CHAPTER 2 : Cinta ? Atau Obsesi ?
Pertemuan singkat
Dan berjalan sangat cepat
Tidak di sangka
Aku langsung terhipnotis olehmu
Setidaknya, kamu
Sempat menjadi milikku
Meskipun tak lama hal itu
Telah membuat ku bahagia
Kau buat hidupku
Tak berarti tanpa kamu
Kini kau menghilang
Dan aku terhipnotis olehmu
Setidaknya, kamu
Sempat menjadi milikku
Meskipun tak lama hal itu
Telah membuat ku bahagia
Dengan masalah besar
(Yang di hadapi)
Segitu saja perjuangan mu
Untukku
Setidaknya kamu
Sempat menjadi milikku
Meskipun tak lama hal itu
Telah membuat ku bahagia
Pertemuan singkat.....
Dan berjalan sangat cepat....
(Pertemuan Singkat - Vierra)
Prok...Prok...Prok
"Weee keren banget lo mennya ipiiii! Gue fans lo deh sekarang" kata Gabriel lebay. Ia tiba-tiba masuk ke kamar Ify.
"Kebiasaan lo yel, masuk gak pake permisi! Kalo gue lagi ganti baju gimana ?" Sungut Ify kesal.
"Kalo lo nya lagi ganti baju berarti bonus buat gue hahaha" Iel ngakak sambil pura-pura ngebayangin.
"Sialan
lo yel! Awas lo ya" Ify melemparkan bantal ke muka Iel. Iel yang nggak
terima di timpuk Ify membalasnya. Akhirnya terjadilah Pillow War B-)
"Fy udahan ah sakit badan gue" kata Gabriel. Ify melengos.
"Cemen amat lu" Ify meremehkan.
"Au
ah~ debat sama lo gak bakalan beres! Ipot! Tadi lagunya buat siapa
tuuuh ?" Kata Iel dengan nada jail + ngedip-ngedipin matanya.
"Najis
lo yel! Engga, gue iseng aja pengen nyanyi lagu itu hehe" Ify
cengengesan. Malu banget kalo harus jujur kalo lagu tadi sebenernya buat
si Rio.
"Ah lo gak bisa boong pot! Lagunya buat si Mario kan ?
Pasti deh" tebak Iel. Pipi Ify mendadak mereh. Jantungnya berdetak cepat
saat mendengar nama itu di sebut.
"Kaga! Apaan sih yel ?! Keluar
sono lo! Ganggu aja sono sono" Ify salting lalu mendorong paksa Gabriel
agar keluar dari kamarnya.
"Ciee si Ipi salting noh, pipinya
meraah hahah" goda Iel. Ify semakin kuat mendorong Gabriel. Sampai di
depan pintu Ify langsung menutup pintunya.
BRAAAAK!
"Wets baek-baek fy! Ckck" kata Gabriel lalu berjalan menuju dapur. Lalu tiba-tiba Gabriel berteriak.
"IFY GUE NUMPANG MAKAN DI RUMAH LO YA!" Teriak Gabriel.
"SONO DAH! JANGAN DI ABISIN! GUE JUGA LAPER!" Ify ikutan teriak-teriak juga.
Ify berganti baju di kamarnya, lalu turun menuju ruang makan untuk makan malam.
"Woy yel, jangan di habisin gue bilang ah" decak Ify.
"Noh
mosoh odo fo, tonong ojo goo go rokos kok" kata Gabriel gak jelas.
Gimana mau jelas orang di mulutnya masih penuh sama makanan.
"Di makan dulu makanannya yel, baru ngomong" ujar Tante Gina -mama Ify-.
"Hehe
iya tante. Sini duduk fy" kata Gabriel setelah menelan makanan di
mulutnya lalu menarik kursi di sebelahnya kebelakang, agar Ify bisa
duduk.
Ify pun duduk di samping Gabriel, dan mulai mengambil nasi serta lauk pauknya.
"Fy, jadi gimana ?" Tanya Iel sambil menaik-naikkan alisnya.
"Apanya yang gimana ?" Tanya Ify bingung.
"Itu loooh" iel lagi-lagi menaikkan alisnya.
"Apaan sih Gabriel ? Lo ngomong gak ada jelas-jelasnya" dengus Ify sebal.
"Hmm,
dasar, itu looh gimana 'Pertemuan Singkat' lo sama si Marioo" kata
Gabriel frontal. Ify sontak melotot mendengar perkataan Ify. Ify
langsung nginjek kaki Gabriel yang berada di bawah meja makan. Sehingga
Tante Gina tidak bisa melihat insiden brutal itu (-_-)
"Gabriel
kenapa, sayang ?" Tanya mama Ify yang sudah menganggap Gabriel anaknya
sendiri. Tante Gina melihat Gabriel seperti sedang kesakitan.
"Emm itu tante... Aduh.. Anu gak papa kok tan hehe" kata Gabriel menahan sakitnya.
"Oh
ya sudah, eh Fy, Pertemuan Singkat ? Mario ? Siapa Mario fy ?" Tanya
Tante Gina bingung. Gabriel sudah hendak membuka mulutnya saat bersamaan
Ify melotot seakan-akan bilang kalo-lo-ngasih-tau-gue-gorok-lo-yel.
Gabriel nyengir balas menatap Ify dengan tatapan
peace-fy-ampun-gak-gue-bocorin-deh. Ify tersenyum puas.
"Emmh,
itu ma aduh itu looh Mario Lawalata, mama tau kan ? Nah tadi pas di
jalan pulang Gabriel sama Ify ketemu Mario Lawalata di angkot" mama
mengerutkan keningnya.
'Aduh mampus gue, mana mungkin, Mario
Lawalata naik angkot' Ify mendadak lesu. Gabriel menahan tawanya.
Sepertinya jika ia tak mengerti sopan santun Gabriel akan meledak karena
tertawa mendengar jawaban Ify.
"Mario Lawalata ? Naik angkot ? Kok bisa fy ?" Tanya Tante Gina heran.
"Hmm
anu ma, pas Ify tanya katanya mobilnya mogok, jadi dia ngangkot ma
hehe" Ify cengengesan. Bingung gimana lagi caranya biar mamanya gak
curiga.
"Tapi kenapa harus ngangkot ? Kan bisa naik taksi ?" Tanya Tante Gina lagi semakin heran.
"Hmmm,
ya gatau ma, itu kan urusannya dia, udah ah jangan ngomongin Mario
Lawalata lagi, nanti kupingnya panas, udah makan makan" Ify mencoba
mengalihkan pembicaraan dan berhasil. Mereka pun melanjutkan makan
bersama-sama.
****
3 hari kemudian.....
"Ifyyy!!" Kata Gabriel saat baru masuk ke rumah Ify.
"Apaan sih yel ?" Kata Ify yang baru keluar dari kamarnya lengkap dengan piyama biru dan muka bantalnya.
JEPRETT!!!
"Good, keren nih fotonya" kata Gabriel sambil tersenyum puas setelah berhasil mengabadikan muka bantal Ify di ponselnya.
"GABRIEL!!!
HAPUS GAK FOTONYA!!" Gabriel ngacir. Ify berlari mengejar Gabriel. Saat
melewati dapur, Ify hampir menubruk mamanya yang sedang membawa fruit
cake di tangannya.
"Aduh Ify! Hati-hati dong! Nanti. Kalo kuenya
jatoh gimana ? Untung aja masih selamat" omel mama Ify yang melihat
kelakuan anakny.
"Maaf ma hehe, abisnya tuh gabriel, moto-moto Ify, Ify kan lagi ga oke" sungut Ify.
"Ya
lagian kamu juga, udah mau jam 10 masih tidur di kamar. Gimana sih,
katanya anak gadis. Liat tuh Gabriel jam segini udah ganteng" kata Tante
Gina mulai membanding-bandingkan. Ify hanya mendengus kesal.
"Ah
tante bisa aja Gabriel jadi malu" kata Gabriel tiba-tiba dateng. "Eh
tan, itu kuenya buat saya kan ya ?" Lanjut Gabriel lagi PD. Ify langsung
menoyor Iel.
"Haha kamu ini, yaudah nih, bawa aja deh" Tante
Gina menyerahkan fruit cake di tangannya. Sekarang fruit cake nya sudah
berada di tangan Gabriel.
"Eh fy, lo ambil laptop dong, coba buka website nya IGS, kan hari ini udah di umumin siapa aja yang lulus" kata Gabriel.
"Oh
iya, lo langsung ke taman belakang aja, gue ambil laptop dulu" Ify
langsung ngibrit ke kamarnya ngambil laptop. Sementara Gabriel berjalan
ke arah taman belakang rumah Ify dengan fruit cake di tangannya.
****
Di taman belakang .....
"Nih yel, buka aja, gue ambil piso dulu" kata Ify menyerahkan laptopnya, dan kembali berjalan ke arah dapur.
Gabriel mulai membuka Google Chrome di laptop apple putih milik Ify. Ia mengetikan alamat website IGS
"www.intern-global.sch.id
(jgn di coba ya)" Gabriel mendikte alamat website nya. Lalu setelah
homepage situs itu muncul Gabriel mengklik 'PPDB' di pojok kanan atas.
"YEEES!! IFY CEPETAN SINI LO!" Teriak Gabriel. Ify pun keluar dari rumahnya sambil membawa 2 orange juice dan pisau.
"Apaan sih yel ? Rusuh lo! Kalo ntar pak RT dateng trus grebek rumah gue gimana ?" Kata Ify asal. Gabriel langsung menoyor Ify.
"Lebay fy! Emang gue ngamain di rumah lo" kata Gabriel.
"Hehe, abisan lo rusuh amit di rumah orang juga, kenapa teriak-teriak sih yel ?" Tanya Ify bingung.
"KITA DI TERIMA DI INTERNATIONAL GLOBAL SCHOOL FY! AAAAAAA GUE SENENG BANGET FY!" Jelas Gabriel teriak kesenengan.
"SERIUSAN
YEL ? YEEE AKHIRNYA GUE BISA SEKOLAH DI IGS JUGA AKHIRNYAAAAAA!!" Ify
ikut kegirangan. Lalu refleks memeluk Gabriel. Gabriel yang baru pertama
kali di peluk cewe selain mamanya tentung langsung cengo. Sontak
mukanya memerah.
"Eh sori yel hehe, refleks" kata Ify malu. Gabriel hanya mengangguk.
"Ehm udah nih acara pelukannya ? Kok gak di lanjutin ?" Goda Tante Gina. Gabriel dan Ify hanya menunduk malu-malu.
"Haha,
udah dong jangan pada salting gini, kamu sama Gabriel beneran di terima
di IGS, fy ?" Tanya tante Gina yang mendengar sedikit dari pembicaraan
Gabriel & Ify.
"Iya ma hehe" Ify tersenyum lebar.
"Selamat ya, fy, yel" ucap tante Gina memberi ucapan selamat.
"Makasih ma, tante" kata Ify dan Gabriel. Lalu tante Gina kembali masuk ke dalam rumah.
"Liat dong yel, gue pengen liat score gue" pinta Ify. Gabriel lalu mengarahkan laptop Ify ke depan Ify.
Ify
men-scroll halaman itu ke bawah dan ke atas, mencari sebuah nama yang
membuat Ify penasaran. Akhirnya matanya berhenti setelah menemukan nama
yang di carinya.
