemudian duduk ditempat duduknya, setelah itu menatap kosong kedepan.
Rio masuk kekelas Dia nggak tahu menahu soal kejadian tadi pagi. emang sih, banyak yang ngeliatin dia. Tapi yahhh, udah bisa banget kali, diliatin kayak gitu. Tapi Rio baru ngerasa aneh pas masuk kelas. Kelas yang awanya ribut banget, langsung sepi kayak kuburan, dan semuanya kompak ngeiat ke arah Rio. Ify juga, tapi habis itu langsung buang muka.Rio hanya menyerengit heran. Tapi dia nggak ngomong apa-apa. Dia langsung berjalan ketempat duduknya.
Ify menghela napas berat. Kayaknya SMA tuh berat banget....ada ada aja, masalahnya. Bikin Ify gak niat sekolah aja. sepanjang pelajaran, Ify mengetuk-ngetukan jarinya dengan gelisah. Satu masalah selesai, satu datang lagi, ditambah lagi masalah terbarunya, yaitu untuk penelitian biologi dia harus sekelompok sama Rio, dan Alvin. Padaha Ify pengen banget jauh-jauh dari tuh manusia berdua. Untung sekelompok sama Ray juga..... tapi tetep aja, Ify cewek sendiri. Ify hanya ngedumel dalam hati. pembagian kelompok kali ini make sistem acak. Alvin sama Alyssa, bareng Mario dan Muhammad. Ga tau deh gimana caranya.
"Ipy, woy, jangan bengong. kajian ilmiahnya kita kerjain dimana?" tegor Ray yang mengagetkan Ify.
"terserah lo aja" jawab Ify gak semangat. Ray cuma geleng-geleng.
Kasian juga dia ngeliat Ify yang kayaknya shock banget sama kejadian tadi pagi.
"Dirumah lo aja, siapa tau ketemu spesies aneh kayak lo. Jadi kajian ilmiahnya tentang genetik keluarga lo" Rio tiba-tiba ngomong. Ify mendongak.
"maksud lo siapa nih?" tanya Ify.
"kalo bukan lo siapa lagi?" jawab Rio santai. Ify menggertakkan gigi. Minta ditelen kali yah nih orang. Tapi Ify gak ngebales, cuma melengos aja.
"ngomong sesuka lo deh, sebodo amat" ucap Ify.
"Udah-udah, kita lanjutin lagi" Alvin menengahi. Tumben amat dia ngomong. Biasanya juga cuek-bebek. Mungkin karna ngerasa bersalah sama Ify juga.....
* * *
"ke kantin Fy?" tanya Sivia. Well, pertanyaan yang salah, dan gak seharusnya diucapin, toh palingan jawaban Ify.......
"nggak ah". Jam pulang sekolah juga Ify males banget keuar, jadi dia duduk-duduk aja ditempat. Ntar kalo udah rada kosong baru pulang.
"Belom pulang Fy?" tanya Alvin yang tiba-tiba udah disamping Ify.Ify tersenyum tipis.
"Bentar lagi" jawab Ify singkat. Alvin duduk disamping Ify, kebetulan, Via udah pulang duluan. Lagi ada urusan katanya. Ify mengangkat alis. Kemudian menatap Alvin seolah-olah bilang.
'Ngapain lo duduk disitu?' Seolah-olah tau apa yang dipikirin sama Ify, Alvin ngomong.
"Gue cuma mau minta maaf" ucap Alvin pendek. Ify menatap Alvin lagi. GAk ngerti. "Anak-anak jadi salah paham gara-gara gue." sambung Alvin. Ify melengos.
"bukan salah lo kali! yang salah tuh, orang yang nyebarin tuh foto-foto. ga tau apa-apa tapi asal" jawab Ify kesal. Sempet terintas dipikiran dia kalo yang nyebarin foto-foto itu adalah penggemarnya Rio. Apan namanya?? Rise? yah, mungkin.
"oh" hanya kata-kata itu yng keluar dari mulut Alvin. Heran juga sih, sebenernya niat minta maaf gak sih dia? tapi Ify gak ngomong apa-apa. Dia hanya menunduk.
"ify" panggil seseorang. Ify merutuk. Seharian ini kayaknya banyaaak banget yang manggil dia. Ify mendongak. Kak Iel? Sama Kak Shilla? Waduh,, celaka 13! psti pada mau bahas soal foto gaje dimading itu deh.... males banget Ify.
