Wednesday, April 18, 2012

Pembantu Baruku part 16 (re-post)

"Shilla??" tanya rio kaget, tiba-tiba aja shilla muncul lagi di hadapannya.

"Rio.... Aku kangen bnget sama kamu...." kata shilla histeris dan memeluk rio semakin kencang.

"Aaargh.... Shil, lepasin gue..!" kata rio meronta-ronta, tangan kirinya terasa agak sakit karna shilla memeluknya kencang.

"Apaan sih yo... Aku kan kangen...." kata shilla terus memeluk rio. Kayanya shilla nggak nyadar kalau tangan kiri cowok yg dipeluknya itu dibalut lembaran-lembaran perban.

"Shill, lepas... Tangan gue woii!!" kata rio agak keras sehingga shilla melepaskan pelukannya.

"Kamu nggak suka aku peluk yo??" tanya shilla heran.

"Tangan gue shilla... Lo mau bikin tangan gue patah apa??!" kata rio sambil memegangi tangannya.

"Yo, nggak papa kan??" tanya ify cemas liat rio megangin tangannya.

"Kak rio... Tangan loe nggak papa kan?? Jangan bilang klo kayanya loe nggak jadi sembuh 2 minggu lagi.." tanya ozy ikutan. Rio nggak menjawab, sibuk dengan tangannya. Shilla mengangkat alis heran.

"Yo??" tanya ify lagi dengan nada lebih cemas dari yg tadi.

"Nggak papa kok fy, zy, tadi rada sakit doang. jadi kok gue sembuhnya.." jawab rio sambil tersenyum ketir. Shilla memperhatikan rio. Tatapannya berhenti di tangan kiri rio.

"Yo, tngan kamu kenapa??" tanya shilla smbil nunjuk tangan rio.

"Eh, ini, nggak papa kok shil. Tulang tangan gue retak karna jatuh dari tangga. kata dokter, 2 minggu lagi juga sembuh" jawab rio.

"Kok bisa sih...??" tanya shilla masih heran. Ify melirik rio.

"Emm.. Gue nggak hati-hati shil, trus jatoh deh.." jawab rio bhong. Shilla hanya meng OO kan mulutnya. Lalu shilla melirik ozy. Lalu tersenyum dan mendekati ozy.

"Ozy.. kakak juga kangen deh sama kamu.. Makin ganteng aja.." kata shilla sambil ngacak-ngacak rambut ozy. Ozy membalas dengan tersenyum kecut.

"Gue nggak kangn tuh sama elo.. Kangen sih boleh aja, tapi rambut gue jangan loe acak.." rutuk ozy dalam hati. Sekarang shilla menatap ify heran dengan memiringkan kepalanya. Ify menatap rio dengan tatapan, 'siapa??' 

"Shill, kenalin ini ify.. Fy, kenalin juga, dia shilla.." kata rio sambil nunjuk ify yg di sebelahnya yg mengeti akan tatapan ify.

"Ify..." kata ify sambil tersenyum manis dan mengulurkan tangan ify. Shilla membalas uluran tangan ify lalu ikut tersenyum.

"Aku shilla.." kata shilla. Lalu kmbali memperhatikan rio.

"Eh yo.. Kamu sekolah di sma nusantara kan?? Aku juga pindah ke sana lo.. Klo nggak salah kelas aku XII IPA 2" kata shilla.

"Kelas loe tepat di sebelah kelas gue tuh shil" tanggap rio males.

"Yah... Nggak sekelas sama kamu dong.." kata shilla dengan nada kecewa. Rio hanya mengangkat bahu. Shilla diam. reaksi rio barusan terasa aneh olehnya.

"Rio..kamu nggak suka ya, aku balik ke jakarta?? Padahal aku balik lagi karna kamu loe yo.." kata shilla lirih. Ify mengangkat alisnya.

"Sebenarnya mereka ada hubungan apa sih??" batin ify heran.

"Suka kok shil, tapi gue lagi capek sekarang. Zy, anterin gue ke kamar dong, pala gue makin pusing nih.." kata rio. Ozy mengangguk, lalu mengiri langkah kakaknya ke kamar.