'Yes! Dia juga masuk' batin Ify. Lalu tersenyum.
"Ngapain di scroll lagi fy ? Itu tadi udah berhenti di nama lo kok" kata Gabriel bingung.
"Gapapa hehe" Ify hanya cengengesan.
"Duh pasti nyari Mario Stevano Aditya Haling deh ya" goda Gabriel. Pipi Ify terasa memanas mendengar nama itu.
"Engga apaan sih" elak Ify.
"Gausah
bohong fy, tuh lo berhenti di nama si Rio haha" Iel ternyata mengintip
ke arah laptop Ify. "Asik deh satu sekolah sama pujaan hati" goda
Gabriel lagi. Ify menimpuk Iel dengan batu kecil yang di ambilnya dari
tanah.
****
1 minggu kemudian.....
"Bangun yu fy, udah siang nih, ini kan hari pertama kamu di IGS masa telat" mama mengetuk pintu kamar Ify.
Lalu
tiba-tiba Ify keluar sambil mengenakan seragam barunya. Ify terlihat
cantik menggunakan seragam itu. Tamput panjangnya di biarkan tergerai
begitu saja. Mamanya tentu heran melihat anak gadisnya sudah rapi tanpa
perlu di dikte.
"Tumben gak telat sayang ?" Tanya tante Gina heran.
"Hehe kan mau ke sekolah baru" jawab Ify.
"Ya udah cepet berangkat sana" Ify langsung mengambil tasnya dan berangkat menuju sekolah barunya bersama sang supir.
*****
@ International Global School
Sekarang
sedang di adakan pembagian kelas, seorang lelaki paruh baya tengah
berdiri menyebutkan nama peserta didik baru beserta kelasnya.
"OIK!!" Sapa Ify saat melihat teman SMP-nya berdiri tak jauh dari tempatnya sekarang.
"Hai fy!" Balas Oik.
"Nama gue udah di sebut belum ya ik ? Agak telat nih gue" tanya Ify.
"Alyssa Saufika kan ? Udah tadi fy, nama lo kan dari 'A' pasti udah deh" jawab Oik.
"Lo denger gak ? Gue males nanya nih hehe" tanya Ify lagi. Di sertai cengiran di wajahnya.
"Dasar lo fy, kalo gak salah lo kelas X-2 deh fy, eh gak bareng Gabriel ?" Jawab dan tanya Oik.
"Gak ik hehe, Gabriel kelas berapa ? Lo denger gak ?" Tanya Ify lagi.
"Kalo
gue gak salah denger sih Gabriel di X-1 fy, eh fy, gue ke sana dulu ya
hehe, gue kelas X-5 fy, jadi gak bareng lo lagi" kata Oik sekalian
pamit.
"Yah, yaudah deh, bye ik" Ify melambaikan tangannya. Oik pun membalasnya.
"Yes
gue gak sekelas lagi sama Gabriel! Bosen gue kalo harus tiap hari
ketemu dia! Rio kelas berapa ya ? Semoga gue sama dia satu kelas deh!
Kan asik bisa deketin Rio tanpa di godain si cicak Iel" sorak Ify
senang. Sambil berlari menuju kelasnya.
Kelas Ify sudah ramai,
tapi Ify tak memperdulikannya, matanya menangkap sosok yang beberapa
minggu ini menghantui pikirannya. Rio. Sosok manis itu tengah duduk di
salah satu bangku sambil mendengarkan sesatu dari ipodnya. Di telinganya
terpasang sebuah headset putih.
"Ah begitu sempurnanya sosok
itu, ah Rio lo keren banget sih' Ify terpaku di depan pintu kelasnya,
menikmati siluet wajah Rio yang begitu memukau.
"DORR!! Ngelamun
aja lo non" tiba-tiba ada yang mengagetkan Ify. Ify menoleh melihat
sosok yang telah mengacaukan pikirannya tentang Rio. Gabriel. Ify
memalingkan wajahnya dari Gabriel. Hah ? Gabriel ? Ify memandang kembali
sosok Gabriel dengan heran.
"Kenapa lo liatin gue kayak gitu ? Ganteng ya gue ? Telat lo! Kemana aja baru tau kalo gue ganteng ?" Cerca Gabriel PD.
"PD lo jelek! Gabriel ngapain di sini kelas lo di sebelah bukan disini" kata Ify heran.
"Hah ? Masa sih ?" Gabriel buru-buru ke depan kelas Ify, dan melihat papan kelas yang berada tepat di atas pintu.
"Engga ah, gue gak salah, ini kelas X-2 kan ?" Tanya Gabriel. Ify hanya mengangguk.
"Ya kalo gitu gue gak salah dong, gue kan juga masuk X-2"kata Gabriel enteng. Ify melongo.
"Tapi kata Oik tadi..." Kata-kata Ify terpotong.
"Udah, duduk yu, gue sekelas lagi sama lo, kalo jodoh gak kemana ya, fy" kata Iel asal. Ify pun menoyor Iel.
"Fy, itu yg lagi pake headset kaya kenal deh fy" bisik Iel sambil melihat ke arah Rio.
"Oon gitu doang lupa, itu si Rio, yang waktu itu ketemu masa lupa ?" Jawab Ify. Gabriel menepuk jidatnya.
"Oh iya. Samperin yu fy" Gabriel pun menarik tangan Ify. Dengan malu-malu-tapi-mau Ify mengikuti Gabriel.
"Yo" sapa Gabriel. Rio yang sedang memejamkan matanya tak mendengar dan melihat Gabriel karena telinganya di sumpel headset.
"Rio" kata Gabriel lagi.
"Yo"
kali ini Gabriel kesal. Iel menarik sebelah headset Rio lalu berteriak
di teling Rio. Ify langsung menutup telinga sebelum hal yang tidak di
inginkan terjadi(?).
"RIORIORIO! MARIO STEVANO ADITYA HALING!!!" Teriak Gabriel tepat di samping telinga Rio.
"WOY!!
SANTAI DONG WOY!!" Rio tak kalah heboh sambil menutupi kuping sebelah
kirinya. Rio melotot begitu melihat 2 manusia berdiri di depannya. Satu
orang laki-laki dan satu orang perempuan.
"Gabriel ? IFY ?" Kata Rio antusias. Apalagi saat menyebutkan nama terakhir.
"Hai yo" kata Ify manis.
"Yo, kelas X-2 juga ? Sama dong !" Kata Iel. Rio hanya tersenyum.
"Aduh
gak nyangka gue kita bisa ketemu lagi, sekelas pula, hehe tadinya kalo
gue gak ketemu lo gue bakal berduaan doang sama Ify. Nah kan kalo ada lo
gue jadinya ada temen lagi" cerocos Gabriel. Rio hanya tersenyum simpul
sambil sesekali melikrik ke arah gadis di samping Gabriel.
"Ify
lo duduk sama orang lain ya, hehe gue sama Rio gapapa kan ? Yo sebelah
lu kosongkan ?" Iel berbicara kepada Ify, lalu mengalihkan pandangannya
pada Rio. Ify hanya memutar bola matanya. Lalu. Berjalan menuju bangku
di belakang Gabriel dan Rio.
'Kayanya kenal nih' batin Ify saat melihat seseorang yang duduk sambil menundukan kepalanya.
"Hai" sapa Ify. Gadis itu mendongakkan kepalanya.
"SIVIA!!" Ify histeris sementara Via hanya tersenyum.
"Duduk di sini boleh gak ?" Tanya Ify lagi. Sivia hanya mengangguk. Ify lalu duduk di sebelah Sivia.
Tiba-tiba Gabriel memutar tubuhnya menghadap Ify dan di ikuti Rio.
"Fy, lo tau Kak Alvin gak ? Yang tetangga gue ?" Tanya Gabriel. Ify berusaha mengingat-ingat, kemudian mengangguk.
"Oh iya iya tau, kenapa emangnya ?" Tanya Ify.
"Tadi gue ketemu dia di depan. Ternyata dia senior kita di sini fy" jelas Gabriel. Ify hanya ber-o-ria.
"Eh
fy, punya temen baru kok gak di kenalin ke gue ?" Gabriel berkata
sambil melirik ke arah Sivia. Sivia yang merasa dilirik hanya tersenyum
manis.
"Oh iya, gue lupa hehe, Gabriel kenalin ini Sivia, Sivia
ini Gabriel sohib gue, kalo yang ganteng manis ini Rio hehe" Ify tersipu
saat mengatakan kalimat terakhirnya. Muka Rio sontak merah padam
mendengar kata-kata Ify.
"Halo gue Gabriel" Gabriel mengulurkan tangannya sambil tersenyum ramah. Sivia membalas uluran tangan Iel.
"Sivia"
"Rio"
"Sivia"
Perkenalan mereka harus terhenti karena ada 2 orang kakak kelasnya memasuki kelas. Yaitu Kak Alvin dan Kak Agni.
****
Saat istirahat.....
"Ify ke kantin yuk" ajak Sivia.
"Yuk" Ify pun berjalan ke luar kelas bersama Sivia. Gabriel dan Rio entah sedang kemana.
Di kantin.....
"Ify, lo suka sama Rio ya ?" Tanya Sivia tiba-tiba, membuat Ifu terlonjak kaget.
'Via tau dari mana ?' Batin Ify heran.
"Keliatan dari cara lo ngeliat dia kok fy" kata Sivia seakan tau apa yang ada di pikiran Ify. Ify hanye nyengir.
"Segitu
keliatannya ya ? Hehe gue aja gak tau apa yang gue rasaain sama dia.
Dia sosok yang sempurna banget menurut gue. Dia kalem, baik, manis,
imut, pokoknya sempurna deh" kata Ify. Ify mendeskripsikan Rio dengan
hati yang berbunga-bunga dan senyum yang selalu merekah.
"Cieee Ify ah" goda Sivia. Membuat Ify salting.
"Udah ah via haha" kata Ify salting.
*****
Di
tempat lain ada Rio yang sedang menatap ke arah seseorang, seseorang
gadis yang tengah duduk dengan senyuman yang tak pernah lepas dari
bibirnya.
"Gue suka senyum lo, Sa, dan gue janji, gimanapun
caranya gue bakalan terus buat lo tersenyum" gumam Rio. Lalu beranjak
pergi dari tempat itu. Tak ingin sosok yang ia kagumi mengetahui
keberadaannya.
*****
Bel masuk pun berbunyi....
Anak-anak pun masuk ke kelasnya masing-masing.
"Adik-adik
sekalian, sekarang acaranya adalah perkenalan diri, silahkan utarakan
yang ingin kalian utarakan di sini" kata kak Alvin.
"Absen ya, mulai dari Alyssa Saufika Umari, silahkan maju" suruh kak Agni. Ify pun maju ke kelasnya.
"Hai teman-teman nama saya Alyssa Saufika Umari, kalian bisa panggil saya Ify, emm apalagi ya ?" Kata Ify bingung.
"Segitu aja fy ?" Tanya Agni heran.
"Heheh gue bingung mau ngomong apa kak" kata Ify polos. Alvin dan Agni hanya geleng-geleng kepala.
"Yaudah, di sini ada yang mau bertanya tentang Ify ?" Kata Alvin. Ada beberapa anak yang mengacungkan tangannya.
"Fy, lo punya sodara gak ?" Tanya anak itu yang ternyata bernama Lintar.
"Gue kebetulan anak tunggal" jawab Ify.
"Ify Ify, udah punya pacar belum ?" Tanya Daud, dan langsung di sambut sorakan dari teman-temannya.
"Haha, belum gue belum punya pacar kok" jawab Ify lagi.
"Sama gue mau dong fy" kata Daud lagi, dan langsung mendapat sorakan lagi.
"Jangan
mau fy! Ntar kalo lo pacaran sama Daud di sangkain ngomong sendiri, si
Daud kan item jadi gak keliatan" celutuk Ozy. Anak-anak di kelas X-2
beserta kak Alvin dan Kak Agni tertawa mendengarnya. Sementara Daud
memasang wajah cemberutnya.
"Sudah, kembali duduk fy, sekarang giliran Angel (skip ya)..." Dan seterusnya. Sampai tiba giliran Gabriel.
"Gue
Gabriel Stevent Damanik, orang panggil gue Iel, gue anak ke-2 dari dua
bersaudara, kakak gue namanya Cakka. Cakka Kawekas Nuraga. Sekarang dia
sekolah di Aussie. Hemmm, udah deh segitu aja hehe" lalu Gabriel kembali
ke bangkunya.
"Hai nama gue Sivia, Sivia Azizah, gue anak ke-2
dari 3 bersaudara, gue punya adik dan kakak, kakak gue namanya Ashilla
Zahrantiara dan adik gue Raissa Arif, gue tinggal di rumah cuma sama
nyokap, soalnya kakak, sama adik gue tinggal bareng nenek, dan bokap gue
di Singapore ngurusin bisnisnya" jelas Via.
Alvin tersenyum melihat Sivia.
Kini giliran Rio. Ify langsung membetulkan posisi duduknya. Dan mendengarkan dengan seksama.
'Kehidupan Rio pasti sempurna deh' batin Ify.
"Gue
Mario Stevano Aditya Haling. Just call me Rio. Setiap orang pasti
bilang begitu enaknya jadi gue, satu-satunya pewaris Haling Group.
Bukannya gue mau sombong atau apa. Tapi gue sama sekali gak bangga
dengan itu. Hidup gue gak sesempurna yang kalian kira, gue punya
kekurangan, yang mungkin lebih banyak dari kelebihan gue. Aduh hehe jadi
curhat gue, udah ah hehe"
Ify diam terpaku. 'Rio ? hey, kisah hidupnya seharusnya lebih menarik dari itu, lebih mengesankan. Dari itu'
Gue
gak sesempurna yang kalian kira. Kata-kata itu terus terngiang di
telinga Ify. 'Apa yang buat Rio bilang bahwa hidupnya gak sempurna ?
Jelas-jelass dia punya segalanya'
Sampai pulang sekolah Ify terus
memikirkan itu. Sesungguhnya Ify penasaran dengan hidup Rio. Tapi ada
perasaan lain yang muncul setelah mendengar pengakuan Rio.
*****
"Fy, gak pulang ?" Tanya Sivia membuyarkan lamunan Ify.
"Gue tau apa yang lo pikirin, lo mikirin kata-kata Rio ya ?" Tebak Sivia.
"Kok lo tau ?" Ify heran lagi-lagi Via bisa membaca pikirannya.
"Hehehe,
gak penting itu. Gue cuma mau bilang, kalo lo bener-bener suka atau
bahkan cinta sama Rio lo harus belajar mencintai kekurangannya juga.
Kalo lo terus berharap bahwa Rio adalah sosok yang sempurna nyaris tanpa
cacat sekalipun lo salah. Itu namanya obsesi. Bukan cinta. Ikutin kata
hati lo. Gue duluan" kata Via lalu berjalan ke luar kelasnya.
Ify masih terpaku setelah mendengar penjelasan Sivia.
Ya, sesungguhnya apa nama perasaannya terhadap Rio sekarang ? Cinta ?? Atau ini hanya Obsesi belaka ??
»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»
No comments:
Post a Comment