"Eh,, kak Iel, kak Shilla" sapa Ify males-malesan. Rasanya pengen kabur ke mars sekarang. Gimana kalo Kak Shilla marah sama dia???? Duuuhhh, gak kebayang deh...
"Aku udah liat soal yang di mading tadi" ucap Kak Iel. Ify menelan ludah.
"kurang kerjaan" timpal kak Shilla. Ify mendongak. Apa maksud kata-kata Kak Shilla tadi? mihak Ify? Ato mihak si pemotret? Alvin yang duduk disamping Ify juga mulai menyimak percakapan ini.
"maksud kakak?" tanya Ify takut-takut.
"yahh, kurang kerjaan tuh yang motret. Iel udh nyeritain yang sebenernya ke aku. Lagipula waktu kamu jatuh didepan sekolah juga aku ngeliat sendiri kok. Dan soal kedekatan kamu sama Alvin dan Rio, bukannya itu wajar?" jelas kak shilla panjang lebar.
Kedekatan Ify sama Alvin dan Rio wjar? kayaknya Kak Shila gak tau, kayak apa dua bocah itu. Ify hanya tersenyum kikuk. Gak tau musti ngomong apa. Tapi seneng juga sih, seenggaknya Kak Shilla datang bukan untuk ngelabrak dia dengan kata-kata. "Heh Palygirl, jangan deketin cowok gue ya!" Ato "Baru kelas 10 aja udah belagu" Untuuuung banget.
"jadi.... Kak Shilla sama kak Iel ga marah nih?" tanya Ify narik kesimpulan. Dua orang itu mengangguk.
"Lo kan gak salah." Jawab Kak Shilla smbil tersenyum manis.Diam-diam, Ify mulai berpikir lagi. Kak iel ga salah milih cewe. Kak Shila keliatannya dewasa dalam bersikap. Ify mengeluh dalam hati. 'Sangat-sangat bukan saingan Alyssa Saufika' saking asiknya dengan segudang pikiran-pikiran dia. Dia sampe lupa sama keberadaan tiga orang, yang gak lain, gak bukan, Kak Iel, KAk Shilla Dan Kak Alvin.
"Eh, iya, pulang yuk" Ajak Kak shilla smbil menggamit tangan KAk Iel.
"Ok. Fy, vin, gue sama Shila cabut duluan yah" pamit Kak Iel. Ify tersenyum tipis, kemudian mengangguk. Dia kemudian berbaik ke Alvin.
"mau gue anter?" tanya Alvin. Ify menggeleng pelan.
"gak usah" jawab Ify sambil menyelmpangkan tasnya. "ntar tambah aneh-aneh lagi gosipnya.." sambung Ify lirih.
"kalo lo mau, gue bakalan ngejelasin semuanya ke anak-anak satu sekolah" Ify menatap Alvin heran. What? Gak salah tuh orang?
"gak usah lebay gitu lah Vin, gue nanggepinnnya biasa aja kok. Lagipula, kalo lo ngejeasin, bukannya reda, tapi tambah menjadi-jadi. Lama-lama kao dibiarin juga nggak bakalan ada pemberitaan aneh lagi kok" jawab Ify sambil memaksakan seulas senyum. Avin terdiam sebentar.
"ok. Kalo itu mau lo" ucapnya kemudian keluar kelas.
* * *
Ify berjalan dikoridor yang udah sepi. Hanya ada Ify yang berjaan dikoridor itu. Yah... mungkin ga juga sih... soalnya beberapa menit kemudian, pundaknya ditepuk seseorang. Ify mengigit bibir. Jangan sampe deh, yang negur dia mau ngegencet dia >_br/>
"heh, lo pulangnya jam segini? ngapain aja lo?" suara itu. Yahhh, suara yang sangat dikenal Ify, sebgai suara manusia terrese didunia versi Alyssa Saufika. Ify berbalik.
"bukan urusan lo" jawab Ify pendek dan ketus. Rio menaikkan alis.
"kayaknya dari tadi pagi sikap lo aneh banget deh" ucap Rio smbil memperhatikan Ify dari ujung kaki sampe ujung kepala.
"Lo ga tau, tao pura-pura ga tau?" tanya Ify balik.
"gue betulan ga tau." Jawab rio jujur. Pake nampangin muka lugu lagi. ify mendengus pelrahan.
"Betulan nih?" tanya Ify sekali lagi. Memastikan. Rio mengangguk. Kali ini Ify betul-betul yakin kalo Rio ga tau. Heran juga sih, gosip tentang dia aja dia ga tau.
"Ya udah, sini" Ify menarik tangan Rio ke mading yang sebenernya udah mereka lewatin tadi. Kemudian menunjuk ke arah mading itu. "lo liat nih" Rio terbelalak ngeliat sederetan foto itu. Apalagi foto Avin Ify, Tapi Rio gak ngomentar apa-apa. Bikin Ify tambah jengkel.
"Gara-gara lo megang tangan gue sembarangan nih!" Ucap Ify kesal, sambil nginget-nginget kejadian waktu itu.
"Foto lo bareng Alvin tuh kapan? Dimana?" tanya Rio, gak meduliin kata-kata Ify barusan. Ify memutar bola matanya.
"Habis gue dari rumah sakit, buat ngasih lo catetan. Di Cafe Airin. Puas lo?" jawab Ify. Rio menaikan alis. Mencermati foto itu. Melihat sahabatnya tertawa lepas kayak gitu.. selama hampir 4 tahun sahabatan... kayaknya ga pernah deh.
"ini asli pa editan? Alvin betul-betul ketawa pas itu?" tanya rio. Ify memutar bola matanya lagi.
"itu asli! Alvin emang ketawa waktu itu. Emang salah ya kalo Alvin ketawa? heboh amat sih??" Ify kesal.
"Seharusnya lo udah tau" ucap Rio, sambil terus memandangi mading.
"Yang jelas, yang 2 foto itu gak bermasalah, karna menurut gue foto-foto itu biasa-biasa aja. Tapi foto yang bareng lo itu tuh! Betul-betul............. memancing banget" ucap Ify, kelihatan banget kalo dia marah dan ga suka, dikatain Playgirl apalagi genit (di FB, katanya Ify dibilang genit, dan pacaran, Ify langsung ngebantah lewat status!).
"oh. Kalo gitu gue minta maaf" Ucap Rio sambil menatap Ify.
"Buat?" tanya Ify sok bego.
"Yahh,,, buat hal yang bikin lo marah sama gue" jawab Rio masih terus mentap Ify. Ify Balas menatap Rio, Tumben amat nih anak minta maaf.
"Bukan salah lo, seenggak-enggaknya berita ini nyebar bukan karna lo" ucap Ify sambil melengos.
Sementara itu, dari kejauhan, seseorang menatap Ify dan Rio dengan tatapan sedih dan kesal.
* * *
Ify menghempaskan tubuh di jok mobil. Ozy yang lagi mainin HPya langsung melirik kakaknya kesal.
"Lo masih ngebersihin satu sekolahan dlu ya? kok lama amat? gue sama pak Oni nunggu lo hampir sejam tau! padahal gue masih latihan buat Padus, udah usahain pulangnya agak cepetan, eh tau-taunya lo lebih lama!" Ozy mulai marah-marah.
"Lo ikut padus Zy?" tanya Ify ga percaya. Dilihatnya adiknya dari atas sampe bawah. ":padus metal?" tanya Ify lagi. Langsung deh ditoyor sama OZy.
"enak aja lo kata" ucap Ozy manyun.
* * *
Ify berjalan menyusuri korisor sekolah keesokan harinya. Pas lewat mading, Ify sengaja nengok lagi, ternyata foto-foto kemarin udah ga ada. Ify tersenyum tipis. Seenggaknya semakin banyak yang ga ngeliat foto gaje itu. Karna ngeliat mading sambil jalan, Ify gak ngeliat-ngeliat jalan. Dia nabrak seseorang.
"Brukkk" Ify jatuh. Cowok itu juga.
"Duhhh" Ify mengaduh, kemudiqan berusaha berdiri. Cowok itu mengulurkan tangannya, membantu Ify berdiri. Ify mendongak menatap cowok itu. Rio! Ify menaikan alis. Tumben amat nih manusia mau ngebantuin dia? well, akhir-akhir ni cowok ini emang sedikit aneh.
"Lo ngga bilang makasih?" tanya Rio.
"Oh, iya, makasih" jawab Ify sambil tersenyum maksa.
"Ga ikhlas bilang makasihnya" Ucap Rio kemudian berbalik dan meninggalkan Ify. Ify meletin lidah. Sebodo deh. Ify kemudian berjalan, tapi ngejaga jarak sama Rio. Yah.. kira-kira 5 meter lah. Rio berbalik.
"Lo lelet amat sih?" ucap Rio.
"Yeee suka-suka gue kale! belom masuk juga" ucap Ify santai, semakin memperlambat langkahnya. Mau saingan sama siput yang baru-baru ini jadi bahan percobaan biologi mereka. Rio tetep berdiri dtempat, bukannya jalan kekelas, dia malah balik ke arah Ify.
