Rio belari menyusuri Koridor sekolah. Nyari Ify. Tapi Ify gak keliatan dimana-mana. Di lapangan basket ga ada. Di Ruang musik ga ada. Rio sampai ngecek ruang ekskul satu-satu. TApi Ify ga ada dimana-mana. Nelpn ke HP nya juga ga diangkat. Rio berhenti sebentar. menarik nafasnya perlahan.
'Mungkin dia udah pulang...' pikir Rio. Kemudian bergegas ke parkiran. Ngambil motor.
sementara itu, Ify...
Ify menghentakan kakinya sambil terus berjalan. sesekali dia menendang kerikil yang ada didepannya dengan kesal. Ify terus berjalan. Ga peduli dia udah sampai mana sekarag. Kalo lagi marah atau jengkel, biasanya dia ngga mikir apa-apa lagi. Sebodo deh kalo udah nyampe dunia lain. Yang jelas begitu lah Ify. Kalo lagi jengkel. Suka gak merhatiin apa pun.
Baru setelah gak lama dan jauh, baru lah Ify mendongak. Memperhatikan sekitar. Kemudian merutuk dalam hati.
"Beuhh. Udah dimana nih??" rutuk Ify. Ify kemudian menleh ke belakang. "Ya ampun. Udah jauh dari skolah ini mah." rutuk Ify lagi. Mana dia ngga tau ini daerah mana pula. Yang dia tau, daerah sekitar sekolahnya rame! Bukan sepi kayak kuburan begini.........
Ify terus beralan. Berharap nemuin orang yang baik hati kayak malaikat, yang mau ngasih tau dia, udah dimana dia sekarang. Tapi di sekitar dia sepi-sepi aja tuh. Ify malah sempet mikir ii bukan jakarta lagi. Halo?? Jakarta kan kota yang ga pernah tidur. Masa jam segini udah kosng melompong begini? Ada sih yang lewat. Tapi cuma "lewat" aja. Ify juga ga sampe hati buat nanya. masing-masing sibuk sendiri.
Baru sampai didepan blok perumahan itu, dia nemuin pangkalan ojek. tepatnya, 2 bapak-bapak yang lagi nongkrong ditemani motor mereka. Ga tau deh itu ojek apa bukan. Dari tampang sih kayaknya iya. hehehe.Ify terseyum tipis. Mendekati kedua bapak-bapak itu.
"permisi" Sapa Ify. Kedua bapak-bapak itu. Yang satu janggutnya kayak santa Claus dari Africa (soalnya janggutnya item hehehe) Yang satu botak mengkilat. Ify sampai kepikiran buat bercermin di kepala tuh om-om. Cling banget sih. hehehe.
"Eh, ada anak manis. kenapa nih??" tanya yang janggutan. sambil tersenyum ke Ify.
"Mm, gini Oom. Saya kesasar. Ini daerah mana ya??" tanya Ify sopan.
Dua om-om itu berpandangan kemudian tertawa. Ify jadi heran sendiri. What's wrong? Ada yang lucu? hei! saya tersesat oom! Bukan badut kesasar!
"Ohh. jadi tersesat nih? Mau om anterin pulang? Tanya yang janggutan sambil mendekati Ify. Ify mundur selangkah
"ga usah om. Cukup kasih tau saya dimana sekarang" tolak Ify.Dua orang itu tertawa sambi berpandangan lagi. Ify mundur selangkah lagi. Ngerasa ada yang aneh isini.
"Ya ampun dek. Kalo dikasih tau kamu dimana sekarang, emang kamu bakal tau jalan pulangnya?" om-om yang botak mencolek Ify. Ify menyentakan tangan om-om kurang ajar itu.
"mending ikut om aja deh" ucap Yang janggutan. Ify mengigit bibir. Alyssa saufika! Lo salah nanya orang! Ahh bego. bego. bego! kenapa bisa nanya ke om-om hidung belang?? Kyaaaaaaaa. Ify mulaii berlari. Gak peduli deh, mau nabrak tembok kek, tiang ilistrik kek, sapi kek., kebo kek! yang penting kaburr!!! 2 om-om itu mengejar Ify. sambil berari, Ify berdoa.
"Ya Allah yang maha kasih dan Maha pemurah, selamatkanlah hambamu yang rajin sholat 5 waktu ini, yang puasa bolong hanya karna ada halangan, yang suka nolongin orang lain, meskipun bawel dan suka nyolot ya Tuhan....." Ify berdoa dalam hati sambil terus berlari.
"Citttt" Bunyi ban motor yang beradu dengan aspal. "Kyaaaaaaaaaaaa"Ify langsung duduk dan menutup kuping. Pasrah deh, ditabrak-ditabrak deh. Pengendara motor itu turun dari motornya.
"heh? Mau cari mati loe? Udah bosen hidup hah?" Seru cowok itu galak. Rio. Rio memperhatikan siapa cewek yanbg hampir dia tabrak itu. Ify! Masih berjongkok dan menutup kuping. Badannya gemetar.
"Ify?" ucap Rio kaget. Ify mendongakan muka.
"Rio!!" Ify langsung berlari ke arah Rio. Bersembunyi dibelakang Rio. Rio hanya menatap cewek itu heran. Kenapa dia?
"Lo kenapa?" tanya Rio lembut. Ify menunjuk ke dua om-om kurang ajar itu yang lagi menuju ke arah dia dan Rio. Kemudian kembali membenamkan wajahnya dipunggung Rio. Rio mengangguk mengerti.
"mereka gangguin elo?" tanya Rio. Meskipun Rio ga ngeliat Ify ngangguk, tapi dia tau, cewe itu ngangguk pelan. Rio melepaskan pegangan Ify di belakang jaketnya. Kemudian berbisik.
"tunggu bentar disini. Biar gue yanghadepin" Ucap Rio sambil berjalan mendekati dua om-om itu.
"Cih. Beraninya sama cewek doang. Anak SMA pula. MAlu dong, badan segede itu juga" ejek Rio sambil tersenyum miring. Meremehkan. Om-om yang Botak, yang badannya gede, langsung maju.
"Apa kamu bilang? dasar anak kecil! Tau apa kamu hah! Masih bau kencur juga! Mau jadi pahlawan kamu?" Tanya Om-om botak mengikat itu. Rio tersenyum miring lagi. Ngeremehin om-om itu. Ify hanya bisa mengigit bibir. Cemas. berharap Rio gak kenapa-kenapa. Om-om botak itu mulai beraksi. Dilayangkannya tinju kewajah Rio. Tapi Rio mengelak, kemudian mengarahkan tinjunya ke perut om botak itu. Telak! Om botak itu jatuh kemudian meringis.
Yang kayak Santa Claus dari Africa ga mau kalah. Dia mau mukul Rio dari belakang. Untungnya Rio sadar, jedi Rio nendang ke beakang, dan om janggutan itu jatuh. Rio tersenyum puas.
"Badan doang yang gede" ejek Rio
(Niha anak, lagi kayak gini juga. Masih sempet-sempetnya ngejek orang) kemudian berjalan kemotornya dengan cepat. "naik Fy!" perintah Rio. Ify menurut, naik ke boncengan Rio. PAs ngelewatin dua om-om itu, Rio masih sempet-sempetnya ngejek.
"Sekarang ketahuan. Siapa yang bau kencur" Ejek Rio kemudian menggas motornya kencang.
* * *
Rio berhenti didepan rumahnya. Sedangkan Ify hanya terheran-heran. Rumah siapa nih? Pas Rio turun dan balik. Dia baru inget kalo.... ada IFy.
"ya ampun. Sorry Fy. Gue lupa elo. elo sih, ga ngomong apa-apa dari tadi" ucap Rio sambil emenpuk jidatnya.
"Gak apa-apa kok Yo. Biar gue pulang sendiri aja" Ucap Ify kemudian berbalik. Udah siap-siap jalan. Pulang. Tapi Rio nahan Ify. Dipegangnya pergelangan Ify.
"lo ini gimana sih? dari sekoah ke rumah elo aja, elo ga tau. Apalagi dari rumah gue?" ucap Rio. Kali ini, Ify yang menepuk jidat. Rio bener. Dia aja ga tau ini daerah mana. Ify merutuk dalam hati. kenapa sih jakarta gede banget? yang dia tau paling nama kompleks rumahnya, dan sekitar-sekitar itu aja.
"Ya udah. Lo masuk aja dulu. Gue mau tuker seragam. Habis itu gue anterin lo pulang" Ucap Rio sambil menarik Ify ke teras rumahnya. Sampai di teras. Ify langsung berhenti. Rio berbalik.
