Wednesday, April 18, 2012

If Love In Action part 4 (re-post)

Di kantin.

Cakka, gabriel, dan alvin udah kumpul.

“ pak, es jeruk satu.” Rio pesen ke penjaga kantin.” Kok bau balsem gini?” tanyanya lagi pas cium bau balsem.

“ ni, tangan gue hampir putus.” Jawab cakka sewot.

“ nape? Loe jepitin pintu?”

” diplintir agni!”

” heh? Emang loe udah ngapain dia?”

” ini gara-gara tu perintah gila loe! Tadi dia nembak gue, ya gue terima, pas gue mau gandeng, tangan gue dipelintir. ” Cerita cakka memelas.

“ hha...loe yang bego! Orang jelas-jelas gue Cuma ngetes dia doang, loe bawa serius! Mampus loe !”

“ eh, gue jomblo lo sekarang..” pamer cakka.

“ nggak percaya! Seorang cakka si playboy cap onthel jomblo?!” sela gabriel.

“ serius! Gue barusan putusin zahra.”

“ terus si dinda, si chika, si chacha, si dewi..” gabriel ngabsen cewe cakka.

“ stop!! Udah gue putusin semua, gue serius pengen kejar agni.”

“ serius loe?” tanya alvin.

“ yups! 3000rius.”

“ cak, loe baru ketemu diakemaren! Hebat banget tu agni bisa bikin loe insap dalam sekejap kaya gini ?!” kata rio surprise.

” dia manis banget sob.”

” yah..loe juga bilang gitu waktu ketemu dewi!” samber rio.

” dia itu spesial banget.”

” itu waktu loe sama zahra!” jawab gabriel.

” gue cinta sama dia!”

” itu udah loe ucapin sama semua cewe loe!” sela alvin.

” bro, serius, gue belum pernah ngrasain kaya gini sama cewe lain, agni itu beda! Semalem gue nggak bisa tidur mikirin dia, wajah dia bener-bener nyata di ingatan gue, dan setiap gue deket sama dia jantung gue
ajep-ajep, ser-seran nggak karuan, gue yakin gue udah jatuh cinta sama dia, dan pas gue inget cerita alvin
kemaren, gue bener-bener tertantang buat dapetin dia. ”

” ya sukur kalo loe udah insap! Vin, tadi sivia loe apain? Gila loe, hampir nangis tadi dia !”

“ gue suruh masukin baju gue sama pakein dasi gue.” Jawab alvin enteng.

“ ckckck..sedeng loe vin!”

“ salah sendiri dia maksa gue, gue males ya gue suruh aja dia.”

“ eh, vin, sejak kapan loe betah pake dasi kaya gitu?” tanya gabriel heran pas liat dasi yang masih rapi menggantung di leher alvin, biasanya alvin paling ogah pake dasi gara-gara kata dia gerah, kalaupun pake pasti bentuknya udah nggak karuan, dan benerin dasi ala alvin bukan ngrapiin bentuk dasi tapi narik dasi biar agak
longgar di lehernya.

“ menghargai jasa tu cewe yang udah pasangin dasi ke gue.” Jawab alvin sambil naik turunin alisnya. 

” tadi gue liat fans loe udah pada kembang-kempis idungnya kaya banteng siap ngamuk liatin loe !” kata rio.

” bodo amat! Kalo mereka mau minta dong sama gue, mau apa juga gue kasih, but not kiss !”

” siapa yang berani minta sama loe?! prinsip yang loe pegang aneh !”

” Buat gue itu sakral! Gue bakal kasih itu sama peri kecil gue! Do it with love !”

” hmm..setuju bro! Biar gue udah ganti cewe berkali-kali sampe gue juga lupa berapa kali, bibir gue masih perawan cooy! Lakukan dengan cinta !” tambah cakka, gabriel sama rio Cuma melengos.

Buat cakka dan alvin yang banyak ditempelin cewe, mereka nggak bakal protes kalau tiba tiba ada cewe yang peluk mereka, yang dengan enaknya tiba-tiba bergelantungan ke bahu mereka, nyender atau apapun, tapi mereka bakal ngamuk kalo ada bibir nempel di bagian tubuh
mereka.

” berarti hebat juga nyali tu bocah berani gangguin macan tidur kaya loe !” komentar cakka lagi.

” hha..nggak tega gue ngamuk sama orang kaya tu cewe tadi!”

” cie..runtuh hati loe vin?” goda gabriel.

“ belom! Masih kokoh.” Jawab alvin santai.