"kenapa?" tanya Ify.
"gue lupa ngasih tau lo kemarin. Hari minggu besok, kita mau kajian ilmiah, di kebun" jawab Rio.
"heh? besok?? di kebun?? kebun mana???" tanya Ify beruntun.
"Lo bawel banget deh, pokoknya lo tinggal tunggu aja dirumah lo. Gue sama yang lain yang jemput. Yang jelas bukan dijakarta." jawab Rio, kemudian dengan cuek berjalan kekelas lagi. Ify hanya bisa melengos. Bisa-bisanya nentuin tanpa sepengetahuan Ify.
* * *
"Rayyyyyyyyy" Teriak Ify pas jam istirahat. Ray langsung nutup kuping.
"Apaan sih?" tanya Ray jengkel. "suara lo jelek tau!" masih sempet-sempetnya ngejek.
"Ihhhh, lo mau gue cubitin seharian ya? kok ga ngasih tau lokasi kajian ilmiah ke gue???" tanya Ify yang udah siap nyubit pipi Ray yang chubby.
"Jiaaaaaaaah. Lo aja yang ga denger! makanya gue suruh Rio yang ngingetin lo! Kalo Rio ngomong kan lo simpen baik-baik dalam hati, meskipun ujung-ujungnya jadi dendam" Jawab Ray sambil menutupi pipinya.
"Issshh, dasar pipi bakpaw! Eamng kebunnya dimana sih??" tanya Ify lagi.
"di... di... dimana yah?? eh, gue juga lupa. pokoknya besok pagi-pagi gitu berangkatnya. Ntar pake mobilnya Rio" jawab Ray, kali ini tangannya mindah ke kepala. jarinya mengetuk-ngetuk jidat.
"jam berapa?" tanya Ify lagi.
"Kata Rio sih jam.... jam enam gitu" jawab ray sambil terus nyoba nginget. Ify terbelalak.
"Kok pagi bener??" protes Ify.
"yeeee, lebih asik tau! supaya bisa lebih lama main-main disana! masa kesana hanya buat kajian ilmiah? Kan sekalian menikmati panorama alam" jawab Ray sambil senyam-senyum.
"Idih.... sok lo!" Ucap Ify sambil noyor kepala ray. "tapi.... gue cewek sendiri dong??" Ify protes lagi.
"Ya ampun Ifyyy, harusnya lo seneng! Bisa bareng cowok ganteng nan cakep nan imut kayak Gue Alvin sama Rio!" Ucap Ray GR. Ify mendengus. Emang iya?
"Gue boleh ngajak Via nggak?" Ify tiba-tiba dapat ide supaya ga jadi cewe satu-satunya.
"bentar. Rioooooooo" Ray manggil Rio. "rio woy! Rio! Rio! Rio!" Ray manggil kayak Rio lagi dipanggil fans-fansnya. Lebayyy abis!
"apaan? gue ga budek kali" jawab Rio
"Via boleh ikut ga?" tanya ray langsung tanpa basa-basi. rio berpikir sebentar.
"Tapi gue maunya, kalo ngejemput ya... cuma dirumah lo, Alvin sama Ify, jadi kalo Via mau ikut, mending dia nginep di rumah Ify. Soalnya gue ga tau rumah Via dimana" jawab Rio, kemudian sibuk lagi dengan buku fisika-nya. Ray menatap Ify.
"Gimana fy?" tanya Ray ke Ify.
"entar gue omongin sama Via"
* * *
"via. tunggu bentar" panggil Ify smbil nahan Via. Va berhenti memasukan buku-bukunya kedalam tas. menatap Ify dengan penuh tanda tanya.
"temenin gue yaahhh. Kajian ilmiah, gue cewek satu-satunya, mana sama Rio Alvin Ray lagi. Bisa mati kutu gue. Yahyahyah" bujuk Ify dengan tampang memelas. Via berpikir sebentar.
"Kapan?" tanya Sivia.
"Hari imnggu besok! nggak sampe nginep disana kok! Tapi... lo malam ini nginap yah dirumah gue? Rio ga tau rumah lo soalnya... yayayayaya?" ify ngebujuk lagi. Sivia berpikir lagi.
"Oke deh, tapi gue pulang kerumah, ngambil baju-baju gue dulu. Ok?" jawab Sivia.
"Sippp, biar gue suruh sopir gue jemput lo ntar!"
* * ***
-author: Chiia^^
-facebook: Chiiaa Rify Haling
No comments:
Post a Comment