"kenapa?" tanya Rio.
"gue nunggu diteras aja" ucap Ify kemudian duduk di kursi yang ada di teras. Rio mengangguk.
"Ya udah" kemudian masuk kedalam rumah.
Ify duduk diteras itu sambil ngelamun. Kepikiran kata-kata Rio waktu dia berantem sama Debo. Ify mengigit bibir. Apa bener Rio gak suka sama dia? se benci itu Rio sama dia? sampai-sampai neriakin kata-kata kayak gitu??? Emang Ify selalu berantem-beranteman sama Rio. Dan kadang, dia nggak suka sama sikap Rio. Yang dia anggap terlalu...... seenaknya. Ify menunduk. Memprhatikan jemarinya.
Rio... selalu nolongin Ify kalau Ify lagi dalam masalah. Apa Ify bisa benci sama Rio? pertama, pas kecelakaan itu. Rio kayak naruhin nyawa hanya untuk nolongin Ify. Kedua, pas Ify kesasar di hutan. Gak Ify sangka, Rio ikutan nyusul ke hutan. Dan yang ketiga, hari ini. Rio udah nyelamatin Ify dari kejar-kejaran om-om itu.
Hujan mulai turun. Masih rintik-rintik kecil. Ify memperhatiakn hujan itu sambil ngelamun lagi. Gue gak akan bisa nyalahin Rio kalo dia ga suka sama gue. emang gue yang selalu ribut sama dia. Jadi wajar kalo dia ngomong kayak gitu. Ify menghela napas. Hujan makin deras. Bukan rintik-rintik lagi.
Apa gue suka sama Rio? Tapi.. kalo pun gue suka sama dia, dia ga suka sama gue. Dia udah bilang kayak gitu tadi. Dengan tegas. Tanpa terasa, air mata Ify mengalir. Sakit. Itu yang dia rasain. Malah lebih sakit waktu sama Kak Iyel dulu. Mungkin perasaannya lebih dalam daripada waktu sama Kak Iyel dulu. Rio keluar dari dalam rumah sambil mebawa cokelat panas. Dia udah tuker pakian, jadi cuma make jins sama kaos. Santai. Kebetulan pas masih didalam rumah tad, dia ngeliat hujan. Makanya dia sengaja ngebuat cokelat panas buat Ify.
Rio menaruh gelas itu dimeja disamping Ify. Tapi Ify ga sadar. Sibuk sama pikirannya sendiri. Air matanya terus mengalir.Rio heran ngeliat Ify yang lagi nangis. Rio mendekat ke Ify. Memastikan. Dan emang bener, Ify lagi nangis.
"Fy? lo kok nangis?" Tanya Rio khawatir ngeliat Ify. Ify menghapus air matanya dengan cepat. Kemudian menjawab.
"Ngga apa-apa kok Yo." jawab Ify sambil terus berusaha menyeka air matanya. Rio menatap Ify heran sekaligus khawatir.
"Tadi lo ngga diapa-apain om-om itu kan??" tanya Ro memastikan. Ify menggeleng cepat. "trus?" tanya Rio lagi. Kali ini Ify hanya diem. Gak berekspresi apa-apa. Rio mengehela napas sebentar.
"gue bikin cokelat panas tuh" Ucap Rio sambil menunjuk cokeat pamas buatannya. "lo mium gih. Dingin nih" sambung Rio.
Ify mengangguk kecil. kemudian mengambil gelas yang berisi cokelat panas itu. Hangat. Kalo minum cokelat panas pas hujan itu emang pas banget. Rio memperhatikan Ify yang lag minum cokelat panas.
"lo marah yah sama gue? sama ucapan gue pas berantem sama Debo tadi?" tanya Rio.
"itu hak elo kalo lo gak suka sama gue" jawab Ify sambil menyesap cokat panasnya sekali lagi. Rio hanya menatap Ify penuh penyesalan. Dia tau, cewek itu kesal. Rio kemudian bangun. Masuk kedalam rumahnya. Ify hanya bisa cengo. Kok cowok itu ninggalin dia? apa kata-kata dia tadi itu salah? Ify kan cuma bilang itu hak nya dia! Apa dia marah? Ify menunduk lagi. Rio susah ditebak.
