Di bandara..
"Rio, ozy.. Baik-baik di rumah ya sayang.. Jangan nakal, kalo lagi masak, kompor dan gasnya hati-hati. Rumah jangan diberantakin, listrik jangan boros-boros makenya, mahal. Oke sayang??" ingat mama rio.
"Iya ma... Beres lah smuanya. Rio sama ozy kan udah gede, kami tau tugas kami kok ma. Mama sama papa hati-hati aja di sana. Klo lembur, jangan kemalaman. Klo mama sama papa sakit kan kami yang repot." jawab rio dan balik mengingatkan orang tuanya. Ozy manggut-manggut setuju.
"Anak mama udah gede, bisa nasehatin orang tua sekarang. Rio, jaga adek kamu. Ozy, turutin apa kata kak rio. Jangan main sama ray mulu." ingat mamanya lagi sambil ngelus-ngelus rambut kedua anaknya. Rio dan ozy ngangguk-ngangguk gerti aja. Mamanya emang gini orangnya. Ribet.
"Ma, ayo! Bentar lagi kita take off. Rio, ozy, kami berangkat dulu ya..." ajak dan pamit papa rio dan ozy.
"Iya pa, hati-hati."jawab rio dan ozy kompak
"Ntar mama pulang sesering mungkin deh. Kami berangkat dulu ya..." pamit mama rio dan ozy. Stelah ngecup kening anaknya satu-satu, mereka pergi.
"Hah..... Malu gue zy. Dicium di depan umum lagi. Untung muka gue baby face jadi orang-orang pada mikir, mungkin mama masih gemes ma gue" kata rio kePDan.
"Sama kak. Beruntungnya gue punya muka imut-imut gini." ozy ikutan narsis. Kakak adek sama aja. RiOzy jalan mnuju parkiran mobil mereka sambil terus ngomongin mama mereka yang ribet orangnya.
Di mobil..
"Zy, makan di resto aja yah.. Gue males masak sekarang." ajak rio sambil terus nyetir. Rio emang lumayan jago masak. Rio belajar dari
mamanya dulu. Mama rio emang nuntut anak-anaknya, walau pun cwok mereka harus tetep bisa utk urusan rumah tangga, karna orang tua mereka emang sering keluar balik luar kota n luar negri juga. Jadi harus mandiri.
"Terserah deh kak, yang penting gue bisa makan sampe kenyang malam ni." jawab ozy. Rio ngangguk ngerti, dan langsung menambah kecepatan
mobilnya menuju restoran langganan keluarga mereka.
Selesai makan, riOzy langsung pulang. Nggak mampir-mampir dulu, capek.
Di rumah..
"Zy besok loe yang nyuci piring, gue yang masak" kata rio sebelum masuk kamarnya yang sebelahan sama ozy.
"Iya... kakak gue yang jelek. Itu mah masalah biasa." jawab ozy.
"Enak aja loe ngatain gue jelek. Udah ah, gue tidur dulu." rio lalu masuk kamarnya dan tidur. Gitu juga ozy.
Pagi, esoknya..
"Ozy....bangun....!! Molor mulu kerja loe!" rio teriak-teriak di kamar ozy sambil guncang-guncang badan ozy.
"Ah....lima menit lagi kak." jawab ozy masih setengah sadar.
"Bangun zy...!! Gue telpon mama nih...." ancam rio sambil ngeluarin HP_nya. Ozy buka matanya dikit. Ngecek, rio serius ato nggak. Ozy liat rio bneran mulai cari-cari nama mamanya di phonebook Hp-nya. Ozy
langsung melek.
"Aaaa.... Kak jangan..!! Liat nih gue udah bangun, udah seger. Jangan telpon mama yah..yah..pliis... Loe tega ya, klo gue budek di pagi yang cerah ini??" ozy histeris sendiri. Mama mereka kalo bangunin orang emang ganas. Suaranya itu lo, erangan naga aja kalah *lebay* .
Mereka sendiri heran, kok papa mereka tahan ya setiap pagi sepanjang hidupnya harus ngadepin
mama mereka yang bisa dibilang bukan mama biasa itu.^o^
"Kena loe... Gue becanda lagi." kata rio pake nyengir. Terus nyibak slimut yang di pake ozy.
"Ayo, sekarang bangun,sebelum gue bneran nelpon mama nih" tambah rio lagi.
Dengan ogah-ogahan ozy jalan ke kamar mandi. Rio turun lagi ke bawah. Dapur. Itulah tujuan rio, menjalan kan tugas pertamanya hari ini.
"Pagi kak!" sapa ozy dengan muka sumringah. Tadi ogah banget mau bangut, nah sekarang??.
"Mmm, pagi!" jawab rio singkat. Ozy duduk di depan meja makan, udah siap utk menyantap nasi goreng buatan rio yang mnurutnya enak.
*penulis mau deh ikutan ozy makan masakannya rio xD*
"Kak, loe seksi deh pake celemek gitu. Kaya waiter cwek yang ada di tipi-tipi gitu" canda ozy.
"Makanan loe, gue sita!" kata rio dingin. Trus ngambil piring ozy yang udah ada nasgornya.
"Hahahaha gue becanda lagi kak. Sini balikin." ozy nyantai aja kakaknya ngambek.
Udah biasa, dan kak rio itu ajib, satu detik langsung redam marahnya. Rio balikin piring ozy ke tempatnya, trus pergi ke atas, ke kamarnya. "Gue ganti baju dulu"pamit rio di tangga.
"Tuh kan bener, mana bisa kak rio ngambek ke gue. Ada juga gue yang diem duluan" gumam ozy.
Nggak berapa llama kemudian, rio balik dan langsung makan nasgornya, " Enak juga bikinan gue. Rio gitu loh. Serba bisa deh gue, udah cakep, pinter, jago basket, nyanyi juga. Nggak sia-sia mak gue ngelahirin gue dulu." batin rio. *jiah..ni anak, bisa aja muji diri sendiri. Pamali yo..!Mending muji gue -pletak- gue langsung k.o di pukulin rio.xD*
"Kak, cari pembantu dong. Gue kan capek kak beresin rumah. Ntar anemia gue kambuh gmana?" usul ozy wktu lagi nyuci piring.
"Bilang aja lo males" jawab rio, ngena banget.
"Hehehe... Tp bener kan. Ayo ah kak, bneran nih anemia gue bilang. Dia bkalan kambu klo loe nggak mau" ancam ozy. Wajahnya itu loh, melas banget...
Rio jdi nggak nahan iatinnya.
"Iya deh, ntar gue cari" jawab rio kurang ikhlas.
"Yes!! Akhirnya, loe peduli juga sama nasib tenaga gue.." teriak ozy girang.
"Tapi gue punya syarat.." potong rio yang sukses bikin air muka ozy berubah, "pasti yang aneh-aneh nih syaratnya" batin ozy.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment