"Loh rio?? Ify?? Mau ngapain ke sini?? Tumben." tanya rahmi si anak PMR bgitu RiFy masuk UKS.
"Mau rapat mi." jawab rio sngkat.
"Rapat bukannya di RO aja yah??" tanya rahmi polos.
"Yaelah ni anak satu.. Klo ada murid yg ke UKS biasanya mau ngapain coba??" tanya rio. Rahmi berfikir sejenak.
"Biasanya minta obat, istirahat karna sakit, ato mau tidur alias bolos karna ngantuk. Nah klian mau ngapain ke sini?? Klo mau bolos gue nggak kasih ijin sekarang. Ijinnya ntar jam terakir." kata rahmi.
"Jadi banyak anak yg numpang tidur di sini mi??" tanya ify. Rahmi mengangguk.
"Knapa loe ijinin??" tanya ify lagi.
"Ya gue kasian aja gitu. Gue juga pernah kok bolos smbil tidur di sini. At
ngobrol-ngobrol sama anak-anak. Jam terakir kan emang jamnya para setan kantuk berdatangan fy." jawab rahmi santai.
"Ni anak udah pake kerudung tapi kelakuannya, sama aja.." kata rio dalam hati sambil geleng-geleng.
"Wah..wah..wah.. Musti diberantas nih yo." kata ify sambil noleh dan senyum iblis ke rio.
"Harus fy. Itung-itung abdi terakir kita sabelum turun pangkat jadi rayat biasa fy." kata rio ikutan senyum iblis.
"Siapin fy.. 2 hari lagi rapat.." tambah rio.
"Okeh, ntar deh diskusiin sama bu winda" jawab fy sambil acungin jempolnya.
"Berantas apaan??" tanya rahmi polos.
"Berantas setan kantuk yg merajalela di sekolah.." jawab rio singkat. Rahmi meng-oo-kan mulutnya tanpa tau maksud rio sebenarnya. (Klo kalian para pmbaca ngerti g' mksud si rio??)
"Eh mi, parasetamol ada??" tanya ify.
"Ada. Siapa yg sakit fy??" jawab dan tanya rahmi balik.
"Rio. Yo, tiduran di sana ya.. Gue siapin kompresan dulu." jawab dan suruh ify ke rio.
"Sakit apaan loe yo?? Seger gitu kok keliatannya. Pucat dikit tapi." tanya rahmi heran.
"Nggak tau. Klo badan panas + sakit kepala, sakit apaan tuh namanya???" jawab dan tanya rio balik. Rahmi mengangkat bahu tanda nggak tau juga.
"Gejala loe nggak jelas. Demam doang kali." jawab rahmi singkat sambil buka kotak obat, lalu ambil parasetamol. Sementara ify lagi siapin air dingin buat ngompres rio.
"Nih yo, diminum dulu obatnya." kata rahmi sambil ngasih satu tablet parasetamol dan segelas air putih.
"Thanks" kata rio dan minum obatnya.
"Yo, gue ke kelas dulu ya.. Udah mau bel, bye.." pamit ramhi. Rio menanggapinya dengan senyum. Nggak lama kemudian, ify datang dengan ember kecil berisi air dingin + handuk putih bersih buat ngompres rio dan meletakkannya di meja kecil di samping kasur tmpat rio tiduran. Lalu
Ify duduk di kursi, yg juga ada di samping kasur tmpat rio tiduran.
"Yo, masih pusing nggak??" tanya ify.
"Masih" jawab rio singkat. Ify memeriksa kening rio lagi.
"Untung deh, nggak sepanas semalam." batin ify. Lalu mncelupkan handuk kecil yg dibawanya tadi ke ember, memerasnya, dan meletakkan handuk itu di kening rio.
"Fy, loe balik ke kelas aja sana. Gue di sini sndiri juga nggak papa." kata rio.
"Gue di sini aja yo, kan katanya sepi. Gue udah ijin kok. Loe tidur aja ya, biar panasnya turun." jawab ify lembut. Rio ngikut, lalu memejamkan matanya.
Setelah yakin rio tidur, ify keluar dulu dari UKS. Mau ke perpustakaan, minjam novel biar nggak bosan. Setelah ify pergi, rio bangun. Kepalanya terasa sakit lagi. Sakiiit bnget.
"Aaargh.." erang rio sambil memegangi kepalanya.
"Knapa sakit lagi sih??" batin rio sambil mencoba utk duduk. Lalu berjalan ke arah lemari obat sambil terus memegangi kepalanya yg semakin sakit saat rio berdiri.
"Mana sih obat sakit kepala??" kata rio sambil ngacak-acak kotak obat.
"Aaargh..." erangnya lagi. Kepalanya semakin sakit. Kakinya seolah tak bertenaga utk tetap berdiri. Rio pun akhirnya terduduk.
"Ify..." panggil rio lemah dengan suara yg hampir tdk terdengar. Kepalanya semakin sakit. Semakin rio bergerak semakin sakit kepalanya. Rio meremas-remas dan menarik rambutnya. Seolah-olah mencoba agar rasa sakitnya itu hilang sedikit dengan cara itu. Rio tertunduk lemas. Dia benar-benar merasa capek. Tenaganya seolah hilang. Rio mencoba berdiri, tapi nggak bisa. Kakinya lemas dan begetar. Nafasnya pun mulai tersenggal-senggal. Kepalanya juga terasa semakin berat.
"Ify.." panggilnya lemah. Rasa sakit dikepalanya itu seperti menjalar ke seluruh tubuh rio. Badannya sakit-sakit semua. Rio terus mengerang. Tangan kanannya menjambak kuat rambutnya sendiri.
Disaat bersamaan ify datang,
"Rio!!" pekik ify melihat rio yg sudah tergeletak di lantai UKS. Ify mendekati rio.
"Rio.. Loe kenpa??" tanya ify cemas.
"Aaargh..." erang rio, tak menjawab prtanyaan ify. Keringat mengalir di pelipisnya.
Ify duduk di samping rio lalu mengangkat kepala rio dan meletakkannya di atas pahanya.
"Rio... Loe knapa yo??" tanya fy cemas.
"Sakit fy... Hah...hah.." jawab rio dengan nafas yg terengah-engah menahan sakit.
Ify meraih tangan kanan rio yg menjambak rambutnya sendiri lalu menggenggamnya. Rio menggerakkan tangannya lalu berganti menjadi rio yg menggenggam tangan ify. Di genggamnya tangan ify itu keraas sekali. Ify mengerang pelan saat rio mengenggam keras tangannya. Tapi dari sana ify tau betapa sakitnya yg dirasakan rio.
Keringat dingin trus mengalir di pelipis rio. Ify panik. Dia nggak tau harus ngapain sekarang. Air mata ify pun ikut mengalir deras seperti keringat rio. Dia benar-benar bingung skarang.
"Rio...loe knapa sih sbenernya?? Gue harus ngapain skarang?? Gue bingung yo??" tanya ify lirih. Dia nggak kuat liat rio mengerang dan mengeliat menahan sakit kaya gitu.
"Fy sakit fy... hah..hah.." hanya kata-kata itu yg terdengar dari mulut rio, membuat ify semakin miris mendengarnya.
Ify merogoh sakunya berniat mengambil HP nya. Tapi sial, ify lupa klo HP nya low bat.
"Aaargh...knapa harus sekarang sih.." kata ify geram. Ingin sekali di lemparnya HPnya yg skarang mati nggak bisa di pake karna kehabisan baterai itu.
"Yo..tahan bentar ya.. Gue cari bantuan dulu.." kata ify lalu brlari ke luar UKS. Ify menaiki tangga terburu-buru menuju deretan kelas XII. Pertama ify masuk ke kelas XII IPA 1.
"Permisi bu.." kata ify sambil memasuki kelas itu.
"Ya ampun ify.." kata bu ira melihat mata ify yg sudah sembab karna air matanya yg trus mengalir. Tnpa memperhatikan bu ira ify menghampiri meja cakka n iyel yg dibelakangnya adalah mejanya alvin n rio.
"Loe bertiga, ikut gue..!!" kata ify lalu menghampiri bu ira. Air muka bu ira seketika berubah saat ify berbicara padanya.
"Vin, bawa tas rio!!" suruh ify lagi lalu keluar kelas dan pergi menuju kelasnya yg terletak di depan kelas rio.
"Ada apa sih??" tanya riko heran. Alvin, cakka, n iyel yg juga heran dengan sikap ify hanya bisa diam. Tapi satu yg mereka tau, pasti berhubungan dengan rio. Mereka bertiga menunggu ify di depan kelasnya. Ify keluar dari kelasnya dengan membawa tasnya juga sekaligus meninggalkan tanya bagi kelas XII IPA 3 yg merupakan kelasnya itu.
"Fy, ada apa sih?? Dan loe knapa nangis gitu??" tanya alvin heran. Ify nggak sempat menjawab karna dengar suara bu ira yg setengah teriak memanggil ify. Ify pun mnghampiri bu ira.
"Fy, ibu rasa nggak mungkin kamu pergi sendiri. Ajak mreka juga ya.. Ibu takut kamu knapa-napa." kata bu ira. Ify mengangguk. Lalu berjalan ke arah meja iyel, cakka, n alvin lalu mengambil tas mereka.
"Bawa tas kalian, ikut gue ayo!!" kata ify sambil nyerahin tas cakka, alvin, iyel satu-satu. Mereka bertiga mengernyitkan alis heran. Diikutinya ify yg terlihat terburu-buru dan setengah berlari.
"Fy, ada apa sih?? Dan kenapa kmi ikutan bawa tas??" tanya iyel.
"Kalian ikut gue ya.. Udah dpt ijin plang cepet kok." jawab fy dan terus berjalan di depan menuruni tangga.
"Iya, tpi knapa kita plang cepet??" tanya iyel lagi yg masih bingung.
"Rio yel. Gue nggak tau dia knapa, tpi yg jelas di harus dibawa ke rumah sakit skarang. Awalnya gue cuma mau mnta bantuan kalian buat gotong rio ke mobil gue. Tapi bu ira nyuruh agar klian juga ikut." jelas ify.
Lagi-lagi ify membuat 3 cowok itu bingung. Satu pertnyaan mereka, "Rio knapa??"
"Rio!!" teriak alvin, iyel, n cakka begitu melihat rio yg tergeletak lemas di lantai UKS.
"Vin, yel, cak, bantu gue.." kata ify. Tanpa pikir pnjang mereka bertiga mengangkat rio dan membawa rio ke parkiran dan ify mengikuti dari belakang.
"Gue bawa motor nih, siapa yg nyetir??" tanya cakka.
"Gue aja deh.." kata ify.
"Kayanya nggak deh fy. Loe mnding temenin rio diblakang. Biar gue yg nyetir." kata alvin.
"Trus motor loe??" tanya ify.
"Nggak papa, di tinggal aja. Ntar gue sms deva biar dia yg bawa motor gue pulang." jawab alvin. Lalu masuk ke mobil ify. Ify duduk di jok belakang smbil nemenin rio. Cakka n iyel mengikuti mereka di blakang dngan motor masing-masing.
Sampai di rumah sakit rio langsung ditangani oleh dokter disana. Alvin, iyel, cakka, n ify menunggu cemas di ruang tunggu sambil trus berdoa agar rio nggak knapa-napa.
"Fy, tadi kejadiannya gimana sih??" tanya cakka memecah keheningan.
"Gue nggak tau juga cak. Tadi pagi gue suruh rio istirahat di UKS. Trus wktu dia tidur, gue tinggal bentar, dan pas balik, tau-tau rio udah di lantai gitu." jawab ify. Mereka semua menghela nafas dan kembali diam.
Lalu alvin mengeluarkan HPnya.
"Vin, klo loe sms deva. Sekalian suruh dia bilang ke ozy ya. Tapi jngan bilang masalah rio. Suruh ozy pulang sndiri aja." kata ify. Alvin mengangguk mengerti.
Tepat saat itu juga, doker yg memeriksa rio keluar.
"Dok, rio knapa dok??" tanya ify dngan raut cemas.
"Saya tdak dapat memastikan rio kenapa. Silahkan tunggu hasil lab 3 hari lagi ya.." kata dokter itu.
"Bisa di jenguk dok??" tanya ify lagi. Doker itu mengangguk. Setelah tersenyum ramah, dokter itu pun pergi.
"Hai.." sapa rio lemah bgitu melihat teman-temannya masuk.
"Udah mendingan yo??" tanya alvin.
"Lumayan." jwab rio singkat.
"Yo, loe punya penyakit ya?? Pnyakit apa kek gitu." tanya cakka.
"Nggak. Gue juga nggak tau knapa bisa kaya gini" jawab rio singkat.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment