Sunday, April 22, 2012

Cuma Gue yang Bisa part 17 (re-post)

Part 17: Gagal lagi


“Kak Riooo!! Gua gak ngerti!!” Seru Ray.

“Iih bebel banget sih lu jadi orang! Apalagi kalo bukan orang lu!” Kata Rio sambil mengacak-acak rambutnya.

“Ini simbol apaan lagi, gak jelas banget sih gambarnya!” Keluh Ray.

“Keberatan rambut sih lo!” Kata Rio sambil menoyor kepala Ray.

“Eeeeh, jangan salah, ini rambut daya tarik gua, Kak!” Kata Ray sambil merapihkan rambutnya.

“Lebih menarik lagi kalo pala lo botak plontos!” celetuk Rio.

“Euh, saraap!!”

“Besok lo belajar dirumah Deva aja deh, gue sekalian ngajarin lo berdua, gue mulai setiap hari nih ngajar dirumah Deva,” kata Rio.

“Yaudah deh,” kata Ray sambil mengerjakan soal yang diberikan Rio. Kemudian Rio melirik laptop hitam miliknya nganggur di samping Ray yang sedang memakai meja belajar Rio. Rio pun mengambil laptopnya dan membawanya ke kasur. Ia membuka website Facebook, dan Twitter. Dan akhir-akhir ini Rio penasaran dengan fansite RISE bikinan Ify.

Pertama-tama ia membuka Facebook, karena Rio sudah jarang membuka akunnya, tak pernah diurus. Di layar tertulis“576 Friends Requests”. Rio melotot.

“Buset! Sebanyak ini??” Gumam Rio takjub. Rio memencet mousenya, yaaa maklumlaah namanya orang ganteng, pasti yang nge-request cewek semua, punya gue ada gak, Yo?? =p

Mata Rio tertuju pada satu nama yang sangat familiar baginya, Alyssa Saufika Umari. Rio tersenyum dan kemudian meng-confirm FB cewek itu. Beberapa menit kemudian, Rio mendapat 1 Notifications. “Alyssa Saufika Umari posted something on your wall”. Rio membuka profilenya dan terdapat wall dari Ify.

Alyssa Saufika Umari huwaaaaaa… akhirnya setelah menunggu berabad-abad diconfirm juga ama lo, kak!!!
Tengso yaa ganteeeng!!^^

Rio bergidik ngeri, tapi ada kesenangan sendiri di dalam hatinya, makanya Rio jadi cengengesan sendiri kayak orang kesambet. Ray melihat Rio dengan pandangan Itu-orang-pasti-sudah-gila. Tiba-tiba…

BLETAAK!!

“Aduuh!” Ringis Rio. Rio ditimpuk penghapus sama Ray.

“Woi! Gue gimana!!” Kata Ray. Rio melengos.

“Ganggu orang lagi seneng aja lo! Sini bawa buku lo!” Kata Rio. Ray memberikan bukunya pada Rio, Rio hanya geleng-geleng kepala.

“Bener, kaaan??” Kata Ray sambil memainkan alisnya.

“Bener,bener, gigi lo tuh bener! Salah semuaa!! Kerjain lagi!!” Suruh Rio.

“Iiih, punya Kakak kok kepinteran banget yak??” Gumam Ray.

“Bagus dong! Udah pinter, ganteng lagi! Cuma lo-nya aja yang gak sadar!” kata Rio.

“Iih, narsis!”

Rio kembali berkutat dengan laptopnya, sekarang ia mulai membuka Twitter, dan ternyata followers Rio sudah ada 542 followers, termasuk Twitter Ify (Ifyalyssa). Rio melihat home Twitternya.

cakkawekas gantengan gua apa
@9alvinosztaCR7??

Rio menahan ketawanya, melihat tweet
Cakka.

ielstevent gantengan gua lah RT
@cakkawekas: gantengan gua apa
@9alvinosztaCR7??

cakkawekas gak ada yang aja maen
siih RT @ielstevent: gantengan gua lah
RT @cakkawekas: gantengan gua apa
@9alvinosztaCR7??

