CHAPTER 1 : Pertemuan Singkat
"Yel, bangun yuk sayang, hari ini
kan kamu ada tes bahasa Inggris buat masuk International Global School,
ayo ah nanti telat sayang" Mama Gabriel sedang berusaha membangunkan
anak kesayangannya yang masih asik di bawah selimutnya.
"Hmmm....
Tunggu bentar ya ma" ucap Gabriel malas-malasan. Mama Gabriel hanya
geleng-geleng kepala melihat kelakuan anaknya yang masih seperti anak
kecil, padahal ia sudah akan menginjakan kaki di bangku SMA.
@ International Global School
Welcome In International Global School
Begitu
menginjakan kaki di halaman depan sekolah ini, berbagai spanduk
penyambutan mulai terpasang. Gabriel hanya bisa menggelengkan kepalanya
saat melihat bangunan kokoh nan megah itu berdiri.
'Gila ni sekolah ckckck calon sekolah gue ni'kira2 begitu isi hati Gabiel saat melihat 'calon' sekolah barunya.
"Buset
dah ini sekolah luas amaat, ruangan tes nya di mana ya ?" Gabriel
celingak celinguk mencari di mana ruangan tes bahasa Inggris sedang
berlangsung.
"Dik cari siapa ?" Tiba-tiba ada yg menepuk bahu
Gabriel pelan. Gabriel sontak menengok ke belakang. Seorang lelaki paruh
baya tengah berdiri di hadapannya sekarang.
"Eh, saya sedang mencari ruangan untuk tes bahasa Inggris di mana ya pak ?" Tanya Gabriel.
"Oh, kamu calon murid yang akan bersekolah di sini ya ?" Tanya bapak itu.
"Iya pak" jawab Gabriel.
"Oh
ruangan bhs.Inggris ada di sebelah kiri ruang Multimedia, nanti di sana
juga sudah banyak calon murid yg mengikuti tes kok, jadi tanya saja
pada mereka" jelas bapak itu.
"Oh iya terima kasih pak, kalau
begitu saya pamit ke sana dulu pak" pamit Gabriel sambil membungkukan
badannya sedikit sebagai wujud hormatnya pada lelaki yang jelas-jelas
lebih tua darinya.
Di Ruang bhs.Inggris....
'Buset yg daftar banyak bener, pesimis gue' Gabriel menelan ludah melihat cukup banyaknya peserta tes kali ini.
"Lo pasti masuk yel, tenang aja, otak lo kan gini-gini encer" kata Gabriel pada dirinya sendiri.
Saat
Gabriel berjalan mendekati ruangan bhs.Inggris, Gabriel melihat sosok
gadis manis yang sangat ia kenal, sedang duduk di ruang runggu di temani
BlackBerry di tangannya. Gabriel setengah berlari menghampiri gadis
itu.
"WOY!!! Asik sendiri aja lo" Gabriel mengagetkan gadis itu, lalu duduk di sebelahnya.
"Dih elu yel ngagetin gue mulu, untung BB gue gak jatoh " kata gadis itu sambil mendengus.
"Hehe sorry deh cantiik, abisnya lo asik banget sih" kata Gabriel.
"BT gue di sini, lama bangeet" kata gadis itu lagi.
"Baru urutan berapa neng ?"Tanya Gabriel.
"305 gue aja kebagian no urut 508. Bah masih jauh" kata gadis itu setengah kesal.
"Mampus lama amat fy, lo 508 ? Gue 506, lama juga deh gue" kata Gabriel lesu.
"Haha sabar yel, gue aja udah jamuran nungguin disini" kata gadis itu-Ify- dengan sedikit menghibur.
"Elo
mah emang udah jamuran dari dulu kan fy hahaha" kata Gabriel jail.
Gabriel dan Ify adalah sahabat dekat mereka mulai berteman sejak kelas 3
SD, saat itu Ify yang baru pindah dari Jakarta ke Bandung terpaksa
harus duduk satu bangku bersama Gabriel. Karena saat itu Gabriel hanya
duduk sendiri setelah di tinggal teman sebangkunya. Sejak saat itulah
mereka berdua menjadi dekat.
"Sial lo yel, cicak lo dasar!" Kata Ify kesal dengan Gabriel.
"Elo curut"
"Cicak"
"Curut"
"Behel"
"Jelek"
"Gue ganteng"
"Gue cantik"
"Ganteng"
"Cantik"
"Ganteng"
"Cantik"
"Gue keren"
"Gue"
"Gue"
"Gue"
"Gue"
"GUE!!!"
Gabriel dan Ify terus saling berdebat. Mereka tak memperhatikan bahwa
ada sesosok manusia(?) Sedang tersenyum geli dan menyaksikan
pertengkaran mereka.
Ify dan Gabriel yang merasa di tertawakan melihat ke arah suara itu.
"Eh ngapain lo ketawa ?" Tanya Gabriel sinis. Sedangkan Ify sedang terpaku menatatap sosok itu.
"Haha, sori deeh, abis kalian kocak banget haha" kata sosok itu sambil tertawa.
"Hehe,
ganggu ya ? Sori deh, gue kalo udah ketemu sohib gue ini emang gitu
hehe" kata Gabriel cengengesan sambil merangkul Ify yang masih bengong.
"Haha, kalian keren kok. Gue Mario, lo bisa panggil gue Rio" kata sosok itu-Rio- sambil menjulurkan tangannya.
"Gue
Gabriel, supaya lebih akrab panggil gue Iel aja" Gabriel membalas
uluran tangan Rio. "Oh iya ini sohib gue Alyssa, tapi panggilannya Ify
hehe" Gabriel mengenalkan Ify pada Rio.
"Woy fy! Ini si Rio ngajak kenalan lo malah bengong melulu"Gabriel mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Ify.
"Eh apa ? Oh hehe, gue Ify" kata Ify menjabat tangan Rio.
"Rio"
kata Rio sambil tersenyum manis. Melihat senyum Rio mendadak pipi Ify
mendapat pasokan darah yang sangat banyak sehingga menyebabkan timbulnya
semburat merah di pipi Ify.
'Gila bocor jantung gue lama-lama kaya gini' batin Ify.
"Ehem" Gabriel berdehem sambil melihat ke arah tangan Ify dan Rio yang masih saling berjabat.
"Eh sori fy hehe" kata Rio.
"Gapapa hehe" kata Ify.
"Giliran
di depan cowok cakep aja lo manis fy, kalo udah sama gue lo berubah
jadi macan lagi deh" gerutu Iel. Ify yang kesal dengan Gabriel langsung
menginjak kaki Gabriel.
"ADAAAW" kata Iel sambil mengangkat kakinya yang baru saja di injak Ify. Sementara Ify hanya nyengir.
"GILA
LO FY!! BRUTAL AMAT LO! SIALAN JARI GUE PATAH NIH IPOT! AWAS LO FY
NANTI GUE hmmbphmbhp..." Gabriel menghentikan teriakannya itu karena
mulutnya di bekap oleh Ify.
"Lo rusuh banget sih yel!" Gerutu Ify
sambil melepaskan bekapannya pada Gabriel. Lalu mengalihkan
pandangannya pada Rio yang sedang tertawa renyah. Ify lagi-lagi bengong
memandang tawa Rio yang terdengar sangat renyah di telinga Ify.
"Fy, Ify" kata Rio mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Ify. Berusaha menyadarkan Ify dari lamunannya.
"Eh iya kenapa yo ?" Tanya Ify gelagapan. Gabriel hanya melengos melihat kelakuan sohibnya ini.
"Nama lo Alyssa Saufika Umari ya ?" Tanya Rio.
"Eh iya, lo kok tau sih ?" Tanya Ify heran, dari mana dia bisa tau nama panjangnya.
"Lo barusan di panggil tuh fy, no.urut 501-505 udah di suruh masuk ke dalem" jelas Rio.
"Ohehe makasih yo. Yaudah yel kita mas... Loh Gabriel mana ?" Ify celingukan nyariin Gabriel yang hilang entah kemana.
"Gabriel
udah masuk fy, yg belum masuk cuma lo, udah sana masuk" kata Rio sambil
sedikit mendorong Ify di sertai dengan senyuman manisnya. Lagi-lagi
pipi Ify berubah warna menjadi seperti tomat segar.
Di dalam ruangan bhs Inggris....
"Gabriel lo kok ninggalon gue sih ?" Tanya Ify pada Gabriel setengah berbisik.
"Lo sih lama banget" jawab Gabriel santai.
"Nomor
505 Gabriel Stevent Damanik" kata salah seorang juri. (Jadi ceritanya
itu tesnya tes speaking, jadi cuma bakal di tanya2 sama jurinya, ngerti
kan ? Hehe)
"Yel, udah di panggil lo! Sukses ya bray! Gue dukung
lo!" Kata Ify memberi semangat. Gabriel hanya tersenyum lalu maju
mendekati meja juri.
Back to Ify..
Ify duduk sendiri
sekarang di sampingnya ada seorang gadis manis yang juga sedang duduk
menunggu gilirannya. Gadis di sebelah Ify ini terlihat sangat tegang.