Kamar rio...

"Kak, kok dia bisa balik sih?? Gue nggak suka.." kata ozy sambil menghempaskan tubuhnya di kasur rio.

"Tau ah zy.. Pusing gue mikirinnya.." jawab rio ogah dan tiduran di kasurnya.

"Dulu dia pergi seenaknya, sekarang waktu loe udah ada pengganti dia, main balik aja tu orang" kata ozy. Rio menghela nafas panjang.

"Nggak usah di bahas zy, gue capek" kata rio. Lalu menutup matanya, mencoba terlelap. Ozy memandang kakaknya itu dengan tatapan yg sulit diartikan. Lalu ozy mendesah dan ikut tidur di sebelah kakaknya.

Sementara itu di ruang tengah umah rio..

"Emm.. Shil, loe punya hubungan apa sama rio??" tanya ify memecah keheningan di antara mereka.

"Sebelumnya aku tanya dulu sama kamu.. Kamu pacarnya rio??" jawab dan tanya shilla.

Ify menggeleng. Lalu shilla tersenyum. Ify membalas senyum shilla dengan tatapan bertanya. 

"Jadi gini fy, aku sama rio sesekolah waktu smp" kata shilla memulai ceritanya.

"Karna satu kelas, aku sama rio akrab banget. Kami sering banget main sama-sama.Tapi waktu naik kelas 9, aku harus pindah ke manado. Dan tepat saat aku mau pidah, kira-kira ² hari sebelumnya. Rio nembak aku." lanjut shilla.

Seiring cerita shilla, dada ify terasa sesak. Dan semakin sesak saat shilla menyelesaikan kalimat terakhirnya. Ify merasa sakit di hatinya. Sambil terus menahan sesak di dada dan sakit di hatinya, ify bertanya, "trus?"

"Aku terima rio karna aku juga sayang dia. Kami hanya bisa pacaran 2 hari karna kepindahan aku itu. Tapi aku ngelakuin kesalahan fy, aku nggak pamit sama rio sebelum pergi, dan mungkin itu penyebab rio nggak suka sama kedatangan aku sekarang." lanjut shilla. Perlahan butiran air mata mengalir membentuk sungai kecil di kedua pipinya.

Ify mendengarkan shilla dengan baik, sambil menahan sakit di hati dan butiran air yg sama yg sedang mengalir di pipi shilla saat ini. Walau pun itu masa lalu rio, tapi ify nggak bisa menahan rasa cemburunya.

"Kenapa loe nggak pamit??" tanya ify lirih.

"Aku nggak bisa fy. Aku nggak kuat, apalagi saat melihat rio. saat melihat rio trsenyum, tertawa, dan saat rio
memberikan perhatiannya ke aku. Aku nggak mau kehilangan senyum, tawa, dan perhatiannya itu. Dan sekarang aku beruntung, karna papa mutusin buat balik lagi ke sini. Aku senang bisa ketemu sama rio lagi.Tapi ternyata rio nggak nerima aku lagi fy.." kata shilla. Air mata semakin deras mengalir di kedua pelupuk matanya. 

"Rio mungkin kaget karna loe balik lagi shil, dia cuma butuh waktu.." kata ify. Dalam hati ify merutuki perkataannya barusan. Kenapa dia menyemangati perempuan yg jelas-jelas adalah rivalnya saat ini. Harusnya dia menyemangati dirinya sendiri. Rutuk ify dalam hati. Shilla tersenyum, 

"Makasih ya fy.. Aku senang punya Teman kaya kamu. Rio juga pasti senang ya punya teman sebaik kamu.." kata shilla sambil tersenyum dan menghapus air matanya.

"Teman..?? Ya, gue cuma temannya rio.." batin ify. Lalu ify membalas senyum shilla, dan menepuk pundak
shilla, seolah-olah menyuruh gadis itu
bersabar.

"Thanks ya fy.. Fy, sebaiknya aku pulang dulu ya.. Mungkin rio masih belum mau ketemu aku..." kata shilla sambil senyum lalu bangkit dari duduknya.