Tiba-tiba Rio datang lagi. Kali ini dia ngebawa gitar. Ify hanya menatap Rio heran. Kenapa nih anak bawa-bawa gitar? TApi Rio tampak gak peduli. Dia menatap Ify lekat lekat, kemudian mulai memetik gitarnya. Dan mulai nyanyi.
Her name is Alyssa
i want ask her out
her name is Alyssa
she's way too beutiful
i know i'm way too young
but i don't give a damn
they call me crazy
but my heart speaks out
Breathe in
Don’t deny don’t hide your feeling
You’ll be fine with me
It’s not too late
To close my eyes
As i’m thinking about you
You’ll be fine tonight
Hey girl
Give me a chance
To make you smile
Make you high
Ify, what a beautiful what a pretty
name
Give me a chance to tell
That I like you (that I like you)
Musician and a host aren’t that so thin
I wanna be your someone for of your life
Breathe in
Don’t deny don’t hide your feeling
You’ll be fine with me
It’s not too late
To close my eyes
As i’m thinking about you
You’ll be fine tonight
Hey girl
Give me a chance
To make you smile
Make you high
Ify, what a beautiful what a pretty
name
Give me a chance to tell
That I like you (that I like you)
Listen to my story
Listen to your heart beat your heart beat
The song’s from my heart for you
sharon
Remember all the words
(Kevin Aprilio-Cathy Sharon. Diubah dikit. Namnya Cathy sharon diubah jadi Alyssa :p Kalo belum denger, coba pada denger deh. kalo aku yang dinyanyiin sama Kevin atau Rio.. udah terbang deh :p Lirik + Download:http://gudanglagu.com/k/kevin-aprilio/kevin-
aprilio-cathy-sharon/
Ify menahan napas. Dia ga tau lagu siapa yang baru dinyanyiin sama Rio itu. Tapi dia denger jelas namanya disebut tadi. Rio menatap Ify lagi.
"Itu... lagunya siapa Yo?" tanya Ify penasaran.
"Lagunya Kevin aprilio. Judulnya cathy sharon. LAgunya buat Cathy Sharon. Dia nyanyiinnya sambil main piano." jelas Rio. Ify manggut-manggut. " Tapi disini, gue main make gitar, dinyanyiin sama gue, Mario Stevano Aditya, Buat elo. Alyssa Saufika" tambah Rio. Jantung Ify serasa berhenti berdetak.
"Lo nyanyiin buat gue?" tanya Ify memastikan. Rio mengangguk lagi.
"anggap itu isi hati gue"
* * *
Hujan udah reda. Ify masih terdiam. Berusaha mencerna ucapan Rio barusan.
"Siaaaaaanggg!!" Teriak seorang anak SMP sambil melepaskan sepatunya yang udah penuh lumpur. "YAhhh, kotor lagi deh nih sepatu!" rutuk Keke, adik Rio. Anak cewe itu.
Akhirnya, perhatian Rio dan Ify teralihkan. mereka memandang keke. Ify memperhatikan seragam keke. Seragam yang sama kyak oZy. APa mungkin............ dia satu sekolah sama Ozy?
Keke tersenyum tipis ke Ify. Kemudin bertanya. "Temennhya kak rio?" tanya Keke. Ify mengangguk. "Oh ya? kak Rio jarang bawa temen cewek loh. Cewek-cewek pda takut sama dia. Hiii" sambung Keke lagi. Ify tertawa kecil. Sedangkan Rio langsung menjitak Keke
"Banyak omong kamu! udah sana masuk. Tuker pakian." perintah Rio. Keke manyun. Tapi ga nurutin perintah kakaknya. dia malah menoleh ke Ify.
"kakak siapa?" tanya Keke.
"Ify temen sekelas Rio.kamu?" jawab Ify ssmbil tersenyum kecil. Lucu juga nih adiknya Rio.
"Ohh. AKu Keke, sekolah di SMP Fariast. kelas IX-2. Adiknya kak Rio" jawab Keke panjang lebar. Ify tersenyum kecil. Ga salah lagi. ini pasti keke yang namanya ada di puisi bikinan OZy.
"Sekelas ya sama Ozy?" tanya Ify lagi. Keke mengangguk dengan semangat.
"ya ampun kak.. orangnya nyebeliiinnn banget! masa dia ngebuat puisi yang ngeledekin anak-anak sekelas? mana bilangnya Pipi keke bulet lagi!" cerocos keke.
"emang bulet kali Ke" timpal Rio.
"uhhh. kakak diem deh! eh, ngomong-ngomong kok kak Ify kenal Ozy?" tanya Keke ke Ify.
"ya iya lah.. orang dia adek aku" jawab Ify santai. Keke melongo.
"kandung?" tanya Keke lagi. Ify mengangguk. keke makin ga percaya.
"masa sih OZy punya kakak secantik ini?" Ify tersenyum malu mendengar ucapan Keke yang barusan.
"Tapi kayaknya kelakuannya sama deh ke..." Timpal Rio.
* * *
Ify turun dari motor Rio. Kemudian tersenyum.
"Thanks ya Yo." Ucap Ify. Rio mengangguk.
"Lain kali, jangan jalan ke daerah yang gak lo kenal." saran Rio. Ify mengangguk.
"Itu kan gara-gara lo juga......" sambung Ify. Rio tersnyum kecil. Kemudian menepuk puncak kepala Ify.
"Lo kayak anak kecil tau ga?" ucap Rio sambil tersenyum miring. Ify manyun.
"Oh iya. Sebenernya... kenapa lo nyanyiin lagu itu buat gue tadi?" tanya Ify. Tangan Rio masih dipuncak kepalanya.
"Permintaan maaf gue. Lo mau maafin gue kan? Gue tadi emosi banget sih” ucap Rio sambil menatap Ify dalam. Ify jadi salah tingkah.
“hmmm. Gimana yah??” Ify sok jual mahal. Padahal dalam hati seneng banget. Apalagi kalo nginget lagu Rio tadi. Rio menanti dengan cemas. Jujur, dia takut cewek ini marah lagi sama dia.
"Ya udah deh, berhubung lagu lo bagus. Gua maafin" ucap Ify sambil tersenyum. Rio kemudian mengacak-ngacak rambut Ify.
"Thanks Fy." Bisik Rio.
"Arggghhhh Rambut gue berantakan!!!!!!!!!" Teriak Ify kesal. Rio menjulurkan lidah.
"Bye"
"Bye"
* * *
Ify memasuki sekolah dengan riang. Sepanjang jalan, dia nyanyiin lagunya Justin bieber-one time. Tapi pas dikoridor dia papasan sama Debo. Si Penyebar foto-foto itu. Ify berhenti. menatap cowok itu tajam. Tapi cowok itu malah tersenyum
"Lo manis kalo senyum" Ucap Debo. Ify tersenyum tipis.
"So? Lo mau foto gue gitu?" tanya Ify pede. Senyum cowok itu makin terkembang.
"kalo lo mau...." Ify tersenyum sinis.
"Sayangnya gue ga mau!" Ucap Ify ketus kemudian melewati cowok itu. Tapi cowok itu menahan lengan Ify.
"lepasin! Jangan kurang ajar deh!" Marah Ify.
"Lo masih berharap sama cowo itu? Lo ga denger kemarin dia bilang apa? Dia ga suka sama elo!" Ucap debo keras. Ify menyentakan tangan Debo.
"Oh ya? dia mau suka ato ngga sama gue. Toh, itu bukan urusan elo!" seru Ify kesal.
"emang lo suka sama dia?" tanya Debo. Telak.Ify hanya tersenyum tipis.
"Apa pedui lo?" kali ini Ify betul-betul berjalan meninggalkan cowok itu.
Sementara tu, gak jauh dari tempat Ify dan Debo berantem tadi, seseorang memperhatikan mereka. orang itu kemudian berjalan menghampiri Debo, pas Ify udah ninggalin Debo.
"terima kekalahan elo" ejek Rio.
"Gue belum kalah!" seru Debo kesal.
"Tapi lo bakalan kalah" Ucap Rio sambil menepuk pundak Debo. Kemudian meninggakan Debo. "gue orangnya santai aja. Dan step by step, gue udah jauh didepan elo" tambah Rio. Debo merutuk kesal. Dia pikir dia udah bisa misahin Ify sama Rio. Tapi kayaknya mereka msih biasa-biasa aja tuh.
* * ***
-author: Chiia^^
-facebook: Chiiaa Rify Haling
No comments:
Post a Comment