” belom vin? Berarti bisa, setau gue Cuma ada 3 orang perempuan yang bikin loe bertekuk lutut sampai hari ini, pertama nyokap loe, kedua oma loe, ketiga peri kecil, apa via mau loe jadiin yang keempat?” Kata rio sambil
mamamerkan kelingking, jari manis, dan jari tengahnya. Alvin Cuma senyum simpul.

” peri kecil? Siapa vin?”

” nggak tau juga gue! Bahkan gue nggak yakin kalo dia itu nyata.”

” aneh loe!”

” nggak usah dipikirin! Nggak penting mikir kaya gituan!”

” balik ke lapangan yuk! Bentar
lagi penutupan sama pengumuman
buat besok. ” ajak rio terus berdiri dari kursinya diikuti alvin, cakka, dan gabriel.

Kantin smp nusantara jaya.

Deva sebel banget Cuma dikacangin, ozy sama acha malah sibuk pacaran sendiri dengan susunan acara gombal-gombalan sambil makan bakso.

” achayang, kalo aku jadi pohon kamu jadi cacingnya ya!” ozy memulai aksinya.

” kok cacing zy?” tanya acha sebel dibandingin sama cacing.

” kerena cacing akan menyuburkan tanah dan membuat aku selalu hidup, tanpa kamu tanah akan jadi gersang dan aku akan mati. ”

” tetep aja judulnya cacing!” ceplos deva sambil ngaduk es jeruk pesenannya.

” ganggu amat sih loe!?” omel ozy.

” emang gue ngomong sama loe?”

“ ggrrr..nggak usah dengerin dia cha! Anggep aja angin laut!” acha Cuma senyum.” aaakk..” ozy suapin bakso ke acha.

” emm...”

” enak cha?”

” enak, orang gratis!” sela deva sambil nyuap baksonya.

” dev! Idup loe ganggu amat sih?! Udah gue bayarin juga tu baksonya. ” Omel ozy lagi sambil noyor deva.

“ sakit, sarap!”

“ woe..gue mana zy? Cuma deva yang ditraktir?” sela ray yang baru dateng tapi cukup buat denger pembicaraan deva sama ozy.

“ kagak! Loe bayar aja sendiri!” jawab ozy dengan sisa kejengkelannya. ” Eh!” ceplos ozy setelah menyadari ray sama olivia dateng berdua.

“ cie...” sorak ozy, deva dan acha.

” Ladies and gentlemen, give applouse for our new couple, RAVIA.... ” seru deva heboh.

“ ravia apaan?” tanya olivia dengan polosnya.

” ray-olivia!!!” kata ozy dan acha barengan.

” cuih! Sory dory trilili!” kali ini ray sama olivia jawab bersamaan.

” wuallaa..gue bakal jomblo sendiri!” deva memelas.

” hallo..kalaupun gue pacaran bukan sama ni kecoa!” kata olivia dengan tegasnya.

” loe pikir gue mau sama loe? Tak usah lah yauw!!”

” loe berdua mau makan apa mau tawur? Kalo mau tawur tu lapangan nganggur, jangan disini !” pisah deva.

Akhirnya ray sama olivia berhenti
berantem dan pesen makanan.

Di lapangan.

Rio memberikan pengumuman buat mos hari terakhir.

” semua, tugas kalian besok adalah membuat surat cinta yang akan diberikan ke kakak panitia, tenang! Kalian tidak akan saya suruh memilih karena kalian harus memberikan surat itu ke kakak panitia yang namanya sudah tertulis di kertas yang nanti
akan dibagikan, buat kakak-kakak silahkan bagikan kertasnya !” Setelah itu panitia yang lain membagikan gulungan kertas yang dimaksukan ke dalam potongan sedotan, warna pink untuk cewe dan warna biru untuk cowo.

setelah semua dapet rio nglanjutin pengumuman.

” bagi yang cewe amplop surat warnanya pink, dan buat yang cowo warnanya biru muda, kalian harus memberikan langsung surat itu ke kakak yang namanya sudah tercantum disana, mengerti ?”

” MENGERTI KAK!”

” sekarang kalian boleh pulang.”

” MAKASIH KAK...” setelah itu mereka beres-beres, berdoa, dan pulang.

Di gerbang sekolah.

Ify celingukan liat kanan-kiri
depan-belakang.

“ nape loe fy?” tanya agni heran.

“ ngawasin! Siapa tau anak-anak d’orions muncul?! Males gue! Apalagi tu ketuanya yang super sarap. ”

“ kak rio maksud loe?”

“ iya lah!”

“ kayanya aman! Tadi gue liat kak alvin sama kak cakka udah pake baju basket, pasti sekarang mereka lagi basket !” kata shilla.

” bagus deh kalo gitu! Eh, mending sekarang kita buka nama kakak kelas yang harus kita kasih surat!” usul ify.

” iya, gue duluan ya?!” tukas shilla
semangat.

” ga..bri..el.” bacanya sambil membuka gulungan kertas pelan-pelan. ” yes! Kak iel!” ceplos shilla nggak sengaja.

” shil..?” ify, sivia, agni minta penjelasan.

” apa?” tanya shilla belagak nggak
ngerti.

” loe naksir sama kak iel ya?”

” em..ng.nggak kok!” jawab shilla ragu.

” gue kirain..” kata yang lain barengan.

” siapa selanjutnya?” tanya ify.

” loe aja fy!” suruh agni.

” nggak! Gue taran aja! Via dulu deh!”

” ogah, agni dulu deh baru gue!”

” oke lah!” agni buka gulungan kertasnya, raut mukanya berubah nggak enak. ” apa dosa gue dapet ni orang?” keluh agni sambil menepuk dahinya.

” siapa ag?” tanya ify penasaran.

Agni ngulurin kertas tadi ke ify, shilla sama sivia ikutan baca.

” hah? Kak cakka?”

” sial banget deh idup gue! Ngapain juga gue harus ngegombal ria sama buaya darat kaya dia ?!”

“ hha..jodoh loe kali ag!” ledek ify.

“ cakdut? Jodo gue? Demi semua tikus dirumah gue, gue nggak rela !”

“ yang bener?” goda ify lagi.

“ fy! Plis deh!” agni ngambek.

“ oke! Enaugh, sekarang via.” Sivia buka gulungannya pelan-pelan terus dia baca. ” Al-vin.” Sivia langsung lemes.” Ah.. kenapa gue harus berurusan sama kak alvin lagi?! Gue nggak mau !”

” sabar vi! Gue yakin kak alvin tadi Cuma main-main sama loe.” shilla menenangkan sivia.

” kalian besok temenin gue kasih
ke dia ya, gue takut dia macem-macem lagi. ”

” iya vi, tenang aja! Besok kita kasih pas kak alvin lagi bareng sama kak cakka sama kak iel. ” jawab shilla lagi.

” fy, buruan buka punya loe!” suruh agni.

Ify buka gulungan kertasnya.

” ma-ri-o.” Ify langung nepuk keningnya.” Oh my god! Apa salah hamba?”

“ hha..jodoh loe kali fy!” ledek agni gantian.

“ gue sama kak rio? besok kalo kingkong jadi presiden!”

” halah..ini semua petunjuk dari tuhan buat loe fy!” shilla ikut-ikutan.

” ogah.ogah.ogah!”

” benci sama cinta itu bedanya Cuma tipiii...s banget lo fy, ag!” sivia juga berkomentar sambil menyipitkan matanya dan menggabungkan jari telunjuk dan jempolnya.

” nggak!” jawab agni dan ify bersamaan.

Malam harinya.

Di kamar ify.

Gara-gara nggak mood bikin surat cinta, ify mutusin main pianonya buat cari inspirasi. Jari-jarinya bergerak lincah di atas tuts piano, memainkan salah satu lagu klasik dengan indahnya.

Di kamar rio.

Rio lagi belajar buat ngejar ketinggalannya gara-gara jadi panitia mos, tiba-tiba dia angkat kepalanya dan mengalihkan pandangannya dari buku yang dia baca.

” bagus banget! Siapa yang main?” gumamnya pas denger suara piano yang ify mainin. Akhirnya rio ikutin sumber suara.

“ dari kamar ify!” katanya yakin.

Rio buka cendela kamarnya terus duduk menikmati nada-nada indah dari piano ify sambil liatin cendela kamar yang berseberangan langsung sama cendela kamarnya. Tanpa disadarinya senyumnya mengembang.’ ckck..damai banget rasanya.’ Pikir rio. baru enak-enaknya ify berhenti main. ’ Kok udahan?!’ pikir rio agak jengkel. Dia tutup cendelanya terus rebahan di tempat tidur.

” siapa yang main piano tadi ya? Coba dia main kaya gitu tiap malem!? Semua masalah gue rasanya ilang. ” kata rio ke dirinya sendiri sambil senyum-senyum gj dan liatin langit-langit kamarnya.

Tiba-tiba ray masuk ke kamar dengan hebohnya terus teriak-teriak sambil goncang-goncang badan rio.

” kak rio...gawat!!! genting! Repot!!”

” apaan sih loe? Ganggu gue aje!”

“ gawat ini kak!”

” iya, apaan?”

” gue nggak bisa kerjain pr yang ini.” kata ray sok imut sambil nunjukin bukunya. Rio cengo. 