"Bisa sendiri shil??" tanya ify dan ikut berdiri. Shilla mengangguk.

"aku pamit dulu ya fy.. Bilangin sama rio dan ozy ya.." kata shilla lalu berjalan ke arah pintu depan rumah rio. Ify mengiringi langkah gadis itu.

Setelah shilla menaiki mobilnya dan pergi, perlahan air hangat yg dari tadi ditahan ify mengalir pelan. Ditutupnya pintu rumah rio itu, lalu dengan langkah gontai, ify berjalan ke atas menuju kamar rio sambil menghapus air matanya.

Ify membuka pintu itu pelan dan ditemuinya rio dan ozy yg sedang tidur. Ditatapnya wajah rio dalam, dn perlahan air matanya kembali mengalir.

"Kenapa rasanya sesakit ini ya yo.." bisik ify pelan.

****

Rio terbangun dari tidurnya. Entah mengapa kepalanya terasa semakin berat.

Rio mencoba bangun, tapi dia nggak punya tenaga sama sekali. Rio bingung sendiri sama keada_annya. Rio lalu memutar kepalanya ke sebelah kiri.

"Zy.." panggilnya lemah. Tapi ozy nggak mendengar panggilan rio. Dia
tetap terlelap dalam tidurnya. Rio menghela nafas, merutuki adiknya yg masih melanjutkan acara tidur siangnya itu.

"Fy....." panggil rio. Suaranya terdengar serak.

"Fy....." panggilnya lagi. Tapi nggak ada yg menjawab.

Rio kembali merutuki pembantunya itu.

"Kemana sih si ify??" batin rio. Kepalanya terasa semakin berat sekarang. Rio mengayunkan tangannya ke keningnya.

"Gila!! Panas banget..." batin rio kaget dengan suhu tubuhnya sendiri.

"Zy....." panggil rio. tapi ozy tetep nggak menjawab.

"Ozy.. Pliss bangun..." panggil rio lagi. Tapi ozy tetep diam. Rio mendesah pelan. Rio merasa semakin capek. Lalu rio meraih hpnya yg terletak di atas lemari kecil sebelah kasurnya. Rio mencari nama ify di phonebook hpnya. Setelah ketemu, rio menekan tombol call.

"Halo.. Yo, deket doang kok pake acara telpon segala.." kata ify langsung nyerocos begitu mengangkat telpon dari rio.

"Fy, ke atas sekarang, cepetan.." kata rio lemah lalu memutuskan panggilannya.

Ify yg lagi duduk-duduk di bawah memandang hpnya. Tanpa pikir panjang ify segera ke atas. Mengingat suara rio yg terdengar lemah saat menelponnya tadi.

"Apaan yo?? tanya ify langsung begitu membuka pintu kamar rio. Rio nggak menjawab, hanya melambaikan tangannya ke ify memberikan isyarat agar ify menghampirinya. Ify kaget melihat rio yg pucet banget dan memegangi kepalanya.

"Yo.. Kenapa?? Loe masih sakit?? Masih pusing??" tanya ify cemas. Rio nggak menjawab, nafasnya terasa agak sesak.

"Yo??" tanya ify cemas. Ify memeriksa kening rio.

"Yo, panas banget.. Loe masih sakit ya??" tanya ify cemas. Rio menggeleng.

"Kayanya loe harus di bawa ke RS deh yo.." kata ify.

"Nggak usah fy. Gue cuma butuh istirahat. Gue udah biasa kaya gini, walau pun tumben sampe kaya gini.." kata rio lemah.

"Gue nggak yakin loe cuma butuh istirahat yo.. Ke RS aja ya.." bujuk ify. 

"Nggak.. Fy, gue laper, loe udah masak blom??" jawab dan tanya rio.

"Udah, gue masak sup.. Mau makan sekarang yo??" jawab dan tanya ify balik.

"Iya.. Tapi sebelumnya bantuin gue duduk ya... Lemes banget gue sekarang" kata rio sambil tersenyum kecut. Ify membalas senyum rio, lalu membatu rio duduk dan sanderan.

"Tnggu bentar ya yo.." kata ify lalu keluar dari kamar rio dan menuju dapur.

Setelah ify menghilang dari kamarnya, rio kembali memeriksa keningnya. 

"Tumen gue bisa sampe kaya gini?? Lemes banget lagi. Badan gue juga panas banget. Kenapa ya??" tanya rio heran dalam hati.

"Kak.." panggil ozy tiba-tiba.

"Eh, zy, udah bangun??" kata rio sambil tersenyum ke adiknya itu.

"Loe ngapain melamun gitu kak?? Muka loe juga pucat. Masih sakit ya??" tanya ozy.

"Iya zy, masih pusing gue.." jawab rio.

"Tumben deh kak, biasanya klo lagi sakit kepala, tinggal di kasih obat, tidur, nantinya langsung seger deh.." kata ozy heran sambil ikutan duduk dan sanderan di sebelah rio.

"Gue juga bingung zy, tpi cuek aja deh.. Mungkin gue emang lagi nggak sehat sekarang" jawab rio.

"Kak, sorry ya klo gue nggak suka gue omongin ini.. Gue mau tau, loe seneng nggak sih dengan baliknya si shilla itu ke sini.. Loe masih punya rasa ke dia kak??" tanya ozy. Rio menatap ozy sebentar, lalu menatap langit-langit kamarnya.

"Dulu, gue sayang bnget sama shilla, gue cinta sama dia. Tapi gue juga kecewa banget sama dia, gue nggak
terima dia pergi tanpa pamit gitu. Gue ngerasa sakiiit banget saat itu. Gue nggak terima dia ninggalin gue gitu aja, gue marah banget sama dia. Tapi gue nggak bisa pungkiri kalo gue masih sayang sama dia dan gue terus nunggu dia. Tapi dia nggak pernah balik, dan nggak ppernah ngasih gue kabar. Seiring waktu gue akhirnya bisa lupain dia, dan begitu juga hati gue, hati gue juga bisa lupain dia. dan akhirya gue ketemu ify. Dan ify berhasil menggantiin posisi shilla di hati gue, dan bahkan rasa gue ke ify jauh ngalahin rasa gue ke shilla dulu. Dan sekarang dia muncul lagi gitu aja, dan gue nggak suka itu. Gue nggak suka dengan kdatangannya barusan. kalo gue bisa ngusir dia, gue akan usir dia zy..." jelas rio panjang lebar. Ozy mengangguk mengerti.

"Gue lega dengar jawaban loe kak.." kata ozy sambil tersenyum senang.

"Eh zy, loe udah bangun?? Mau ikut makan juga??" tanya ify yg tiba-tiba aja nongol.

"Loh fy?? Sejak kapan loe di sini??" tanya rio kaget dan cemas obrolannya dengan ozy barusan didengar ify.

"Baru aja gue masuk. Loe nggak dengar gue buka pintu barusan??" tanya ify heran. Melihat wajah heran ify, rio lega.

"Nggak, cuma kaget doang?" kata rio sambil snyum.

"Masak apa kak?? Enak nggak??" tanya ozy.

"Sup. Pasti enak.." jawab ify PD sambil naro nampan di atas lemari kecil di sebelah kasur rio.

"Nih yo.. Masih anget, perlu gue suapin nggak??" tanya ify.

"Boleh deh.." jawab rio sambil tersenyum senang.

"Kak, gue juga dong.." kata ozy.

"Bentar zy, selesai_in rio makan dulu." jawab ify sambil nyuapin rio.

"Enak nggak yo??" tanya ify ke rio. Rio mengangguk lalu membuka mulutnya lagi. 

"Tuh kan enak zy." kata ify sambil nyuapin rio sesendok lagi.

Akhirnya ozy cuma bisa nontonin acara rio makan malam dengan di suapin ify dan berasaan berbunga-bunga di hati rio.

Entah mengapa rio bisa melupakan rasa sakit di kepalanya dengan keberadaan ify di sebelahnya.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

No comments:

Post a Comment