9alvinosztaCR7 eh @cakkawekas,
@ielstevent gua aja yg gnteng biasa
aj knp lo b2 yg rbut?

Tiba-tiba mata Rio terbelalak melihat nama seseorang yang dikenalnya..

Ifyalyssa gantengan @rioni_gin
drpd lo b3 :p RT @9alvinosztaCR7: eh
@cakkawekas, @ielsteventgua aja yg gnteng biasa aj knp lo b2 yg rbut?

Rio hanya tertawa melihat timeline-nya, yang penuh dengan tweet gila teman-temannya,

rioni_gin eh lo b4 nyampah aj d
home gue!! RT @Ifyalyssa: gantengan
@rioni_gin drpd lo b3 :p RT
@9alvinosztaCR7: eh @cakkawekas,
@ielsteventgua aja yg gnteng biasa
aj knp lo b2 yg rbut?

Tiba-tiba Rio mendapat mention dari
Ify.

Ifyalyssa hei @rioni_ginyang
paling ganteng, hehee!!

Rio membalas mention Ify dengan singkat.
rioni_gin -,- RT @Ifyalyssa: hei
@rioni_gin yang paling ganteng, hehee!!

Dan website terakhir yang dibuka Rio adalah fansite RISE. Yang baru dibuka sekali seumur hidup sama Rio. Tiba-tiba jantungnya deg-degan.

“Kok jantung gue deg-degan sih..” gumam Rio. Rio memasukkan alamat fansitenya di address bar. mariogantengsiapayangpunya.ning.com (masya Allah alay banget alamatnya -,-)

Rio terbelalak, baru masuk ke fansitenya aja, foto dia sedang main basket saat ngeshoot bola terpampang sebagai layout fansitenya.

“Kapan Ify ngambil foto gue yang ini??” gumam Rio.

“Kok gue ganteng ya?” gumam Rio (-,-)

Rio membaca-baca tentang forum, blog, dll. Ternyata Ify menulis dengan lengkap tentang dirinya, Ify sangat tahu tentang pribadi Rio melebihi keluarganya, padahal Ify baru mengenal Rio kurang dari setahun. Rio salut dengan kegigihan Ify mendapatkan informasi dirinya. Setelah itu, ia mengantuk dan tertidur.

“Kak Riooo!!! Jangaaan moloor!!” teriak Ray yang ditinggal tidur oleh Rio.

***

“Asiiiikk…yang udaah jadiaaan!!” Goda Ify.

Sivia dan Alvin jadi salting, begitu dipergoki Ify pergi bareng ke sekolah. Udah gitu Ify mergokin Alvin megangin tangan Sivia.

“Eh, langsung bikin syukuran di kantin!” Kata Cakka.

“Langsung peseenn!!” kata Gabriel.

“Eh, kampret lo semua!!” seru Alvin.

Mereka tertawa bersama-sama sampai membuat kantin sangat gaduh, rusuh gara-gara kelakuan mereka.

“Kak Rioo, hehee..kapan nih kita nyusuul..??” Tanya Ify cengengesan.

“Nyusul,nyusul gigi lo tuh nyusuull!!” Seru Rio ngeles.

‘Secepatnya, Fy..hehee..’ Pikir Rio. Itu dia orang yang perkataannya tak sesuai dengan pikirannya -,-, jangan ditiru..!

Ify melihat kearah Agni sedang membeli makanan sendiri. Ify pun memanggil Agni.

“Kak Agniii!!!” Panggil Ify dengan suara cemprengnya. Agni menoleh kearah Ify, ia tersenyum dan melambaikan tangannya pada Ify.

“Kak, makan disini ajaaa!!” Kata Ify. Agni pun pergi ke meja Ify.

Cakka yang melihat Agni sedang menuju mejanya, langsung mengeluarkan handphone buat ngaca dan merapihkan rambutnya.

“Eh, Yel, gue ganteng kan?” Tanya Cakka.

“Jempol lo tuh yang ganteng!” Celetuk Gabriel. Mereka semua tertawa terbahak-bahak. Kemudian Agni pun duduk disamping Ify.