"Gak
usah tegang, kalo lo tegang nanti malah nge-blank semua apa yang mau lo
ucapin" kata Ify sambil memberikan senyuman manisnya. Gadis di samping
Ify menoleh, ia sempat menaikan sebelah alisnya, lalu tersenyum.
"Thanks ya emmm" gadis itu bingung memanggil nama Ify.
"Allyssa Saufika Umari, lo bisa panggil gue Ify" Ify mengulurkan tangannya. Gadis itu membalas uluran tangan Ify.
"Gue Sivia Azizah, lo bisa panggil gue Via" gadis itu tersenyum.
"Nomor 507 Sivia Azizah" kata seorang juri setelah selesai dengan Gabriel.
"Gue duluan ya fy, do'ain gue" kata via sambil beranjak dari tempatnya.
"Oke, inget Vi, jangan tegang!" Kata Ify lagi-lagi memberi semangat.
Mungkin
tadi Ify bisa memberi semangat kepada kedua temannya. Tapi sejujutnya,
ia sendiri juga sangat tegang. Ify memperhatikan sekelilingnya. Matanya
berhenti di sebuah jendela dekat pintu masuk. Terlihat Rio sedang
menatap dirinya lalu tersenyum. Ify membalas senyuman Rio.
Rio
menggumamkan sesuatu, sepertinya dia ingin bilang 'Lo pasti bisa fy!'
Lalu tersenyum. Ify tersenyum lalu mengacungkan jempolnya.
"Nomor
508 Alyssa Saufika Umari" akhirnya juri memanggil nama Ify. Ify segera
maju. Setelah mendapat pasokan semangat dari Rio rasa tegang pada diri
Ify mulai menghilang.
Setelah 5 menit kemudian..
Di luar ruang Bahasa Inggris...
"HUAA AKHIRNYA SELESAI JUGAAA"kata Ify berteriak setelah selesai mengikuti tes.
"Rusuh lo fy! Hehe, gimana bisa ga ?" Tanya iel.
"Bisa doong! Gue gituuu" kata Ify bangga. Iel dan Rio tersenyum melihat Ify.
"Fy, udah selesai kan ? Pulang nyok, capek gue" ajak Gabriel.
"Hmm oke deh" kata Ify ragu.
"Yo, gue duluan ya, sukses juga buat lo yo" kata Gabriel, Rio hanya tersenyum (senyum mulu dari tadi-_-)
"Rio, gue pulang dulu ya, sampe ketemu" kata Ify melambaikan tangannya. Rio pun membalas lambaian tangan Ify.
'Semoga gue bisa ketemu lo lagi yo'
'Semoga gue masih bisa ketemu sama lo fy'
*****
Ify sedang berada di kamarnya sekarang. Ia bingung dengan perasaannya, ada sesuatu yang mengganjal di hati Ify.
Darri
tadi, Ify hanya guling-guling di kasurnya, ia mencari PW tapi gak
pernah dapt. Akhirnya kamar Ify berubah menjadi replika kapal pecah yang
karam di dasar laut.
"Argghh! Gue kenapa sih ? Lama-lama gue
kaya cacing kepanasan nih! Kenapa sih gue, ada yang ngeganjel nih di
hati gue!" Kata Ify pada dirinya sendiri.
"Tau ah! Pusing gue lama-lama, gila nih gue kayanya! Maen piano aja dah" Ify beranjak menuju pianonya, dan mulai memainkannya.
Ify mulai memainkan intronya, lalu mulai bernyanyi diiringin alunan nada piano yang ia ciptakan sendiri.
Pertemuan singkat
Dan berjalan sangat cepat
Tidak di sangka
Aku langsung terhipnotis olehmu
Ify mulai membayangkan pertemuan singkatnya dengan Rio tadi pagi, senyumnya, tawanya, semangatnya aaah.
Setidaknya, kamu
Sempat menjadi milikku
Meskipun tak lama hal itu
Telah membuat ku bahagia
Kau buat hidupku
Tak berarti tanpa kamu
Kini kau menghilang
Dan aku terhipnotis olehmu
'Gue ketemu lagi gak ya sama lo ?'
Setidaknya, kamu
Sempat menjadi milikku
Meskipun tak lama hal itu
Telah membuat ku bahagia
Dengan masalah besar
(Yang di hadapi)
Segitu saja perjuangan mu
Untukku
Setidaknya kamu
Sempat menjadi milikku
Meskipun tak lama hal itu
Telah membuat ku bahagia
Pertemuan singkat.....
Dan berjalan sangat cepat.....
»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»
No comments:
Post a Comment