1detik, 2detik, 3detik..

” ARRGGH...RAY...GUA SAMBEL LOE!!” bentak rio sambil ngacak-acak rambutnya sendiri.

“ ini kan beneran genting kak! Gimana kalo gue besok dihukum sama pak duta? Gimana kalo besok oliv bisa kerjain dan gue nggak ?”

“ derita loe!”

“ yah..kak rio, ajarin gue dong!”

“ ogah! Loe dateng dengan cara yang tidak terhormat!”

“ iya deh, gue ulangin.” Ray keluar kamar rio dan dia tutup lagi pintunya.

Tok..tok..tok.. ray ketuk pintu.

“ kak rio, boleh gue masuk?”

“ hmm..”

’ini yang gila gue apa ray ya?’ pikir rio. Ray masuk ke kamar rio.

“ kak ajarin gue pr fisika dong!” pinta ray.

“ tumben loe minta ajarin gue? Otak loe kan udah tokcer?!”

” gapapa! Sekali-kali loe jadi kakak yang bener nape?!”

” emang selama ini gue nggak bener?”

“ emang loe nggak nyadar?”

“ em..enggak! selama ini gue ganteng kok!”

“ apaan sih loe?! NGGAK NYAMBUNG!”

“ hha..gapapa lah! Yang penting gue ganteng!”

“ hidupmu hidupku dah! Dari pada gue ketularan sedeng, ini gimana?” ray mengakhiri kegjan mereka sambil nunjuk ke arah salah satu soal di bukunya, rio menerangkan. Terus ray kerjain prnya sampe ketiduran.

Keesokan harinya.

“ rio, ray, bangun sayang! Udah siang, kalian nggak sekolah?” kata seorang wanita sambil nepuk-nepuk pelan pipi rio dan ray.

“ emhh...mama?” rio mengeryipkan matanya.” kapan pulang ma? Kok rio nggak tau?” tanya rio sambil bangun dari tidurnya.

“ iyalah! Tadi malem mama pulang kamu udah tidur berdua nyenyak banget. ”

“ hhe..oleh-olehnya apa ma?”

“ tar aja oleh-olehnya! Sekarang kamu mandi! Udah siang, mau ngemos lagi kan ?”

” iya, rio mandi dulu ma.” Rio beranjak dari tempat tidurnya. Setelah mandi dan dandan rio turun ke meja makan.

Di ruang makan.

Udah ada papanya, mamanya, sama ray yang lagi makan nasi goreng.

“ pagi semua..” sapa rio.

“ pagi yo, gimana sekolah kamu?” Jawab papa rio.

“ baik pa, tapi kan rio belum ikut pelajaran.”

” iya, tapi jangan sampai ketinggalan pelajarannya!”

” siap pa! Rio berangkat duluan ya pa, ma, nggak enak kalo telat! Ray, loe naik motor gue aja! Gue bawa mobil, telat gue nungguin loe. ”

” hmm..mana kuncinya?” 
” di deket tipi.” rio salaman sama papa mamanya terus pergi.

Smp nusantara jaya.

Jam pertama hari ini adalah pelajaran pak duta, fisika.

” hari ini kita akan mencocokan pr kita kemarin.” kata pak duta setelah selesai absen.” ada yang bisa mengerjakan nomor satu? Silahkan maju !” pak duta taro spidolnya di
meja guru mempersilahkan muridnya maju.

Ray dan olivia lari kedepan dan balapan ambil spidol, nggak sengaja tangan ray megang tangan olivia yang udah dapetin spidolnya duluan, tatapan mereka beradu.

Deg..deg..dum..cass..dug...’suara drumm siapa ni?’ pikir ray tanpa mengalihkan pandangannya dari mata olivia. ’ya ampun! Suara jantung gue!’ pikirnya lagi setelah sadar suara yang mirip suara pukulan drummnya tadi bukan dari suara drumm tapi jantungnya yang berdetak nggak beraturan.

” CIE.....”sorak heboh satu kelas.

” punya gue!” kata olivia sambil tarik tangannya dari genggaman ray buat sembunyiin kesaltingannya.

” gue duluan!” ray rebut spidolnya.

” nggak bisa! Gue duluan!”

” sudah! Ray, kamu kerjakan yang nomor dua!” pak duta memisahkan.

” soalnya Cuma satu pak!” jawab ray memelas.

” oh, maaf saya lupa! Kali ini oliv saja, kamu lain kali.”

” wlee..” ledek olivia sambil julurin lidahnya.

Dengan berat hati ray balik ke tempat duduknya dengan pikiran dan hati yang penuh pertanyaan ’ ada apa sama gue?’

No comments:

Post a Comment