“Gak papa kan gue gabung?” Tanya Agni.

“Hehee..gak papa kok, kok gak duduk di samping gue, Ag??” Tanya Cakka nyengir.

“Serem gue!” Seru Agni. Cakka kicep.

“Tuh kan Cak, Agni aja gak mau deket- deket ama lo, makanya jangan sok kegantengan deeh..” kata Rio.

“Eh, hari minggu kita jalan-jalan bareng yuk!” Ajak Shilla.

“Iya tuh, kita gak pernah jalan-jalan bareng..” kata Sivia.

“Judulnya doang jalan bareng, ntar juga pas nyampe sana lo sama Alvin langsung ngilang, Vi!” Celetuk Cakka.

“Sirik banget sih lo, Kak!” Keluh Sivia.

“Cakka ngiri ama kita, Vi. Soalnya gak ada yang mau ama diaa..” goda Alvin. Cakka nimpuk Alvin pake mangkok, waduh nggak deh pake sendok aja.

“Sori ya, kayaknya gue gak bisa ikut kalian jalan bareng deh..” gumam Ify. Semuanya nengok.

“Kenapa, Fy??” Tanya Shilla.

“Gue..”

“Guee..”

“Gue apaan, Fy?” Tanya Gabriel.

“Gue ngapain yaa?? Hehee..gue pikir-pikir dulu deh..” kata Ify ngeles.

“Jaah..ni anak gak bisa boong..” keluh Alvin. Sivia berbisik di telinga Ify,

“Emang mau ngapain, Fy?” Bisik Sivia.

“Gue mau ketemuan ama Debo.” Kata Ify.

“Hah? Ngapain?”

“Tauk, jangan ngomong lo ama mereka! Gue gorok lu!” Ancam Ify.

“Insya Allah!” kata Sivia sambil memegang lehernya.

TEEEEEETTTT….bel masuk berkicau,
eh salah berbunyi…forum terbuka
mereka pun bubar (??).

Ify, Shilla, Sivia dan Agni pergi kekelas
bareng meskipun Agni tidak sekelas
dengan mereka, mereka masih tertawa- tawa sambil bercerita. Tiba-tiba handphone Sivia berbunyi..Sivia mengeluarkan handphonenya dari saku bajunya.

From: Kak Rio

Vi, dia mau ngapain hari minggu?

To: Kak Rio

Gimana yaa?? Gue takut digorok sama Ify…

From: Kak Rio

Lo mau Ify yang gorok apa gua yang gorok??

To: Kak Rio

Iyaa deeh, gue bilang…
Ify mau ketemuan sm DEBO

***

“APAAAA!!!??” Teriak Rio.

Gabriel yang lagi minum tersedak, Cakka yang ngerapihin rambutnya jadi makin berantakan, Alvin yang sedang SMS-an sama Sivia hapenya mental hampir jatoh ke lantai.

“Kenapa sih lo, Yo!! Kesambet??” Tanya Gabriel.

“Elo, sih Yo! Rambut gue jadi makin berantakan!!” Keluh Cakka.

“Elo rambut mulu yang diurus, Cak!” Kata Alvin. Bibir Cakka manyun.

“Kenapa?” Tanya Alvin. Rio memberikan handphonenya pada Alvin dan Alvin pun membacanya.

“Ify mau ketemuan sama Debo?” Tanya Alvin.

“Udah tau nanya lagi lo, Vin!” Seru Rio.

“Wah, gawat tuh!! Jangan-jangan Debo minta balikan lagi sama Ify.” kata Gabriel.

“Gawatan rambut gue nih! Jadi lepek banget!” Keluh Cakka.

“Gue gibeng juga lo, Cak!” Kata Rio.

“Gimana kalo hari Minggu kita ngikutin Ify sama Debo??” Usul Alvin.

“Boleh juga tuuh!!” Kata Gabriel.

“Pulang sekolah kita kasih tau ke cewek-ceweknya!” kata Rio.

***

Hari minggu…

Ify sudah sampai di mall, dan ia langsung pergi ke café Violet yang berada di lantai paling atas. Dandanan Ify serba rapi hari ini. Ify memakai dress biru muda, dan tak lupa memakai bando biru. Ify celingak-celinguk di depan café Violet, mencari Debo.

“Ify!” Seseorang memanggil dari meja yang berada dekat jendela. Jujur, Ify merasa sedikit terpana melihat sosok Debo. Debo sangat berubah drastis dengan Debo yang kenal saat SMP dulu. Debo jauh lebih tinggi, meskipun tak setinggi Rio. Debo memakai kemeja hitam dibalut dengan jaket putih. Ify langsung menepok kedua pipinya.

‘Stop, Fy! Jangan terpana sama Kak Debo! Lo udah punya Kak Rio!!’ pikir Ify.

“Duduk, Fy!” Debo mempersilahkan Ify
duduk.

“Mau pesen apa?” Tanya Debo sambil menyunggikan senyumnya.

“Pe..pesen banana split aja deh,” kata Ify gelagapan.

“Mbak, banana split satu, capuchino satu!” kata Debo.

“Lo..lo mau ngomong apa?” Tanya Ify.

“Gue…”

***

Rio, Alvin, Gabriel, Sivia, Shilla, dan Agni menatap Cakka dari bawah sampai atas dengan heran. Cakka mengangkat alis.

“Kenapa pada ngeliatin gue kayak gitu??” Tanya Cakka.

“Lo niat banget, Cak!” Kata Gabriel.

Cakka emang bener-bener niat. Cakka memakai kacamata hitam, jaket kulit, pokoknya pengen kayak mata-mata tapi jadinya malah kayak tukang ojek. T.T’

“Sumpah, Cakka lo kayak..” kata Alvin.

“Kayak apa? Justin Bieber??”

“Justin Blewer!!” Seru Alvin sambil tertawa, semua tertawa ngakak.

“Eh, gue kan ngikutin style mata-mata terkenal.” Cakka mencibir.

“Tapi lo malah kayak alay, Cak! Orang kita cuma ngikutin Ify doang!” keluh Rio.

“Yeuuuh, sirik lo ya semua! Gak keren kayak gue!” kata Cakka.

“Ya, Tuhan bukakan pintu otaknya,” kata Gabriel.

“Udah, ah. Gak bakal mulai nih, sekarang kita mencar, Alvin sama Sivia, Gabriel sama Shilla, Cakka ama Agni, gue sendiri, gimana? Tanya Rio.

“Ahelah kenapa gue ama Cakka sih, Yo? Malu gue jalan ama orang gila kayak dia!” Keluh Agni.

“Yeuuh, jarang-jarang bisa jalan sama seorang Cakka Kawekas Nuraga, yang paling ganteng ini..” kata Cakka.

“Sabodo teuing!” kata Agni.

“Kalo malu-maluin pura-pura aja gak kenal, oke mencar yaa!” Suruh Rio. Semua berpencar.

***

“Lo..lo mau ngomong apa?” Tanya Ify.

“Gue…gue udah putus sama Oik, Fy..” kata Debo.

“Kenapa?”

“Ternyata dia udah punya cowok lagi selaen gue, gue mergokin dia lagi jalan berdua sama cowoknya.” Kata Debo.

“Karma berlakuu..” gumam Ify.

“Apa, Fy??”

“Ah, nggak ada kucing terbang tadi, terus?”

“Yaa..gue mau jujur sama lo..” kata Debo.

“Ha?”

“Gue jujur ternyata masih lebih baik elo daripada Oik, Fy.” Aku Debo.

“Permisi,” seorang pelayan mengantar pesanan Debo dan Ify. Ify segera memakan banana splitnya dengan lahap.

“Fy..” panggil Debo.

“Apaan?? Gue masih dengeer..” kata Ify yang masih menikmati banana split.

“Gue pengen balikan lagi.” Jawab Debo singkat. Ify pun jadi tersedak.

“APAAN??” Tanya Ify tak percaya.

“Gue pengen balikan lagi sama lo!” kata Debo.

***

“Vi, mana Ify sama Debo?” Tanya Alvin celingak-celinguk.

“Tuh dia!” Kata Sivia sambil menunjuk kearah meja yang deket jendela. Mereka mengintip dari kolong meja (kurang kerjaan banget dah -,-).

“Foto-fotoin gih, Kak!” kata Sivia. Alvin mengambil foto Ify dan Debo yang sedang mengobrol. Tapi tiba-tiba seorang pelayan memandang heran mereka berdua.

“Mas, Mbak ngapain ngumpet di kolong meja? Maen petak umpet ya?” Tanya seorang pelayan. Alvin dan Sivia hanya nyengir dari kolong meja.

“Eng..eng..bayangan saya tadi kabur, Mas jadinya saya cari-cari disini, hehee..” Sivia ngeles. Alvin melotot pada Sivia. Sivia hanya nyengir.

“Kabur, Kak!!” Sivia dan Alvin keluar dari kolong meja, tapi si Alvin pake kepentok meja dulu..

DUUUK!!

“Aduuuh!!” Alvin meringis kesakitan, setelah mereka keluar dari kolong meja, mereka langsung kabur keluar.

***

Gabriel dan Shilla masih sibuk ngumpet di belakang tiang, mereka terus mengikuti Ify dan Debo yang sedang jalan berdua. Ify dan Debo seperti terlihat senang.

“Ify keliatan seneng banget..” gumam Shilla.

“Iya, juga,” kata Gabriel.

“Eh,eh Kak mereka jalan lagi tuh! Ikutin!” Kata Shilla. Gabriel dan Shilla masih mengikutin Ify dan Debo dari belakang.

Sementara itu Debo-Ify..
“Kita kemana lagi nih?” Tanya Debo.

“Terserah deh, gue juga bingung mau kemana..” kata Ify.

Mereka terus berkeliling mall, tanpa mereka sadari Shilla dan Gabriel masih mengikuti mereka dari belakang. Kemudian Ify merasa bahwa daritadi ada yang ngikutin mereka berdua, ia menoleh kebelakang tapi tak ada orang, beberapa menit kemudian Ify menoleh lagi tetap tidak ada orang.

“Kenapa, Fy?” Tanya Debo.

“Gak papa kok,” gumam Ify.

***

Shilla dan Gabriel masih mengendap-endap mengikuti Debo dan Ify, mereka terus mengikuti Debo dan Ify dari belakang.

“Shil, jangan cepet-cepet!”

“Ntar ketinggalan!”

Tiba-tiba Ify melihat kebelakang, Gabriel dan Shilla langsung ngumpet di tiang terdekat (??). Setelah Ify mengalihkan pandangannya, Gabriel dan Shilla langsung keluar dari persembunyiannya, dan terus mengikuti Debo dan Ify. Kemudian Ify menoleh lagi kebelakang, Shilla dan Gabriel panik, soalnya gak ada tiang terdekat, jauh semua..

“Shil, jadi patung!!!” Suruh Gabriel. Shilla mengangguk.

Mereka berubah menjadi patung, eh maksud saya pura-pura jadi patung di depan butik baju. Shilla memakai gaya pragawati, dan Gabriel memakai gaya coolnya. Tiba-tiba seorang anak kecil
berdiri di depan mereka, menatap mereka dengan takjub.

“Rara, kenapa?” Tanya Ibu anak itu.

“Kok, patungnya kayak beneran ya?” Tanya Anak yang bernama Rara itu. Ibunya mengamati secara seksama.

“Eh iya bener juga,” kata Ibu itu.

Shilla dan Gabriel mulai pucat dan berkeringat, takut diapa-apain sama mereka. Tiba-tiba…

“Kak, kabuur!!!” Suruh Shilla. Gabriel dan Shilla langsung kabur dari depan ibu-anak itu. Mereka menganga.

“Mamaaa…patungnya bisa geraaakk!!!” Teriak anak itu takjub. (namanya juga anak-anak -,-)

***

“Cak, gua malu jalan sama lo!” keluh Agni.

“Kenapa??”

“Gue berasa jalan sama orang stress!” kata Agni. Agni memandang Cakka dari bawah sampai atas. Alay mode: on-,-.

“Apa lo liat-liat? Naksir yaa?” Tanya Cakka sambil memegang-megang rambutnya.

“Iiiihh, geuleuh..” kata Agni dengan memasang wajah jijik. Kemudian Agni melihat kearah arena permainan, dan disana ternyata ada Ify dan Debo.

“Eh, eh itu Ify sama Debo!!” Tunjuk Agni sambil nyolek-nyolek Cakka. Tapi Cakka gak nyaut-nyaut. Agni menoleh kearah Cakka. Ternyata Cakka masih sibuk ngerapih-rapihin rambutnya sambil ngaca lewat handphonenya.

“Ag, gue ganteng banget kaan? Masa lo gak tertarik ama guee..hehee..” kata Cakka. Saking kesalnya, Agni merampas handphone Cakka dan melemparnya ke bawah, Cakka menganga.

“Handphone gueee!!!” Seru Cakka sambil memungut handphonenya.

“Gila lo, Ag!! Handphone gue niihh..” keluh Cakka.

“Elo yang gila!! Tuh, Ify sama Debo!" Cakka melihat kearah arena permainan dan melihat Ify dan Debo.

“Lah itu Ify sama Debo!!” Seru Cakka.

“Daritadi guee ngomong ama eluu, ganteeng!! Makanya jangan kebanyakan gayaa!!” Seru Agni.

“Ayo cepetan masuuk!!” Agni menarik tangan Cakka. Tiba-tiba jantungnya Cakka deg-deg ser gitu. Baru kali ini Agni memegang tangannya. Agni dan Cakka ngumpet supaya Ify dan Debo tidak melihat mereka. Karena mereka ingin melihat lagi lebih dekat, Cakka mengumpet di belakang Ibu-ibu yang sedang duduk menunggu anaknya bermain. Ibu itu merasa ada yang aneh di belakangnya. Saat Ibu itu menoleh
kebelakang, ia melihat Cakka sedang mengumpet di belakangnya.

“HEH! Kamu mau nyopet yaa!!?” Seru Ibu tersebut. Cakka terkejut.

“Weiish, nyantai Bu..masa orang ganteng mirip Justin Bieber gini dibilang copet!” Sanggah Cakka. Agni yang melihat dari jauh, cuma nepok jidat.

“Alaaahh, bohoong kamuu!! Dasar copeet!!” Cakka dipukul-pukul pakai tas Ibu-ibu itu.

“Aduuuh!! Sakiit!!” Seru Cakka, kemudian Agni datang.

“Ah, maaf ya, Bu. Ini adik saya emang agak kurang waras gitu deh, Bu..hehee..maaf yaa..kabur, Cak!!” Seru Agni.

Agni dan Cakka segera kabur keluar dari arena permainan, karena Cakka di sangka copet.

Sementara itu Ify dan Debo..
“Kok tadi gue denger di belakang ada yang teriak copet ya??” Tanya Ify.

“Iya, Fy gue tadi denger, udahlah, jalan-jalan lagi yuk..” ajak Debo. Ify mengangguk.

***

Rio mengintip Ify dan Debo dari balik rak buku di sebuah toko buku. Rio terus mengikuti mereka selama mereka di toko buku. Ify dan Debo sedang berada di tempat buku novel terjemahan. Rio berpura-pura baca Koran supaya tidak ketahuan mereka. Tapi tiba-tiba seorang Bapak menatap Rio dengan heran.

“Pak, kenapa mandang saya kayak gitu?” Tanya Rio.

“Kamu bisa baca kebalik ya?”

“Ha? Maksud Bapak?”

“Itu, kamu baca Koran terbalik,” kata Bapak itu sambil menunjuk kearah Koran yang Rio (pura-pura) baca. Rio melihatnya dan kemudian menepok jidatnya.

‘Malu banget guee!!’ pikir Rio. Rio segera menaruh Koran tersebut di rak, dan segera pergi tapi tiba-tiba..

DUUUUKK!!!

“Aduuuhh!!” Rio menabrak rak buku, dan kemudian buku-buku yang berada di rak tersebut jatuh dan ada yang mengenai kepala Rio.

“Aduuuh!!” Ringis Rio sambil memegangi kepalanya.

Begitu mendengar ada sebuah keributan di sana, Ify segera menoleh kearah sumber keributan.

“Kenapa, Fy?” Tanya Debo.

“Kayaknya ada yang jatoh ya?”

“Hah?”

“Iya, itu ada yang ketimpa buku..” gumam Ify. Mata Ify terbelalak begitu melihat seseorang yang sedang memegang kepalanya.

‘Hah? Itu kayak Rio..’ batin Ify.

Balik lagi ke Rio…
“Mas, gak papa??” Tanya seorang pegawai.

“Ng..nggak papa, kok..” kata Rio, kemudian pandangannya tertuju pada tempat Ify dan Debo, mata Rio melotot begitu melihat Ify juga sedang melihatnya.

“Mampus gue!” Gumam Rio. Rio langsung segera meninggalkan tempat tersebut.

***

Debo dan Ify berjalan menuju parkiran, kemudian Debo menatap Ify dalam-dalam. Ify tak bisa mengalihkan pandangannya dari Debo.

“Fy, jawaban lo apaan??” Tanya Debo.

Ify hanya menggaruk-garuk kepala. Balik lagi ke anak-anak-yang-mau-tau- urusan-orang -,- Mereka semua –Sivia, Alvin, Gabriel, Shilla, Agni, Cakka, Rio- mengintip dari belakang semak-semak yang berada tak jauh dari mobil Debo.

“Eh kedengeran gak??” Tanya Sivia.

“Enggak, Vi!” Keluh Shilla.

“Aduuh, sempit banget sih!” Gerutu Alvin.

“Cakka makan tempat nih!!” Kata Gabriel.

“Udah malem, tampang gue masih keren aja!” kata Cakka.

“Mau gue lempar lagi tuh handphone??” Ancam Agni.

“Eh, berisik banget siih!!” Kata Rio. Tapi tiba-tiba..

“Eh,eh semaknya kenapa??”

“Eh kenapa nih??”

“Gawat! Gawat!!”
Dan…

BRUUUKK!!!

Ify dan Debo segera menoleh kearah semak-semak, mata mereka terbelalak begitu melihat teman-temannya tersungkur di semak-semak pada ketindih-tindih.

“Aduuh sakiit..” Rintih Sivia.

“Aduuh,” Ringis Shilla.

“Ah elu sih Cak!!” Tuduh Alvin.

“Kok gue sih!” Sanggah cakka.

“Bego lo, Cak!!” Kata Agni.

“Eh, bangun doong!!” Teriak Gabriel gara-gara ketindih mereka.

“Gue kagak bisa napas niih!!” kata Rio.

Ify dan Debo menghampiri mereka dengan tatapan tidak percaya. Ify hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Mereka hanya bisa nyengir.

“Ternyata daritadi lo semua ngintilin guee??” Tanya Ify.

“Heheheee…” mereka semua tetap nyengir.

“Siviaaa…”

“Eung, maaf Fy, gue emang takut digorok sama lo, tapi gue lebih takut kalo di gorok sama…” kalimat Sivia terhenti begitu mulutnya di bekep sama anak-anak.

“Kak Debo, gue pulang bareng mereka aja deh, omongannya gue kasih tahu di sms,” kata Ify.

“Oke, gue duluan ya semua!” Pamit Debo.

***

Ify masih memasang wajah jutek ke mereka semua, gak mau bicara.

“Fy, jangan marah doong..” rayu Shilla.

“Iya, Fy..kita minta maaf deeh..” kata Sivia.

Ify tetap manyun, gak mau ngomong sama mereka semua. Yang lain lagi pada ngerayu Ify, Rio hanya garuk-garuk kepala saja.

“Fy, jangan manyun gituu..gue beliin yupi sebungkus deeh..” Rayu Cakka.

“Sori gue lagi gak napsu makan yupi, gigi gue udah ompong satu!” kata Ify jutek.

“Yaiyalah ompong, makan nasi aja dia bareng ama makan yupi..” celetuk Alvin.

“Bego lu, Vin!” Kata Gabriel.

“Fy, pliis dong jangan marah, kita kan khawatir sama lo..” kata Agni.

Ify tetap gak mau ngomong, terus membelakangi mereka. Semuanya malah melirik Rio. Rio menatap mereka dengan heran.

“Heh? Ngapain lo pada ngeliatin gue? Baru liat orang ganteng ya?? Iiih sedih amat idup lo pada..” kata Rio ngeles.

“Tanggung jawab lo, Yo!!” Seru Cakka.

“Kita gak mau tau! Pokoknya besok Ify udah normal lagi!” kata Sivia.

“Udah yuk pulang!” Ajak Agni.

Mereka meninggalkan Rio dan Ify berdua, Rio gelagapan pas mereka pada pulang.

“Yah,yah tuh kan!!” keluh Rio.

Ify masih melipat tangannya di dada, tak mau melihat Rio sekalipun. Rio hanya menghela napas, gak bisa ngomong apa-apa.

‘Gue ngomong apaan niih..’ pikir Rio.

Akhirnya Rio memutuskan untuk mendekat ke Ify yang masih mengeluarkan aura neraka.

“Fy, gue minta maaf deh..” kata Rio.

“Ngomong tuh ama selop gue!” Kata Ify enteng.

Rio melengos, emang bener kata Deva, Ify kalo udah ngambek susah dibikin redanya, apa harus Rio bawa satu truk permen yupi buat Ify supaya dia gak marah lagi.

“Fy, maafin gue ama temen-temen dong, kita semua khawatir ama elo, masa lo ngambek kayak gini sih, kayak anak kecil tauk gak!” kata Rio.

“Eh, apa maksud lo, orang sok kegantengan?? Gue bisa ngatasin semuanya sendiri!” kata Ify.

“Hah?? Apa?? Gue gak salah denger?? Orang sedeng bin kurang waras kayak lo bisa ngatasin semuanya?? Yang ada lo malah tambah gila!!” Balas Rio.

“Kenapa sih lo gak bisa bersikap baik ama gue!! Lo selalu aja ngeledek ato marahin gue!! Gue udah kayak orang bego suka sama lo!!” Seru Ify yang hampir saja menangis.

“Tuh kan gue sebel banget kalo udah ngeliat lo nangis!” Kata Rio.

“Yaudah kalo sebel, tinggalin aja guee!!” kata Ify.

‘Kalo dipikir-pikir bener juga kata Ify, selama ini gue gak bisa bersikap baik sama dia,’ pikir Rio.

“Tau gak kenapa gue bisa kayak gitu sama lo?? Soalnya guee.."

“Gue apaan??”

"Gue..su..”

“RIOOO!!!!”

Ucapan Rio terhenti karena mendengar suara seseorang memanggilnya. Ingin sekali ia gantung diri di pohon duren (pohon duren lagi pohon duren lagi -.-). Rio menatapnya dengan aura neraka.

“Yo, dompet gue ada di elo tadi! Gara-gara kantong gue penuh, siniin dompet gue, gue gak bisa pulang!” Kata Cakka. Rio memberikan dompet Cakka yang tadi Cakka titipkan padanya.

‘Nih orang bener-bener, kemaren si China sekarang si orang sarap, heuuh gagal lagi kan gue!!!’ Batin Rio.

“Gue pulang yaa!” Pamit Cakka.

“Tadi lo mau ngomong apaan??” Tanya Ify.

“Gak jadi!” Ketus Rio.

“Lo mau nembak gue kaan??” Tanya Ify.

“Nggak!! Ngarep banget sih!”

Akhirnya Ify gak ngambek lagi dan mau pulang bareng Rio.

***

No comments:

Post a Comment